Part 6

3K 410 41
                                    

-----oooOooo-----

My Regrets

.
.
.
.
.

Minhyun bahagia, bahagia karena Hyunbin mulai membuka hati untuknya. Ia merasa senang, senang karena hubungan mereka jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Minhyun juga bersyukur, bersyukur karena memiliki sahabat yg baik dan pengertian seperti Woonshik. Minhyun memang terlihat baik2 saja, walaupun dia memiliki kekhawatiran tersendiri.

Minhyun khawatir, khawatir jika suatu saat kebahagiaannya hilang. Minhyun takut, takut jika ia dijauhkan dari sumber kebahagiannya. Minhyun cemas, cemas jika orang tuanya tau dan tak merestui hubungan mereka. Perjuangan Minhyun pasti akan semakin berat. Untuk meluluhkan hati Hyunbin saja butuh kerja keras, apalagi untuk membujuk orang tuanya.

Kekhawatiran Minhyun pun menjadi nyata. Orang tua Minhyun mengetahui bagaimana hubungannya dengan Hyunbin, dan mereka jelas2 menentang keras hal itu. Minhyun di awasi secara ketat oleh orang tuanya, dan sebisa mungkin ia tak di perbolehkan bertemu dengan Hyunbin. Jangankan bertemu dengan Hyunbin, bertemu dengan Woonshik saja tak mudah.

Di suatu siang setelah jam kuliah selesai, Minhyun tak sengaja bertemu Hyunbin di toilet kampus. Ia pun langsung mendorong tubuh Hyunbin masuk ke dalam bilik toilet. Minhyun sungguh merindukan Hyunbin, dan ia ingin berbincang sebentar dengannya.

Minhyun: hyung... (sahutnya lirih sambil memeluk Hyunbin)

Hyunbin: ..... (Hyunbin hanya terdiam tak bersuara, bahkan ia tak membalas pelukan Minhyun)

Minhyun: hyung, bagaimana keadaanmu? (Sambil mendongakkan kepalanya, menatap Hyunbin penuh kekhawatiran)

Hyunbin: aku baik... (Jeda sejenak)

Hyunbin: aku akan baik2 saja jika kita tetap menjaga jarak (sahutnya tanpa ekspresi)

Minhyun: maksudmu hyung?

Hyunbin: orang tua mu menemuiku, dan mereka meminta agar aku menjauhimu...

Minhyun: la-lalu? (tanya Minhyun khawatir)

Hyunbin: aku tak ada alasan untuk menolak... Mari kita hidup seperti sedia kala, anggap kau tak pernah mengenalku...

Minhyun: t-tapi hyung... A-aku tak bisa... Ku pikir kita berdua---

Hyunbin: dari awal memang tak pernah ada apa2 di antara kita...

Minhyun: hyung, jujurlah dengan dirimu sendiri... Apa selama ini, kau tak pernah menyimpan rasa sedikit pun untukku?

Hyunbin:.... (Ia terdiam lagi, sebenarnya Hyunbin tahu jawabannya tapi pikirannya selalu menyangkal)

Hyunbin: tidak, aku tak memiliki rasa apa pun untukmu... (Minhyun pun kecewa saat mendengarnya)

Minhyun: kau bohong hyung!

Hyunbin: terserah kau mau percaya atau tidak... Minggir (sambil mencoba keluar dari bilik toilet)

Minhyun: hyung... (sambil mencengkram tangan Hyunbin, Hyunbin pun menoleh ke arahnya)

Minhyun: apa pun yg terjadi, aku tak akan menyerah... Meskipun aku harus menentang orang tuaku sendiri... (Sambil menatap Hyunbin tajam)

Hyunbin: kau sungguh bebal Hwang Minhyun! (Hyunbin berteriak frustasi)

Hyunbin: kumohon, hentikan keegoisanmu! Tak semua orang memiliki kehidupan yg sempurna seperti dirimu! Aku memiliki sebuah tanggung jawab dan cita2 yg harus ku gapai! Dan aku tak akan membiarkan keegoisanmu itu menghancurkan semua yg telah ku capai!

Your Story (HopeV) [End]Where stories live. Discover now