PART 16

40.6K 1.3K 38
                                    

Siapkan diri kalian untuk bermain bersamaku.

SONG BY : TAYLOR SWIFT
JUDUL : END GAME

***

Amanda dan Bima sedang memasak untuk makan siang. Hanya menu sederhana yang mereka masak, yaitu ayam fillet goreng dan sayur capcay.

Cukup lama mereka berkutat dengan berbagai bahan dan alat masakan. Agak diragukan soal rasa masakan mereka karena mereka sama-sama tidak bisa memasak. Kali ini mereka hanya bermodal nekad dan tutorial di youtube untuk memasak.

"Taraa sayur capcay ala chef Bima dan istrinya yang cantik sudah jadi" ujar Bima berlagak seperti seorang chef dengan mengangkat mangkuk.

"Ayam fillet tepung goreng juga sudah jadi" sahut Amanda.

Mereka berdua membawa makanan tersebut ke meja makan. Amanda menyiapkan makan untuk suaminya dengan telaten lalu setelah itu ia mengambil sendiri makan untuk dirinya.

"Terimakasih" ujar Bima. Amanda menangguk dan tersenyum ia lalu duduk.

Selama makan pasutri ini hanya diam menikmati masakan mereka sendiri. Sepuluh menit lebih suara dentingan sendok dan garpu terdengar.

"Alhamdulillah" ujar Bima

"Rasanya agak aneh ya, hehehe"

"Awalnya sih aneh tapi karena aku makan sambil lihat wajah kamu jadi makanan kayak ada manis-manisnya gitu" gombal Bima. Wajah Amanda seketika merona mendengar gombalan suaminya ini. Padahal ia sudah sering digombali tetapi masih saja tersipu malu.

"Ih Bima gombal mulu" omel Amanda. Bima hanya terkekeh dan membantu istrinya yang sedang membereskan makan siang mereka hari ini.

***

Clarisa saat ini sangat marah ia sangat benci dengan Amanda perempuan yang sudah merebut miliknya. Bagi Clarisa, jika miliknya diambil maka harus ada yang mendapatkan hukuman.

"Ma! Papa masih dikantor?" tanya Clarisa

"Iyalah masa di mall, emangnya kenapa?" sahut Hani–ibunya

"Gapapa cuma nanya doang"

Ibunya hanya berohria lalu pergi meninggalkan Clarisa menuju kamar. Dengan cepat Clarisa keluar dari rumah dengan menggunakan mobilnya. Tiga puluh menit ia mengendarakan mobil akhirnya ia sampai disebuah gedung pencakar langit.

Tanpa basa-basi ia langsung menuju ruang ayahnya bekerja dengan menggunakan lift. Bahkan receipsionist pun sudah meneriakinya.

Ting!

Pintu lift terbuka otomatis kini ia sudah sampai dilantai 20 tempat ayahnya bekerja.

Bruk!

Clarisa membanting pintu kantor ayahnya tanpa permisi ia datang dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Risa! Kenapa masuk nggak ketuk dulu?!" protes Panji–ayahnya

Clarisa mendaratkan bokongnya disofa milik ayahnya. Ia membanting tasnya kesal.

Amanda & Bima [TERBIT]Where stories live. Discover now