Rain - The Script
Kimberlyn POV :
Akhirnya setelah 1 jam perjalanan dari mansion ,aku dan vian sampai di sebuah apartment ,ya pasti apartment nya dan apartment ini juga tidak terlalu jauh dari perusahaan vian. Tapi karna apartment ini ada di new york jadi mungkin jika aku ingin pergi ke perusahaanku yang ada di manhattan bisa membutuhkan waktu sekitar 25 menit lah ,gapapa juga sih yang penting gak sampai 30 menit kecuali kalau macet sih.
Aku dan vian turun dari mobil dan seperti biasa vian merangkul pinggangku saat memasuki apartment .Saat di lobby banyak yang melihat kami dan anehnya vian malah mengeratkan tangannya pada pinggangku saat melihat para lelaki yang sedang duduk melihatku tanpa berkedip dan terutama para wanita yang berada di meja resepsionis yang melihat vian dengan tatapan lapar.
'Ahhh ini membuatku muak' batinku saat melihat para wanita yang menatap vian dengan tatapan lapar.
Tunggu...tunggu ada apa denganku? Apa karna aku belum makan jadi otakku jadi gesrek begini kali ya? Ah iya pasti karna aku belum makan ,sepertinya nanti aku akan ke restoran yang ada disini untuk makan agar pikiranku bisa kembali normal.
"Pak ,lama tak bertemu" ucap salah satu wanita yang ada di meja resepsionis membuat aku dan vian melirik padanya dan kulihat dia tersenyum saat vian menatapnya tajam.
Anehkan? Yah mungkin tatapan tajam vian itulah yang membuat para wanita tergila-gila padanya tapi tidak denganku ,aku malah akan merinding jika melihat tatapan tajamnya yang melihatku seperti dia ingin membunuhku kapan saja ,apalagi saat dia marah tadi. Mungkin wanita-wanita itu belum pernah melihat vian marah jadi mereka tidak takut pada vian dan malah ingin mendekatinya ,tapi bukan berarti aku takut sama dia ,gak kok...
"Oh iya ,apa tadi orang suruhanku datang kemari untuk membersihkan ruanganku?" tanya vian
"Ah iya pak ,dia kemari" ucap wanita itu
"Oh baguslah" ucap vian
"Pak ,jika bapak mau ,nanti malam aku bisa kok menemani bapak" ucap wanita itu malu-malu
Kulihat vian mengangkat sebelah alisnya lalu berkata
"Makasih tapi tidak perlu karna nanti malam ,istriku yang akan menemaniku" ucap vian sambil mencium sebelah pipiku lalu beranjak pergi dari situ ,akupun mengikuti langkah kakinya menuju lift karna dia masih belum melepskan tangannya dari pinggangku
"Apa aku terlihat sudah tua?" tanya vian saat sudah didalam lift
"Ha?" ucapku
"Apa aku terlihat sudah tua?" tanya vian sekali lagi sambil mendekatkan wajahnya padaku
"Emm...memangnya kenapa? N-nggak kok ,k-kau kan masih muda jadi m-mukamu i-itu terlihat m-muda" ucap terbata-bata
Aduh kenapa dia tanya begitu sih? Apa dia mau ngelawak?
"Well ,aku tau aku ini bos dan banyak yang panggil aku pak dan aku sudah terbiasa ,tapi wanita tadi itu dia memanggilku bapak padahal karyawanku saja tidak memanggilku bapak dan hanya memanggil pak dan aku merasa aneh dengan panggilan bapak tadi ,jadi aku bertanya apa aku terlihat....sudah tua? Well ,aku tau aku ini masih muda dan muka ku ini terlihat muda dan juga tampan sih...ngapain juga aku bertanya begitu padamu" ucap vian
"71" ucapku
"Apa?" ucap vian sambil melihatku
"Iya ,tadi kau berbicara panjang skali sampai aku menghitungnya tau. Dan ini rekor terbaru karna ada 71 kata di ucapanmu tadi" ucapku senang
Wow tadi itu rekor terbaru ,dia baru saja berbicara panjang skali padaku
"Kim aku serius" ucap vian sambil menatapku
YOU ARE READING
L'amour C'est [Kenward Series#1]✔️
RomanceSUDAH TERBIT DI GOOGLE PLAYSTORE. PENERBIT ETERNITY PUBLISHING Link Ebook ada di bio profil wattpad -aku sangat berterima kasih pada kalian yang sudah membaca karyaku (membungkuk 90 derajat) aku tidak bisa sampai disini jika bukan karena kalian para...