2. Miris

6.1K 579 27
                                    


Makasih buat kalian semua yang masih bersedia mampir dicerita gue yang kesekian ini

Happy reading.

Dan selamat menikmati cerita gue ini.

***

Saat orang-orang masih bergelung dalam selimut, berbeda dengan Yuri.

Jam empat pagi Yuri, seperti pada hari-hati sebelumnya Yuri sudah bangun dan membersihkan rumahnya membantu Bibi Ahn yang sering kali menyuruhnya untuk kembali tidur.

Menjadi anak bungsu bukan berarti seorang Yuri menjadi anak yang selalu bermanja-manja ria pada saudaranya. Mungkin orang melihatnya seperti itu, tapi nyatanya tidak. Interaksi di luar dan di dalam jauh berbeda.

Seperti pagi ini, dalam waktu yang begitu sempit Yuri mencuci piring sedangkan yang lainnya sudah siap berangkat.

"YURIII LO LAMA BANGET SIH. GUE TINGGALIN LO!" teriakan dari luar serta deru mesin membuatnya mempercepat apa yang ia lakukan.

"Sudah, Non. Ini biar Bibi yang rapiin." Akhirnya Yuri mengangguk dan berlari keluar juga menyambar tas sekolahnya. Yuri menghela napasnya berat. Terlambat, ia ditinggal. Dengan terburu Yuri mengambil sepeda di garasi dan mengayuhnya cepat. Keringat bercucuran dari dahi, wajah serta punggung. Sesekali dirinya melihat jam tangan kecil yang melingkar di tangan kirinya. Waktu yang tersisa hanya tinggal sepuluh menit sedangkan jalur yang harus ia tempuh masih cukup jauh yaitu dua kilometer.

Napasnya sudah satu-satu, kakinya lemas namun Yuri masih terus mengayuhnya.

"PAKKKKK JANGAN DITUTUP!!!" teriakan dari Yuri membuat satpam sekolah menghentikan aktifitasnya. Berdecak juga menggeleng saat melihat Yuri mengayuh sepeda birunya.

"Kamu ini, tiap hari kenapa telat mulu?"

"Hehe, maaf pak. Yuri kesiangan." Bohong, itu semua hanyalah kebohongan.

"Emang kakak-kakak kamu gak ada yang bangunin apa? Masa punya kakak seabrek gak ada yang bangunin satu pun." Yuri meringis serta menggaruk pipinya. Reaksi yang sudah biasa orang lihat saat Yuri dalam keadaan seperti ini.

"Yaudah sana masuk, untung sekarang yang jaga bu Hyemi."

"Hehe, makasih Pak." Dengan begitu, Yuri akhirnya bisa masuk ke dalam.

Dengan cepat Yuri memarkirkan sepedanya lalu berlari kembali ke dalam gedung sekolah.

Koridor begitu sepi karena bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

Dengan tiga ketukan Yuri mendorong perlahan pintu kelas yang tertutup rapat.

Prak

Yuri tersentak saat sebuah penghapus terlempar menabrak pintu yang ada di sebelahnya.

"Apa lagi alasanmu kali ini Kim Yuri?"

"Kesiangan Pak," jawab Yuri sambil menunduk.

"Selalu itu, sebagai hukuman kamu lari keliling lapangan lima kali!" Dan Yuri tidak bisa membantahnya. Menyimpan tas lalu pergi ke luar.

Hembusan napas terasa begitu berat, sekali menarik napas panjang lalu dihembuskanya kemudian berlari menapaki lapangan yang cukup luas.

Berpikir sesekali untuk kabur dari hukuman tidak akan kesampaian karena guru dengan marga Lee itu selalu mengecek murid yang dihukumnya selama lima menit sekali.

Lima putaran terselesaikan dengan waktu yang cukup lama. Yuri berjalan lemas ke pinggir lapangan dan terduduk di sana.

Keringat membanjiri tubuhnya yang kurus. Beberapa kali menyeka keringat yang ada di wajah juga lehernya. Penampilannya sangat berantakan.

Jangan harap ada seseorang yang tiba-tiba datang lalu memberinya minuman dingin, karena itu hanya ada di dalam cerita fiksi. Dan kehidupan Yuri tidaklah seberuntung itu.

Dengan langkah gontai Yuri kembali berjalan ke kelas, mengetuk dan duduk dikursinya yang berada di tengah. Posisi paling menyiksa saat dirinya kelelahan dan sangat ingin tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Gue ada minum, lo mau?" tawar Hyurin yang ada di sebelahnya. Yuri hanya mengangguk dan minum dengan sedotan yang sudah tersedia.

"Lo kenapa bisa telat sih?"

"Gue kesiangan hehe."

"Yaudah, besok gue telepon lo subuh-subuh biar lo gak dihukum gara-gara kesiangan." Yuri hanya menanggapi ucapan Hyurin dengan tawa kecil sambil mengangguk seraya dalam hati ia tersenyum miris.

Miris dengan kehidupannya sendiri.

***

Hola, kembali dengan cerita absurd gue tentang EXO bertema family. Ya, kembali lagi karena ini adalah cerita kesekian gue tentang EXO FAMILY dan selamat datang dalam dunia imajinasi RIN.

Vomentnya jangan lupa ya.
Jangan bosen-bosen juga buat menelusuri berbagai cerita Rin dengan berbagai tema.

13 July 2018
Rinmy98
Revisi: 6 Okt 2018

Aku & Kalian (EXO) ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora