Tahan Napsu

4.9K 862 25
                                    

Johnny, Yuta dan Taeyong baru pulang dari kampusnya di jam 4 sore. Di rumah sekarang lagi sepi, pada ngabuburit entah kemana.

Usai mandi, ketiga cowok itu lagi duduk santai di sofa di ruang tengah. Asik duduk selonjoran karena capek.

"Ini menu bukanya beli apa bikin sendiri?" Tanya Johnny sambil noleh ke Taeyong sama Yuta yang lagi senderan.

"Libur masak dulu lah. Capek gue," balas Taeyong.

Yuta mengangguk setuju. "Suruh aja yang diluar beli nasi padang. Terserah lauknya apa aja."

"Oke," sahut Johnny lalu chat Taeil yang ngawasin anak-anak ngabuburit.

Tiba-tiba Taeyong berdiri. Dia ngambil jaket biru tua lalu di pakai. Membuat Yuta dan Johnny sama-sama liatin itu cowok mau kemana.

"Kemana lo?" Sebelah alis Johnny terangkat.

"Beli sirup yok ke alfamart!" Ajak Taeyong.

"Kenapa gak es kelapa aja?" Tanya Yuta.

Taeyong hela napas panjang lalu ngambil celana training yang berserakan di atas meja lalu menutupi dirinya yang pakai boxer hitam.

"Yaudah suruh mereka beli. Tapi gue tetep mau beli sirup. Mau ikut?"

Yuta menggeleng malas. "Capek," katanya.

Tatapan Taeyong teralihkan ke Johnny yang lagi mikir.

Akhirnya Johnny mengangguk. "Ikut!"




Di kedua tangan Taeyong dan Johnny sama-sama megang kantung plastik putih berlogo alfamart. Di jalan pulang, mereka yang tadinya lagi ngobrol berhenti.

Mata Taeyong nangkep sebuah kerumunan orang-orang lagi beli takjil. Dia jadi kepengen gorengan.

"Mampir dulu lah kesana, pengen tempe goreng gue." Taeyong jalan ninggalin Johnny.

"Sabar nyet!" Seru Johnny lalu istighfar. Untung Taeyong gak denger.

Sesampainya di tempat jualan takjil yang banyak banget pembelinya, Taeyong dan Johnny duduk sebentar di samping pedagang jualan.

Ngantri bener mereka ngaso dulu lah. Daripada mereka khilaf nyomot gorengan.

Kan sayang puasanya.

3 menitan nungguin, akhirnya kerumunan orang itu sudah pergi. Tinggal dua cewek berkerudung hitam yang lagi ngeberesin lagi dagangannya.

Sontak saja Taeyong berdiri di depan dagangan sambil natap sajian di atas meja. Gorengan disini enak-enak semua keliatannya. Taeyong jadi pengen borong.

"Ra, gue ke toilet dulu, ya?" Tanya cewek berjilbab hitam itu.

Temannya itu akhirnya mengangguk, lalu Azhar pergi ke dalam rumah. Meninggalkan Klara sendirian.

"Beli apa?" Cewek berkerudung instan hitam tersebut langsung bertanya dengan nada datar.

Si pembeli jadi mendongak dengar suara itu. Datar bener. Matanya jadi mengerjap beberapa kali melihat cewek itu. Pikirannya langsung ngeblank liat tatapan cewek ini.

"Mau beli apa, pak?"

Lamunan Taeyong buyar gitu aja. Buset, dia dipanggil pak. Setua itukah muka gue? Pikir Taeyong. Berdehem pelan, akhirnya dia menjawab aneh.

"Kamu aja deh," ceplos Taeyong.

Cewek itu mengerutkan keningnya. Dia natap aneh si pembeli ini dengan sedikit memicing. Di pikirnya, ini cowok keknya nyebelin banget gitu.

"Mau beli apa?" Klara dengan sabar bertanya lagi.

"Eh? Maaf! Beli gorengan 18 ya, mba," pinta Taeyong setengah malu. Baru sadar dia jawab apaan tadi.

"Gue bukan mba-mba!"

Taeyong tersentak. Kayaknya ini cewek sentimen amat sama cowok. "Maaf, dek," kata Taeyong akhirnya manggil dek.

"Mau apa aja gorengannya?" Tanya Klara, kali ini suaranya gak setinggi tadi.

"Apa aja seterah kamu."

Tangan cewek itu jadi berhenti ngambil gorengan. Dia langsung berkacak pinggang natap datar Taeyong yang lagi-lagi salah omong.

"Situ jadi beli gak?"

"Iya jadi, maaf omongannya gak bisa di kontrol." Taeyong manggut-manggut. Diam-diam dia mukul mulutnya sendiri. "Fokus woy fokus!"

Sedetik kemudian, Azhar kembali lagi di samping Klara. Dia natap heran Taeyong yang rada gugup.

"Beli apa, mas?" Tanya Azhar ramah, ke Taeyong.

"Ini beli gorengan sama mba- si adek ini."

Gak berapa lama kemudian, Klara udah ngasih satu kantong plastik ke Taeyong.

"20 ribu."

Taeyong segera ngorek dompetnya dan ngasih lembaran warna biru ke Klara.

"Kembaliannya ambil aja," kata Taeyong lalu pergi setelah manggil Johnny yang ternyata ketiduran di sana.

"Ha?" Dua cewek itu terbengong sebentar. "Lo abis apain tuh cowok? Sampe takut gitu sama lo?" Tanya Azhar.

Klara menggeleng pelan, "Gak gue apa-apain."









"Garang bener tuh orang," gerutu Taeyong di tengah perjalanan.

Johnny yang abis di ceritain sama Taeyong ketawa geli. "Seorang Taeyong takut sama cewek macam Klara."

Taeyong menoleh. "Namanya Klara? Kok lo tau?"

"Gue tau dari Lucas. Dia sama Azhar emang terkenal garang sih." Johnny menjawab.

"Masih mending temennya tadi ngomongnya ramah, beda sama tuh cewek. Datar banget cem triplek," kata Taeyong inget gimana dia di layanin tadi. "Tapi gue suka matanya sih."

Sontak saja Johnny menyentil jidat Taeyong. "Puasa! Tahan tuh mata kenapa sih? Jelalatan amat jadi cowok."

Kini Taeyong yang memicing tajam. "Yang biasanya suka godain cewek abis sholat teraweh siapa ya? Yang suka baperin kakak tingkat siapa ya?" Sindir Taeyong.

Johnny langsung ketawa dengarnya. "Namanya juga cowok."

"Pup ayam lo."












•••

Ciaaa balik lagiiii wkwkwkwkwk

Aku minjam namamu yaaa  Aeanakim 😂😂😂😂 abis otak gue jadi mentok lanjutin nih ff hhhh :(

Ramadhan; NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang