17 [Some of the Past]

952 116 9
                                    

Prang!

Sebuah handphone tergeletak dilantai rumah sakit dengan keadaan yang sudah remuk.

"Bagaimana bisa dia kembali ke korea?!" Ujar minwook menahan amarahnya.

Bagaimana tidak, anak satu satunya itu dengan berani pergi kembali ke korea tanpa seizinnya. Mungkin bisa dikatakan kabur?

"Yang seo-ssi cepat berikan aku tiket pesawat. Dan jagalah adikku disini" perintah minwook kepada bawahannya itu.

"Ne tuan"

---

----

-----

"Taeyong-ah kau tahu-!" Seru jennie memulai ceritanya namun langsung disambung oleh taeyong.

"Ani aku tak tahu"

Tuk

"Aw!"ringis taeyong saat jennie menjitak kepalanya dengan keras.

"Jika kau berbicara lagi, aku tak akan segan segan menjahit mulutmu!" Ancam jennie dengan tatapan mata kucingnya yang tajam dan terlihat menyeramkan tetapi juga menggemaskan.

Taeyong hanya mengangguk pasrah.

"Aku tadi bertemu dengan riri-ah" ucap jennie kemudian menyeruput frappuccino lattenya.

"Riri-ya? Nugu?" Bingung taeyong.

Jennie memutar bola matanya malas.

"Dia adalah sahabatku sejak kecil, namun kami terpisah karena sebuah kejadian" tatapan mata jennie yang awalnya tajam meredup menjadi tatapan sendu melihat ke arah luar, dimana mobil mobil berlalu lalang.

"Kejadian?" Taeyong dibuat semakin penasaran.

"Sudahlah. Aku tak bisa menceritakannya"

Jennie langsung berdiri kemudian berlalu keluar.

"Jen tunggu" panggil taeyong kemudian menyusul jennie.

Saat taeyong dan jennie akan menaiki mobil, tiba tiba sebuah mobil hitam sedan melaju ke arah mereka.

Mobil hitam tersebut langsung berhentu tepat di belakang mobil taeyong.

"A-appa?" Panggil jennie dengan nada suara yang ketakutan.

"Ikut aku" ucap minwook menarik lengan jennie dengan kasar.

"Dan kau-" seru minwook menunjuk taeyong yang menunduk.

"-karena kau membawa jennie kabur ikut denganmu, urusan kita belum selesai"

Minwook langsung menarik jennie masuk ke mobil dan langsung melaju pergi meninggalkan taeyong sendiri.

"Ayah dan anak sama saja, menyeramkan" ringis taeyong.

---

----

-----

"Appa! Lepaskan tanganku kesakitan!" Ujar jennie saat mereka sudah sampai disalah satu apartmen.

"Mengapa kau kabur? Huh?" Minwook langsung menghujam jennie dengan pertanyaan yang tak bisa jennie jawab.

"I-itu karena" jennie masih berpikir untuk merangkai kata kata.

"Karena apa? Huh?" Minwook menusuk mata jennie dengan tatapan tajamnya yang sangat meyeramkan.

"Appa tak lihat? Lihatlah sekarang aku mengenakan seragam dari sekolah terkenal. Kau tak bangga?" Ucap jennie.

Minwook pun melirik dan benar sekarang jennie mengenakan seragam sekolah.

"Jangan mengalihkan pertanyaanku! Apakah lelaki tadi yang membawamu kesini? Apakah dia yang membawamu kabur?"

DIFFERENT FEELSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang