◼ 01. Perkenalan

233 39 79
                                    

Alexa Vannira Almira.

Anak dari sepasang kekasih Almira Dwi Canesha dan Rio Dewanto Ferdinand, merupakan nomor satu orang ternama dan terkaya di Indonesia.

Vani. Iya Vani merupakan nama panggilan nya, merupakan salah satu siswi tercerdas di SMA Belivery School. Memiliki kulit putih, badan mungil, rambut hitam yang menjuntai panjang. Bagaimana tidak para lelaki tidak menyukai nya? Tetapi tidak ada satu pun laki-laki yang ia sukai. Bukan! Bukan karena ia  suka perempuan, namun ia belum pernah merasakan namanya 'cinta'.

"Vani..." Ucap Maura yang merupakan sahabat nya sejak orok.

"Eh Maura... btw si Dessi mana?"

"Tadi lagi di toilet terus ama gue ditinggalin." Ucap Maura sambil menunjukkan sederetan giginya.

"Eh anjir, jahat banget lo. Ayok kita susulin." Saat Vanni ingin berbalik badan namun di cegah oleh Maura.

"Udah tinggalin aja tu curut, mending kita kantin aja yuk, laper nih." Ucap Maura sambil memegang perut nya yang sejak tadi sudah bunyi.

"Eh tapi si Dessi gimana?"

"Udah tinggalin aja, ayo." Maura dengan cepat menarik lengan Vani, lalu membawanya ke kantin.

Disana sudah ramai orang, bahkan mereka harus berdesak-desakan di tempat itu.

"Eh btw si Dessi lama banget dah di toilet,"

"Nah maka dari itu, gue paling males kalo di suruh nganter ke kamar mandi sama dia."

"Emang tadi dia mau ngapain?"

"Kagak tau, boker kali."

"Ouh."

"Oh iya Van, lo mau makan apa?"

"Emmm gue air putih aja deh,"

"Seriusan lo?"

"Iyaa, udah sono pergi lu."

"Eh anjir ngusir lo,"

"Udah sono, nanti makanan nya keburu kehabisan gimana? Lo kan paling gak bisa jauh dari makanan,"

"Hehe, tau aja lo, yaudah bentar yah,"

"Iya," Vani menganggukan kepala nya pelan.

Maura bergegas memesan makanan, sedangkan Vani sedang sibuk mencari kursi kosong untuk dirinya dan kedua sahabatnya.

Yap!

Untung saja masih tersisa satu meja di kantin, walaupun meja itu berada di bagian paling belakang.

"Ya ampun Maura, makanan lo banyak banget dah," Vani melongo ketika melihat Dessi membawa semangkuk bakso, mie ayam, batagor, siomay, dan juga cireng, tidak lupa ia jua memesan beberapa minuman seperti es jeruk, es teh manis, jus alpukat, dan milkshake.

"Bodo amat, yang penting gue kenyang."

"Emang lo bisa ngabisin makanan segitu banyaknya?"

"Bisa lah, apa sih yang gak bisa di lakuin oleh seorang Maura Praditya,"

"Gue sumpahin lo jadi gendut!" Vani menjulurkan lidahnya.

"Idih jahat banget sih lo!" Maura langsung menyuapkan makanan yang sudah ia pesan kedalam mulutnya.

"Bodo."

"Tarik perkataan lo tadi dong, plisss,"

"Kagak."

"Ayo dong, nih siomay nya buat lo aja,"

"Idih gue mah gak bisa di sogok pake makanan lo."

"Oke serah lo."

VannellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang