about sorry

3.9K 437 13
                                    

Hari ini yoongi tak ikut turun untuk makan malam,  dia lebih memilih menatap layar komputernya berjam-jam untuk bermain game online. Dan sudah sejak sore tadi, dia masih berada dalam posisi itu.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamar yoongi,  tapi si empunya tidak menjawab,  karna telinganya terpasang headphone.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan kedua.
"Hyung,  aku masuk ya? "

Ternyata pintu kamar yoongi tidak dikunci, jadi jungkook leluasa untuk masuk.
Dia menepuk pundak yoongi, "hyung?"

Yoongi yang sebenarnya telah menyadari kehadiran jungkook dari tadi, menghentikan permainannya dan melepas headphone nya.
"Wae?" sambungnya dingin tanpa menoleh ke adiknya.

Jungkook yang merasa aneh dengan sikap kakaknya pun menjadi canggung.
"Mmmm.... Hyung, aku tidak tahu kenapa kau tak turun makan malam, tapi aku disuruh eomma untuk membawakan makan malam untukmu. Aku juga takut kau akan sakit, karna sudah berjam-jam di depan komputer. Makanlah sesuatu, dan jangan terlalu lama bermain game."

Lalu jungkook berjalan ke arah meja dan meletakkan makan malam yoongi disana.

"Gomawo." ucap yoongi singkat.

Jungkook berbalik badan, dan tersenyum, "ne, hyung. Aku akan kembali ke kamarku dulu, ada banyak sekali tugas sekolah."

Yoongi hanya menyeringai.

Setelah kepergian adiknya, yoongi menyeringai, "kenapa semua orang masih peduli padaku? Nikmati saja makan malam kalian tanpa aku."

Sekarang aku yang menjadi orang asing disini.

Lalu yoongi beranjak dari duduknya dan berjalan menuju meja,  tempat dimana jungkook meletakkan makan malamnya. 
Dia mengambil piring tersebut,  lalu dibuangnya semua makanan itu ke tempat sampah.

Jangan bertanya kenapa yoongi bersikap seperti itu pada jungkook.  Karna kembali lagi ke sifat yoongi,  dingin dan acuh.

.
Jam telah menunjukkan pukul tujuh pagi,  tapi namja berkulit pucat itu masih setia bergelung dengan selimutnya.

"Hyung? " terdengar panggilan untuknya dari balik pintu kamarnya.

Tidak salah lagi,  orang itu adalah jungkook.   Dia membuka pintu kamar kakaknya dan sesuai dugaannya,  pintunya tak dikunci lagi,  seperti semalam.

Jungkook duduk di pinggir ranjang yoongi,  lalu menggoyangkan tubuh kakaknya,  "hyung,  ireona, ini sudah pagi.  Kau ada jam kuliah pagi,  kan? "

Yoongi dengan posisi membelakangi jungkook, sebenarnya telah membuka matanya sejak awal jungkook masuk kamarnya.

"Eung.  Aku sudah bangun dan akan bersiap.  Kau bisa turun sekarang. " jawab yoongi, tanpa membalikkan badan kepada jungkook.

Jungkook mengedipkan matanya beberapa kali, untuk mencerna kalimat kakaknya. Lalu dia pun sadar, 
Mungkin hyung tak ingin diganggu dan ingin sendiri.

"Ne, aku akan turun sekarang. Jangan lupa sarapan, hyung. Eomma telah membuat sarapan spesial untukmu." jungkook tersenyum, walaupun dia tak tahu senyum itu untuk siapa.

Saat jungkook berjalan menuju pintu kamar kakaknya, kedua manik hitamnya tak sengaja melihat benda berwarna hitam di pojok ruangan.

Hyung, sebenarnya kau kenapa? Kau mengacuhkanku, dan kenapa kau membuang makan malammu semalam?

FIRST SNOW ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang