4. Ketemu!

9 2 0
                                    


Cit cit

Terdengar suara burung dari sarangnya,
Gurat cahaya menerobos masuk lewat celah dedaunan.

" ugh! Si Batara pake ngilang sih? "

Ega berjalan menyelusuri hutan bersama Gita.

" ini seperti jejak kaki sanap" ucap Gita sambil menunjuk sebuah jejak kaki yang cukup besar.

" pasti si Sanap ini ngejar Batara" tebak Ega dengan wajah kesal. Gita pun mengiayakan ucapan Ega.

" yaudah kita ikutin jalan ini " mereka pun akhirnya mengikuti jalan tersebut.

***

Kroong Krong

" lapar!~ hu hu hu" rengek Batara sambil memegang perutnya.

Kini ia tak tau sedang berada dimana. Berjalan tanpa arah sambil mencari makanan, seperti buah mungkin.

Selepas kejadian kemarin sore, Batara hanya menangis sambil duduk di atas batu dan berharap jikalau ada orang yang menemukannya -dalam keadaan hidup. Hingga pada akhirnya, langit benar-benar gelap dan dia memilih untuk pergi dari tempat tersebut.

" apa survival di minecraft sama dengan disini? " pikir Batara. Yah. Dia sering memainkan game tersebut. Game yang menjadi favorit anak-anak dan dewasa. Dan katanya, bermain game tersebut akan meningkatkan kreatifitas seseorang.

Batara menyingkirkan dedaunan yang menghalangi jalannya. Saat jalan Batara terbuka, nampak ada sungai mengalir di depannya.

" wah! Akhirnya aku menemukan sesuatu untuk dimasukkan ke perutku" ucap Batara girang sambil berlari kecil ke sungai tersebut.

Batara berjongkok di tepi sungai lalu menangkupkan tangannya untuk mengambil air.

Satu teguk ia minum.

Dua teguk airnya belum habis.

Tiga teguk matanya terbelalak karena ada kadal air yang lompat ke wajahnya.

" huaa! " pekiknya terjungkal karena kaget.

" dasar kadal sialan! Untung kau tidak ku makan, lagi pula aku jijik dengan hewan sepertimu" umpatnya sambil melempar batu. Kadal itu pun pergi ke semak-semak.

Namun ada yang janggal, semak-semak itu bergerak kencang. kalau tertiup angin pasti tumbuhan yang lain ikut bergerak, tapi ini tidak.

Batara menatap lekat semak tersebut. Itu kenapa sih? Tanya nya dalam hati.

Krrrr

Ada suara erangan dari balik semak. Batara mulai berpikir buruk tentang ini, dia sudah mulai siaga dengan kuda-kuda.

Kalau dia keluar, akan ku pukul nanti! Ucap Batara takut tapi mencoba berani.

Dan dalam hitungan detik, sepasang kaki berkuku tajam keluar dari semak. Batara mulai meneguk ludahnya dalam-dalam.

Setelah sepasang kaki tadi, muncul lah sebuah moncong dengan air liur mengalir dari moncong tersebut. Selanjutnya, tubuh makhluk itu pun terlihat jelas saat ia keluar dari semak.

" wait! Itu komodo! " Batara yang tidak berani melawan lalu berlari untuk menyebrangi sungai. Namun, ia tidak pernah mengira kalau sungai itu sangat dalam. Alhasil ia terjembus ke dalam air, dan untung lah ia bisa berenang. Batara berharap kalau komodo tersebut tidak bisa menggapainya, dan ternyata dia salah. Komodo dapat mengejarnya dengan berenang.

" huaaa! Aku gak mau mati dimakan reptil!! " Batara berteriak lalu ia berenang mengikuti arus.

Sial! Si kadal malah ngejar! ucap Batara dalam hati dengan nada kesal. Ia masih melanjutkan aktivitas renangnya hingga ia menemukan cabang sungai.

this is TOUR!! [HIATUS]Where stories live. Discover now