[Tiga adik laki laki]

7.7K 572 11
                                    

"KAKAK!! DIMANA PONSEL MILIKKU?!?!"

"KAKAK!! NANA MENGAMBIL HOODIE KESAYANGANKU!!!"

"SUDAH KUBILANG AKU MEMINJAMNYA, BUKAN MENGAMBILNYA HUANG!!"

Sabar, Junkai masih bersabar menghadapi ketiga adiknya yang entah kenapa memiliki marga yang berbeda - beda.

Okay, pertama Junkai menghampiri adik pertamanya yang kini sedang berdebat dengan si bungsu

"Renjun, sudah Jaemin bilang kan kalau dia hanya meminjam hoodiemu bukan mengambilnya"

Na Jaemin, pelaku yang kini sedang tertawa bangga karena ia merasa dibela oleh kakak tertuanya itu. Namun itu tak berlangsung lama setelah Junkai mulai melirik tajam dirinya

"Dan kau bungsu. Sudah ku bilang berapa kali padamu untuk selalu memanggil kakak - kakak mu dengan sebutan kakak, dimana sopan santunmu?"

Kini giliran Renjun yang tertawa bahagia melihat adiknya yang tengah dimarahi-ralat di tegur oleh kakaknya.

"Memanggil kakak pada Renjun sama saja dengan memanggil kakak pada seorang bayi yang baru lahir, terdengar konyol"

Bukan tanpa alasan Jaemin mengatakan hal itu, karena memang faktanya sifat Renjun lebih kekanak - kanak an dibanding dengan kedua adiknya, bahkan menjurus ke sifat balita yang segalanya harus dituruti.

"APA KAU BILANG? YAK! AKU INI LAHIR LEBIH AWAL DARIMU NA JAEMIN!!"

Hey! Renjun tidak terima disamakan dengan bayi yang baru lahir. Memangnya ia apa disamakan dengan makhluk kecil yang hanya bisa menangis dan menyusu pada ibunya.

"KITA BAHKAN HANYA BERSELISIH 15 MENIT HUANG!"

"YAK! SETIDAKNYA AKU MENGHIRUP UDARA 15 MENIT LEBIH LAMA DARIPADA DIRIMU BONGSOR!!"

Ini yang selalu Junkai lihat jika Renjun dan Jaemin sedang bertengkar. Awalnya mereka akan bertengkar karena hal sepele lalu selanjutnya akan ada perdebatan yang tidak penting antara mereka berdua, tidak jarang juga mereka mengadakan perang dadakan yang berujung dengan Renjun yang mengadu padanya karena pukulan Jaemin yang terlalu keras menurutnya.

"BISAKAH KALIAN BERDUA BERHENTI HAH!!!"

Mau tidak mau Junkai harus membentak kedua adiknya itu agar mereka menghentikan perdebatan yang sungguh itu sangat sangat tidak penting sama sekali.

Renjun dan Jaemin langsung terdiam mendengar bentakan dari kakaknya dan langsung menunduk dalam tanda maaf pada kakaknya tersebut.

"Jaemin, kembali ke kamarmu sekarang. Dan Renjun biarkan Jaemin meminjam hoodiemu, kalau tidak ia kembalikan katakan saja padaku. Paham kalian berdua?"

Renjun dan Jaemin mengangguk pelan. Renjun mulai membereskan kamarnya yang berantakan akibat perang dadakannya dengan Jaemin juga Jaemin yang langsung kembali ke kamarnya karena takut akan amukan kakak pertamanya itu.

Setelah merasa beres, Junkai melangkahkan kakinya menuju kamar adik keduanya yang sedari tadi ia acuhkan karena sibuk dengan Renjun dan Jaemin.

"KAKAK!!! AKU TIDAK MENEMUKAN PONSEL KU!!!"

"Dimana terakhir kali kau melihatnya?"

"Eung- eung- aku... lupa hehe"

Selalu saja. Lee Jeno, adiknya ini entah kenapa memiliki ingatan yang buruk, padahal ia termasuk siswa pintar disekolahnya. Bahkan jika ketiga adiknya diurutkan dari yang terpintar maka Jeno berada diurutan pertama, disusul Renjun, lalu Jaemin. Tapi kenapa Jeno selalu lupa dimana ia menyimpan barang - barang pribadi miliknya, memang ajaib otak adik tengahnya ini.

"Biasanya kau menyimpan ponselmu di bawah bantal kan?"

Jeno berlalu menuju kasurnya dan mulai memeriksa satu persatu bantal yang ada disana dan voila ia menemukan benda persegi panjang pipihnya tersebut

"Hehe iya kak dibawah bantal"

Junkai hanya bisa memaklumi sifat ajaib adiknya ini dan langsung pergi menuju ruang tengah- tempat awal ia bersantai sebelum ketiga adiknya mengganggu ketenangan sore hari miliknya.





~TBC~

Aloha~
Aku bawa ff baru nih, temanya siblings gitu tapi beda - beda marga. Kalo ada yang nanya kenapa beda marga, itu karena ...

1 : 3Where stories live. Discover now