Dogma juga doktrin menghantam seluruh jalur pikiran
Penghasut menghasilkan tubuh yang berbau amisAku rela menelan semua hiperbolik dari para penghasut
Kalimat yang membuat diriku menjadi seorang bidadari
Kalimat yang membuat diriku menjadi seorang pengecut
Alih alih berubah menjadi kalimat yang tak berartiDetik waktu yang berdenting setiap hari
Seolah menjadi genderang didalam hati
Bermula dari sebuah pertempuran hati
Hingga menjadi sebuah Alegori
Pujian yang bertopengkan senjata
Semua hanya doktrin semata
Dogma menjadi delusi
Malu semakin tak terkendaliDalam satu inchi nafas terbuang
Udara menjadi kering tak berongga
Pangeran berkuda lengkap dengan senjata
Setia menemani ditengah ilalangLumpur seakan menjadi tanah
Batu kembali menjadi lava
Meski hasrat menutup kepala
Namun, singgasana masih tetap menanti seorang petapa
ESTÁS LEYENDO
Antalogi
Poesía*Follow dulu baru baca Berisi puisi, curcol, monolog, dan teman-temannya Semoga menyukainya Salam Alegori dari yudaRiyan Jangan lupa nyengir 😁