Part 34

1.9K 126 29
                                    

Alucard POV :

Menyeramkan?
Nggak, malah dilihat-lihat dia tambah cantik. Bikin aku tambah terpesona melihat dirinya.

"Kita mulai." Desis cewek itu dingin, dia menghilang.

Aku, Argus, maupun Rafaela bingung dia dimana dan kenapa dia bisa menghilang.
Tau-tau, Miya muncul dibelakang sambil memanahi Argus dan membuatnya kesakitan.
Aku tidak mau tinggal diam, sementara Miya menyerang dari belakang aku menyerang dari depan. Tentu saja Argus berusaha melawan, cukup membuat kami berdua terluka tapi Rafaela selalu menyembuhkan kami.

"Eternal Evil!" Seru Argus, sayap hitam yang paling kubenci itu muncul.

Miya mundur, dia menghilang. Tau-tau dia muncul dibelakangku.
Dia tersenyum, tepatnya menyeringai.

"Jadi ini orang yang mencintaiku?" Katanya, sambil menahan semua serangan Argus dan menanti sayap itu hilang.

"Hm? Dimana?" Ujarku, pura-pura cengo.

"Belakangku, yang sedang berbicara." Balasnya.

"Ehm." Aku hanya berdeham.

Eternal Evil Argus berakhir tanpa menimbulkan banyak kekacauan.
Terima kasih pada cewek ini, Argus dibuatnya tidak berdaya.

"Sialan kau, Miya." Gertaknya.

"Aku tidak punya salah, majulah Argus." Tandas Miya, dia menembakan Rain of Arrowsnya.

Lagi-lagi Miya menyulut amarah Argus, entah memang itu keinginannya atau memang tidak disengaja.
Aku tidak peduli! Pokoknya kini kami bisa menyerangnya.

"Whrilling smash!" Seruku.

"Fission shot!" Seru Miya.

Combo yang lumayan menyakitkan bagi Argus.
Beberapa lama kemudian.. akhirnya dia jatuh, aku menyeringai dan mempersilahkan Miya untuk membunuhnya.

"Any.. last word?" Seringai Miya sambil membidik panahnya, diatasnya.

Kulihat kini Argus tak berdaya lagi, dia hanya bisa menghitung detik untuk bertemu dengan kematian dan meninggalkan kejayaan kegelapan yang telah disebarnya.

"Nothing." Sahut Argus, "just let me die, in peace."

Seringai Miya melebar, ia nyaris saja melepas busurnya kalau..

"PUTRI MIYA! TOLONG BERHENTI!"

~~

Jeritan Rafaela yang menggema mengejutkan Miya, Alucard, dan semua yang disitu.
Dia berganti menjadi wujud aslinya yang tanpa skin, sosok cantik berambut keemasan. Dia melayang menghampiri Argus yang sudah terbaring di lantai.

"Apa yang kau lakukan Rafaela?" Tanya Miya tajam, "kenapa kau ingin berhenti?"

Rafaela tidak menjawab, dia berjongkok. Ditatapnya Argus dengan pandangan yang sendu, mata kedua orang itu bertemu.

"Argus.." ucap Rafaela terbata.

"Rafaela.." balas Argus lemah, "kenapa kamu tidak membiarkan dia membunuhku?"

"Kau.. tidak pantas untuk dibunuh.. Argus." Jawab Rafaela, sendu menghiasi wajah cantiknya.

"Kenapa?" Tanya Argus, nadanya sangat lemah. "Aku sudah sangat bersalah, Rafaela. Dimulai dari mengkhianati God dan dirimu, lalu berubah menjadi jahat demi kekuatan.. kenapa kau tidak ada niat untuk membunuhku?"

The Moon Elf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang