third

1.3K 109 17
                                    

Daniel kini berjalan menuju lapangan sekolah sambil melihat setiap sudut lapangan.Kini yang berada di sekolah hanya Guanlin dan Daniel,saking sepinya suara langkah kaki Daniel terdengar begitu nyaring.

Seringai muncul dari sudut bibirnya saat menatap Guanlin di hadapan nya.Yang di hadapan nya sekarang hanya membalas tatapan itu sejenak,dan langsung menunduk kan kepala nya berusaha untuk menyembunyikan rasa takutnya.


"Kenapa nunduk?takut lu?sini liat gue." Ucap Daniel remeh.

Guanlin tidak menjawab ucapan Daniel.Bahkan mengeluarkan satu kata saja tidak bisa,bibirnya kini telah kaku untuk mengucapkan sesuatu.

"Malah diem,udah ketauan lu nya takut."Remeh Daniel."Lu cewe apa cowo si?menye banget." Tambahnya.

"Jelas Guan cowo,jadi ga usah tanya."Kali ini Guanlin memberanikan dirinya untuk membalas ucapan Daniel,meskipun masih menunduk kan kepalanya.

"Wah akhirnya ngomong juga lu,ekhem gini." Daniel mengeluarkan botol minum dari tas nya."Heh,lu sini liat gua."

Suruh Daniel dengan tatapan dingin.Guanlin tetap menunduk kan kepalanya dan masih terdiam.

"Ck,liat gua!denger ga!"Bentak Daniel.Guanlin pun segera mengangkat kepala nya dan menatap Daniel,dia tidak mau nanti Daniel akan melakukan hal yang lebih parah.


"A-ada apa? "Tanya Guanlin terbata-bata.

Daniel hanya menyeringai dan membuat Guanlin bingung.Segera Daniel menyiram tepat pada wajah Guanlin dengan air minum yang di bawa nya tadi.Guanlin terkejut dan batuk tersedak oleh air itu.


"K-kenapa Guan di siram?"Tanya Guanlin sambil batuk-batuk an.

Daniel menatap nya dingin,mengabaikan Guanlin yang batuk tersedak air karena ulah nya.

"Karena itu emang pantes buat bocah cupu kaya,lu."Jawab Daniel,dan melipat tangan di dadanya.



Guanlin ingin sekali memukul wajah nya yang sombong itu,tapi sayang nya dia sadar kekuatan Daniel lebih besar darinya.


"Kenapa Sunbae nim jahat sama Guan?Guan salah apa? "Dia bertanya,dan berusaha menahan tangisan yang akan pecah.



"Salah lu?hmm,salah lu ga ada si cuma gua benci aja sama bocah cupu kaya lu."Jawab Daniel santai.

Dan itu memang benar,Daniel sangat membenci Remaja yang di matanya terlihat cupu atau semacam nya.

(Guanlin ga cupu,cuma terlalu polos aja'-'hehe)*Bacod

"B-baiklah,kalo Sunbae nim ga suka keberadaan Guan,Guan bakal jaga jarak ko,Guan ga bakal deket-deket sama Sunbae."Guanlin merasa sangat tersinggung.



Sebenarnya ia ingin sekali menangis tapi,karena dia sedang di hadapan seorang yang sangat membencinya,dia tidak ingin membuatnya semakin membenci dia,dan memberikan Daniel sebuah fake smile.


"Guan udah bisa pulang sekarang,Guan pamit pulang."Dia membungkuk sopan,dan bergegas berjalan ke kelas nya.


Daniel hanya memutar bola matanya malas tanpa ada rasa salah sedikit pun,dan juga ikut meninggalkan lapangan sekolah untuk bergegas pulang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Langit sudah hampir petang.Guanlin berjalan menuju rumah nya,di iringi suara kicauan burung dan matahari yang mulai tenggelam.Tidak lama kemudian,dia pun sampai di rumah nya.


"Guan pulang."Ucap Guanlin dengan nada yang pelan."Hei,udah pulang?sini duduk dulu." Sang ibu menyambut Guanlin yang baru saja pulang sekolah,dan perlahan menuntun Guanlin ke sofa."Gimana tadi di sekolah,seru ga? "Tanya sang ibu.Guanlin termenung sejenak memikirkan kejadian tadi.Dia tidak mau ibunya terlalu khawatir dengan nya,Guanlin terpaksa berbohong kepada sang ibu.



"Seru ko,baik-baik murid di sana."Jawab Guanlin.Ia memasang senyum yang di buat-buat agar ibunya tidak curiga."Jinjjayo?wah daebak,Guan udah kenalan sama berapa orang,hm? "Tanya sang ibu lagi."Ehmm...banyak umma."Guanlin berbohong lagi kepada ibu nya,karen tidak mau ibu nya tau soal ini.

"Wahh...,coba sebutin namanya,siapa aja." Pertanyaan sang ibu membuat Guanlin kehabisan kata."Ah...itu,,Park Jihoon,kalo lainnya Guan lupa namanya siapa aja,soalnya banyak." Bohong Guanlin lagi.Sang ibu tidak curiga sama sekali dengan nya,karena di matanya Guanlin terlihat sangat meyakinkan."Ohh sip,sekarang Guan ganti baju..abis itu kita makan malam bareng ya."Suruh sang ibu.Guanlin mengangguk dan segera berjalan ke kamar nya.
.

.

.

.

Drrrrttttt

Handphone Daniel menerima panggilan masuk.Daniel yang sedang asik dengan komik nya,merasa terusik dengan bunyi handphone nya itu.Sang pemilik segera mengangkat nya."Hn?Jihoon nelpon?hallo kenapa,Hoon? ".

Jihoon yang menelpon Daniel .Bip
Tiba-tiba Jihoon mengakhiri panggilan.Daniel mengerutkan dahinya bingung."Ni orang nelpon-nelpon langsung di matiin,ck ganggu aja hhh~." Daniel langsung menghempaskan handphone nya ke kasur dan melanjutkan untuk membaca komik favoritnya.


Tiba-tiba kegiatan membacanya terhenti.Daniel kini sedang membayangkan wajah Guanlin yang amat menggemaskan,ekspresi Guanlin saat terjatuh tadi pagi.Dan lihatlah,Daniel terlihat mengulas senyum di bibir nya tidak sadar.'Hhh~manisnya.' Puji nya tidak sadar.Daniel yang tadi nya sangat membenci Guanlin,entah sekarang dia kesambet apa.Dia mengerjap kan matanya tidak percaya,dan senyuman nya pun mulai luntur."Eh iya,gue tadi nyiram dia kan." Gumamnya pelan."Ya kali! gue minta maaf sama dia,arghh! "Daniel mengacak-acak rambutnya frustasi.Meskipun baru saja sadar kalau dia sudah melakukan kesalahan,masih saja memikirkan image nya.

(Tau lah ya,Gengsi yorobun gengsi-_-.)*Bacod pt69

"Kalo aja ni ya,gue minta maaf sama dia trus ketauan banyak siswa,Hancur sudah image gue." Daniel ngoceh-ngoceh sendiri."Bomat fak,mending tidur." Daniel menghempaskan badan nya di kasur dan langsung memeluk boneka kucing kesayangan nya:3.

.

.

.

.

.

.

.

Guanlin sedang fokus ke buku pelajaran nya di meja belajar nya.Hari sudah larut malam tapi,Guanlin masih saja betah untuk membaca bukunya itu.Sang ibu yang melihat dari ambang pintu pun langsung nyamperin Guanlin.

"Hmm..,belum tidur?udah malem Guan..besok masih sekolah.Guan tidur ya." Suruh ibunya dengan lembut sambil mengusap pelan pundak Guanlin.Guanlin langsung menoleh ke ibunya.

"Ah...Umma,iya Guan tidur ini juga baru selesai belajarnya." Jawab Guanlin."Nah pinter,sekarang tidur ya." Ujar sang ibu.Guanlin mengangguk dan beranjak dari meja belajar nya itu.Guanlin membaringkan badan nya di kasur dan menyelimuti badan nya dengan selimut tebal nya."Jalja Guan."Ucap sang ibu sambil mematikan lampu kamar Guanlin dan menutup pintu kamar dari luar."Jalja,Umma."jawab nya,dan langsung terlelap tidur.



.

.

.

.

.

.


.

.

.

Tbc.

Fiuhh😥akhirnya saia back chingu:3,kalo ada typo nya mohon di maklumi authornya lagi diet jari:"v.gsu

Voment juseyo✌

My brother's class {NielPan}Where stories live. Discover now