1. Tanpa jejak

42 4 6
                                    

Pada saatnya. Bunga akan berguguran dan tidak ada siapapun dapat mencegah



Dia di sana, duduk bersandar pada kursi kayu di ujung taman. Menatap kejauhan seolah itu adalah tontonan yang amat menarik padahal tidak ada apapun. Hanya pohon sakura merah muda yang gundul. Sisa-sisa bunganya berserakan di sekitar, di hempas oleh angin musim gugur.

Pria tampan dengan kulit pucat itu tersenyum getir, mengingat kemarin pohon itu masih penuh dan kelopak sakura yang mekar, dengan kelopaknya yang berjatuhan seperti hujan dari surga. Itu kemarin, di tempat yang sama, dengan gadis semanis bunga sakura yang duduk disisinya. Bersandar di pundaknya dengan gumaman kecil lagu cinta.

"Apa musim dingin Nanti pohon itu masih akan secantik sekarang?"

Gadis itu bertanya, menunjuk pada pohon sakura yang bermekaran dengan tangannya yang indah.

"Ada masanya bunga berjatuhan Chae, mereka gugur dan bersemi lagi nanti. Kau harus bersabar untuk melihatnya lagi di musim semi berikutnya sayang"

Si gadis merengut. Bibirnya mengerucut di sertai tatapan perotes yang manja

"Guanlin itu tidak bagus. Menunggu sangat membosankan. Ayo tanam pohon itu di rumah dan lindungi dari musim gugur"

Guanlim terkekeh. Tangan kirinya terangkat untuk memberi cubitan pelan pada chaeyong, kekasihnya tersayang.

"Tidak bisa begitu. Dimanapun kau menyimpannya dia akan gugur saat masanya"

"uum kenapa harus begitu aku tidak suka"

"Kenapa Chae ku yang manis ini sangat rewel hari ini hmm?"

Kekasihnya tersenyum, dengan manja meraih lengannya dan memeluk manja seperti biasa. Guanlin senang, pada setiap tingkah manis bahkan rewel kekasihnya.

Tapi, saat hari ini dia duduk sendirian disini. Dengan kursi kayu yang sama dan pohon yang sama ia merasa sangat asing. Ia tidak lagi merasa biasa. Bukan karna pohon sakura yang gundul, atau angin yamg berhembus lebih dingin. Tapi, karna ketiadaan si gadis sakura disisinya.

Guanlin terkekeh. ia menoleh kesamping, pada kekosangan di sisinya. Merasa benar atas apa yang ia katakan pada si cantik dulu. Bahwa bagaimanapun bunga akan berguguran dan tidak ada siapapun yang bisa mencegah.
Seperti chaeyongnya yang pergi, lewat kata-kata perpisahan dan langkah kaki yang menjauh. Tanpa meninggalkan jejak padanya. Chaenya, hilang tanpa jejak. Hanya menyisakan kenangan sebagai luka mendalam.






~~~~end~~~~

Untuk gualin. Si tampan baik hati

IMEGINE (love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang