35. After...

31 4 0
                                    

5 tahun kemudian......

DOR!!!

DOR!!!

DOR!!!

"Nice!!, let's move!!" ucap seorang lelaki sambil mengendeap - endap keluar gedung tersebut.

"fiiuuh, kerja bagus jim!"

"lo juga kook. Eh, btw kata kapten kita boleh pulang ya minggu depan. Jatah libur kita kan masih 2 bulan" jimin.

"iya juga. Gue capek, beberapa hari ini misi kita tambah banyak. Gue juga pengen ke rumah, gak di apartemen itu, berdua sama lo lagi" ucap jungkook.

"gue juga gak mau sama lo" ucap jimin mengerutkan dahi.

"hahaha, yuk pulang. Kita packing" ucap jungkook.

Mereka berdua segera memasang topi, masker, dan merapikan mantel lengan panjang. Tentu saja semuanya berwarna hitam.

Tentang jk dan jimin? Mereka udah nyelesain pelatihan. Ia juga sudah beberapa kali ngabarin mamanya. Tapi gak tau kenapa, dia gak pernah denger kabar gadisnya itu selama setahun. Kata sejeong sih lagi ngurusin skripsi. Mereka berdua milih nerusin 6 bulan latihan tambahan. Akhirnya mereka tinggal di sebuah apartemen, dan sesekali mereka latihan, dan kerap kali mendapat misi yang imbalannya sangat banyak. Mungkin jika dihitung, imbalan mereka berdua udah cukup buat nerusin 3 turunan. Tapi mereka berdua milih buat sedekah.

Terus kabar temen mereka gimana? Kabarnya sih baik. Para kakak kelas temen mereka udah pada kuliah. Ada juga beberapa yang udah kerja.

Kabar jimin? Tuh anak udah bikin 2 mansion. Di setiap mansion udah diisi sama 5 mobil sport. Ia sengaja bikin itu buat hadiah spesial buat kedua orang tuanya. Pokoknya udah siap memperistri Sejeong!!!. Lah, kok malah ngegas :"""

Kabar Jungkook? Sama aja sama jimin, buat dua mansion juga. Tapi jungkook kan punya adik, jadi dia diem - diem ngasih beberapa uang ke adiknya. Soalnya adiknya-lah sumber kebahagiannya. Tapi, beberapa bulan ini jk gak bisa tidur soalnya lagi mikirin Tzuyu. Jk udah sering ngehubungin Namjoon, katanya Tzuyu lagi sibuk ngurus skripsi. Ingin rasanya dia sama jimin kuliah, setidak - tidaknya S1.

)(

"ma, jungkook pulang" ucap jungkook membuka pintu rumahnya yang gak kekunci.

Di dalam rumah sangat sepi, hanya nampak adiknya yang sedang membaca buku. Sudut bibir jungkook terangkat, betapa senangnya dia ngelihat adeknya yang udah besar.

"woi, dek!!" panggil jungkook yang merasa diacuhkan ea.

"lah, kak jungkook?" tanya sejeong yang nengok jk berdiri di pintu.

"enggak, gue Jimin. Ya kakak kamu lah!" ucap jk ngegas.

Sejeong lari dan meluk kakaknya. Erat banget seakan - akan gak pengen ditinggalin kakaknya.

"kakak kok nggak bilang sih kalau mau dateng. Lagian rambut kakai panjang banget sampe nutupin dahi. Jadi pangling aku" ucap Sejeong mendongak natap jk.

"hehehe, kan biar surprise. Eh btw, mama mana, gak keliatan" tanya jk celingak celinguk.

Adiknya diam. Raut mukanya berubah 360 derajat. Mengerti dengan perubahan raut muka sejeong, jk-pun angkat bicara.

"dek, mama mana?" tanya Jungkook sekali lagi.

"mama sama papa udah gak ada..." ucap Sejeong lirih.

Deg

Bukan main kagetnya si Jungkook. Dadanya terasa sesak mendengar lelucon konyol yang dikatakan adiknya itu. Jungkookpun tak habis pikir kenapa adiknya bisa membuat lelucon tolol kek gitu.

Plak...

Tanpa terduga, jungkook menampar pipi adiknya itu dengan keras. Hingga memberikan efek merah. Muka jungkook berubah menjadi sosok yang menyeramkan.

"kakak kenapa, hiks..." ucap Sejeong lirih sambil menatap sendu ke arah kakaknya.

Dengan nafas yang menggebu - gebu. Jungkook melempar tasnya ke sembarang arah dan membalikkan badannya keluar rumah.

Jungkook lari menuju rumah jimin. Tentunya dengan emosi yang mulai melunjak.

"jim, mama lo mana!!!" ucap jungkook sambil memegang erat bahu jimin.

"didalem. Kenapa?" tanya jimin mengerutkan dahinya bingung, melihat jungkook.

"panggilin cepetan!" ucap Jungkook.

*

*

"eh, jungkook. Kenapa nak?" tanya mamanya Jimin yang turun dari tangga.

"tante, aku mau nanya sesuatu boleh?" tanya jungkook setenang mungkin. Menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak.

Belum sempat mamanya Jimin ngejawab. Jungkook langsung motong "orang tua aku mana tan, mereka gak meninggal kan" tanya jungkook dengan muka yang tersirat kesedihan di dalam mata bulatnya.

Tante park mengelus punggung jungkook. "2 minggu yang lalu. Mama sama papa kamu kecelakaan, ditabrak truk semen. Maaf baru bisa bilang sekarang. Tante dilarang sama adekmu. Beberapa hari ini sejeong juga tante izinin nginep disini, dan baru kemarin dia pulang. Tiap maleeem dia nangis" ucap tante park dengan mata yang memanas.

Jungkook yang mendengar itu langsung menunduk. Menyembunyikan air matanya, tetapi percuma. Air mata yang dikeluarkannya sangat banyak. Seperti biasa, lelaki itu hanya menangis dalam diam.

"mending lo pulang deh. Temenin adek lu" ucap jimin yang tiba - tiba datang dan menyodorkan sebuah kotak seperti kado. "itu buat sejeong" ucap Jimin malu - malu guk guk.

Jungkook nerima kado itu dan nepuk pundak jimin. "gue duluan" ucap jungkook dan dibalas dengan senyuman khas jimin.

)(

Sekarang jungkook sedang diam mematung di dekat kamar adiknya. Ia hanya bisa diam, mendengar hisakan tangis dari adiknya. Sungguh hati jungkook sakit mendengar kabar bahwa ortunya meninggal dan mendengar adiknya menangis.

"kenapa...?, kenapa mama sama papa ninggalin aku...? Hiks" terdengar suara sejeong dari luar.

Jungkook hanya diam. Berharap adiknya meneruskan kata - katanya. Setidaknya itu bisa memberi tahu jungkook seluruh isi hatinya.

"kenapa mama papa ninggalin aku hiks... Hiks... Aku takut sama kakak ma.., pa.., kak jungkook jahat.. Hiks hiks"

Hati jungkook seperti dipukul sebuah godam. Ia merasa menyesal telah menampar pipi adiknya tadi. Ia hanya merasa emosi. Rasa sesakpun terasa di dada jungkook.

"dek, m - maafin kakak" ucap jungkook lirih sambil memeluk adiknya.

"maafin kakak, kakak bakalan jaga kamu. Gak bakal kakak biarin kamu terluka" ucap jungkook dengan tetesan air mata yang tak kunjung henti.

"Somi udah tau?" tanya jungkook. Sejeongpun mengentikan tangisnya dan melihat kakaknya dengan tatapan menyedihkan. "kak Somi juga jadi korban kecelakaan kak"

Tolong seseorang beritahu apa yang sebenarnya terjadi - jk.

Wooowww, untuk pertama kali aku nulis terpanjang nih, hehe.

Gak tau kenapa pikiran nulis ngalir gitu aja.

Moga kalian suka ya.

Oh ya, setelah melakukan meeting dengan pikiran. Akhirnya aku bawa kabar gembira.

Ya, cerita ini bakalan aku lanjutin dan tamatnya mungkin masih agak sedikit lama.

Soalnya masih ada beberapa konflik yang harus dituntaskan.

Vote

Next?

RandomWhere stories live. Discover now