2

16 3 0
                                    

Hi, i am back
Jangan lupa tinggalkan 🌟 dan 💬
.
.
.
.
.

*****

“Ma, Ayah kemana ?” tanya Archa pada Mama-nya.
“Ayah belum pulang, paling lembur.” jawab mamanya, yang masih setia dengan kesibukannya menyetrika baju.
“Yaaaa, lembur lagi. Padahal, dedek mau minta tolong.” keluh Archa dengan wajah sedih.

Archa menunggu kedatangan sang Ayah hingga dia tertidur di ruang tamu.

.
.
.
.

“Ayah pulang.” ucap sang ayah memasuki ruang tamu

Langsung disambut oleh istrinya. “Selamat datang ayah.”

Sang ayah kaget saat melihat putrinya tertidur di sofa ruang tamu.
“Ma, Archa kenapa bisa tidur di sini.”
“Tadi nungguin Ayah, katanya mau minta tolong.” jawab istrinya yang berjalan menuju dapur.

Sang Ayah berjalan kedepan sofa untuk melihat putrinya. Kemudian, ia menemukan secarik kertas yang bertuliskan “Tugas Bio, membuat kerangka DNA/RNA”

“Ma, di atas masih ada sisa kawat besi atau tidak?” tanya sang ayah seusai membaca kertas tersebut.
“Sepertinya masih ada sisa, buat apa, Yah?” tanya sang istri yang datang membawakan handuk, dan secangkir teh hangat.
“Sudah, Mama istirahat saja. Ayah mau mandi dulu.” jawab suaminya sambil meminum teh yang telah dibuatkan istrinya.

Seusai mandi, sang Ayah mengambil peralatan yang dibutuhkan dan mulai membuat kerangka yang menjadi tugas sang putri.

.
.
.
.

-Keesokan paginya.-

“Kok di kamar ? Bukannya tadi malam tidur sofa ya?” Archa kebingungan saat bangun tidur.

“Adek bangun, nanti telat.” Mamanya membangunkan dengan mengetuk pintu kamarnya.
“Adek itu udah bangun Mama.” sahut putranya yang ada di dalam kamar.

Karena sang Mama merasa bahwa putra putrinya sudah bangun, ia lalu berjalan menuju kamarnya.

“Ma, Ayah kapan check up?”

“Ayah kenapa? Ada yang sakit? Dokter bilang kalau tidak ada keluhan ....”
Sang suami memotong perkataan istrinya. “Ma, apa periksa kesehatan tidak diizinkan.”

“Yasudah, nanti ketika anak-anak berangkat.”
Tanpa disadari oleh mereka berdua, putri mereka mendengar perbincangan mereka.

“Ayah sakit? Kok aku gak tau?” gumam Archa sambil berjalan meninggalkan kamar orangtuanya.

Ketika Archa jalan melamun menuruni anak tangga, sang kakak memanggilnya, dan membuyarkan lamunannya.
“Adek!”
“Huh?” balasnya.
“Kamu kenapa tiba-tiba melamun gitu?” tanya sang abang

“Ayah sakit.”

DurasiWhere stories live. Discover now