Perpisahan Termanis II (Daniel X Bomi)

138 24 3
                                    

Happy Reading

.

.

.

.



Pagi-pagi sekali, tepat pukul 07.00

Daniel mengajak Bomi jalan-jalan dan kencan seharian ini.

Daniel benar-benar ingin punya waktu full time bersama Bomi, dan hari ini, dia ingin menikmati detik-detik kebersamaan mereka.

Sebelum perpisahan datang menjemput...





.

.

.

.

.






"Niel, sebenarnya kita mau kemana?" tanya Bomi saat sudah memasuki mobil

"Kencan, aku mau menghabiskan waktu ku padamu" jawab Daniel

Bomi tersenyum dan mengangguk paham.







Daniel mengajak Bomi jalan-jalan mengelilingi kota Seoul.

Hari ini juga ada buka permainan wahana.

Daniel mengajak Bomi menaiki semua wahana sambil bergandengan tangan.

Sesekali Daniel mengusap rambut Bomi

Dan Bomi mengusap keringat di kening Daniel.

Orang-orang yang melihat bisa menilai jika Daniel dan Bomi adalah pasangan yang serasi, tidak ada yang bisa memungkiri itu.




.

.

.

.





Hari sudah malam

Daniel mengajak Bomi untuk makan malam.

Dan ia berniat membawa Bomi untuk pergi ke Namsan Tower untuk tujuan terakhir mereka sebelum berpisah nanti.





.

.

.

.







"Kenapa kita pergi kesini Niel?" tanya Bomi

"Aku ingin menggantung gembok nama kita disini"

"Serius?"

Daniel mengangguk. Dalam hati ia merasa sesak akan ucapannya.

Dan keduanya membeli gembok, berwarna putih dan hitam.

Keduanya menulis keinginan masing-masing digembok tersebut.

Daniel tersenyum saat membaca gembok harapan Bomi.

KDN 💗 YBM Forever,
Meski Nanti Ada Hal Yang Memisahkan Kita

"Coba aku lihat punyamu" ujar Bomi

Daniel memberikan gemboknya pada Bomi,,

Bomi mengeryit saat membaca pesan Daniel

I Love U Forever
Maaf Jika Ini Pertemuan Terakhir Kita.
Tapi Ingatlah..Keberadaan mu dan Kisah Kita Sampai Kapan Pun tidak akan pernah kulupakan.

Bomi menggigit bibirnya.
Mendongkak menatap Daniel

"Karna kau akan menikah dengan wanita lain kan?" tanya Bomi tiba-tiba

Daniel mengangguk.

Tidak heran kabar itu akan sampai Pada Bomi.

Karna ayahnya sudah mengkorfimasi kemedia.

"Maaf Bomi. Aku benar-benar mencintai mu, tapi aku tidak bisa memilih apa-apa kecuali menuruti perintah ayahku"

"Tidak apa-apa, aku mengerti. Tidak usah mencemaskanmu. Mungkin kita memang tidak berjodoh"

"Tapi, meski ujungnya kita tidak bersama, tapi ingatlah. Aku selalu mencintai mu Bomi. Berbahagia lah, aku berdo'a agar kau mendapat pria yang lebih baik dari ku"

Bomi mengangguk.

"Kau juga, berbahagialah, aku berdo'a yang terbaik untuk mu"

Daniel tersenyum lebar, mengusap airmatanya dan mengusap airmata Bomi.

"Boleh aku memeluk mu untuk terakhir kali nya?" tanya Daniel

Bomi mengangguk.

Dan

Brukkkkk


Pelukan terakhir Mereka yang terasa menyesakkan. Tapi akan mereka berdua kenang.



Selama Nya......

















END

Yoon Bomi FF Oneshoot CollectionOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz