8. Woojin & Jihoon

1.8K 184 2
                                    

'tunggu, mengapa harus Guanlin?' tanya Ong

'karena Guanlin lemah dan dia tidak punya pelindung, itu sebabnya. Tapi ku rasa setelah mereka tau latar belakang kehidupanmu sasaran bully mereka bukan lagi hanya Guanlin tapi juga kau'

Ong terdiam, ia terkejut. Apa maksud perkataan Jaehwan tadi? dirinya juga akan menjadi korban. Sejujurnya ia takut mendengar perkataan Jaehwan karena dia tidak pernah mengalami kasus bully sebelumnya

'ke-kenapa aku juga kena?' tanya Ong dengan nada yang ketara khawatir

'jawabannya singkat, karena latar belakang kehidupanmu. Kau tentu tidak bodoh, untuk tau orang yang sekolah disana kalangan apa?' jawab Jaehwan

Ia mengerti sekarang. Dia lupa sekolah itu adalah salah satu sekolah ternama, jadi sudah dipastikan yang sekolah disana berasal dari kalangan menengah atas. Sementara ia hanya masuk melewati beasiswa

'aku rasa, hanya itu yang ingin kau tanyakan. Aku pergi' ucap Jaehwan sambil berlalu pergi

🍁🍁🍁

Jihoon sudah sampai di depan rumah temannya, teman yang sudah lama terlupakan. Rumahnya sederhana bahkan jika dibandingkan dengannya rumahnya tidak lebih besar dari kamar dia sungguh rasanya Jihoon ingin menangis mengingat sekarang kehidupan temannya itu sangat berbanding terbalik

nafasnya menggebu-gebu ini adalah pertama kalinya dia ke rumah temannya sejak 6 tahun belakangan ini

tok..tok..tok..

Jihoon mengetuk pintu rumah itu tapi tidak ada balasan. Ia mengetuk kembali

tok..tok..tok..

masih tidak ada balasan, dia mengetuknya lagi

tok..tok..tok..

Jihoon pikir orang yang ada di rumah itu pergi karena masih tidak ada balasan, dia pun memutuskan untuk pergi. Tapi, baru dua langkah menjauh pintu rumah itu terbuka

'maaf, ada perlu apa?' tanya orang itu yang masih belum bisa melihat Jihoon karena Jihoon masih membelakangi pria itu

Jihoon membalikan tubuhnya menghadap pria itu. Matanya berair saat melihat orang itu. Dia rindu, sangat merindukan teman masa kecilnya, teman yang selalu melindunginya saat ada orang yang ingin mengganggunya. Teman yang selalu mengajaknya bermain dan teman yang selalu ada untuknya disaat yang lain meninggalkannya

'Wojinie' panggil Jihoon dan langsung berlari mendekap tubuh pria itu

Jihoon sangat merindukan temannya itu, dia memeluknya begitu erat dan masih enggan melepasnya. Tanpa sadar bahwa orang yang dipeluknya tidak membalas pelukannya sama sekali. Ya, Woojin hanya diam dia tidak membalas pelukan itu entah karena tubuhnya terlalu kaku untuk bisa membalasnya atau dia memang enggan untuk membalasnya

'ada perlu apa?' tanya Woojin setelah ia berhasil melepas pelukan Jihoon

'aku merindukanmu' ucap Jihoon yang masih seperti orang ingin menangis

Woojin memperhatikan wajah Jihoon yang terluka. Sebenarnya hatinya bertanya-tanya mengapa Jihoon bisa terluka, tapi egonya berhasil mengalahkannya

'hanya itu?' tanya Woojin dengan nada dinginnya

Jihoon tersentak mendengar jawaban Woojin. Ia memperhatikan mata teman masa kecilnya dulu mata itu selalu terlihat hangat ketika dia datang, tapi sekarang mata itu hanya hitam gelap kosong seperti tidak ada kehidupan

'aku merindukanmu sudah lama kita tidak bertemu. Aku merindukan teman masa kecilku oleh sebab itu aku kesini' ucap Jihoon

Woojin memegang pundak Jihoon meremasnya sebentar sebelum berkata

'terima kasih kau sudah merindukan teman masa kecilmu itu. Tapi, maaf kau salah jika datang sekarang' ucap Woojin sambil menurunkan tangannya dari bahu Jihoon

'tunggu, apa maksudmu?' tanya Jihoon yang merasakan bahwa ada yang mengganjal

'teman masa kecilmu sudah lama pergi dia sudah lama tiada. Kau salah jika mencarinya sekarang, aku hanyalah Woojin bukan lagi teman masa kecilmu yang kau rindukan itu'

'apa maksudmu? kau masih Woojin yang dulu, kau masih Woojin yang selalu menjadi teman masa kecilku dulu ataupun sekarang'

'bukankah sudah kubilang dia sudah lama tiada. Maaf, tapi jika kau datang kesini hanya untuk mencari teman masa kecilmu itu lebih baik kau pergi. Karena semua sudah sia-sia'

baru saja Woojin ingin menutup pintu rumahnya. Jihoon menahan pintu itu dan berkata


tbc
hayo apa yang ingin Jihoon katakan😂
vote and comment okee

Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang