NEW HOPE - 1

342 22 6
                                    

"Apa yang kau cari di saat kau sudah memiliki segalanya? Apa yang kau inginkan di saat kau dengan mudah mendapatkan yang kau inginkan?"

.

.

.

* NEW HOPE *

masamuneRei

.

.

.

Sorot lampu terus mengarah pada pria yang sedang bergaya dengan gagahnya. Mengangkat dagu, menajamkan mata, menegaskan setiap lekuk wajahnya. Sesekali ia menyisir rambutnya yang cokelat dengan jemarinya, membenarkan posisi setiap helai rambutnya. Sempurna. Satu kata yang dapat mencerminkan si pria. Dengan postur badan yang tidak terlalu tinggi tapi jadi yang dimilikinya dan juga wajah tampan rupawan bagai pangeran di negeri dongeng, membuatnya digilai semua photographer yang ingin mengabadikan keindahan yang dimilikinya.

Saat ini pria itu masih berdiri dan bergaya dengan berbagai macam gaya. Namun, karena tidak fokus atau karena hal lain, membuat hasilnya tidak sebagus biasanya. "Yamada-san, tolong fokus. Gayamu tidak natural. Tatapanmu juga kosong," komen photographer yang sedang memotret pria yang memiliki nama lengkap Yamada Ryosuke. "Kita ulangi lagi," lanjut sang photographer.

Ryosuke mengangguk, bersiap untuk mengulangi sesinya. Ia menatap lensa kamera, mencoba tersenyum. Memasukkan satu tangan kanannya pada saku celana serta tangan kirinya membawa bingkisan berwarna pink yang cukup besar sebagai properti pemotretannya. Ryosuke melakukan sebisanya. Terlihat tatapan kecewa dari orang sekitar. Dari make up artist, wardrobe, asisten photographer, manajernya, asistennya dan juga para crew. Entah apa yang dipikirkan Ryosuke saat ini sehingga ia tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Berulang kali photographer tidak puas dengan hasilnya. Sebanyak itulah Ryosuke mencoba kembali. Photographer meminta break agar Ryosuke bisa istirahat terlebih dahulu dan merenungi hasil pekerjaannya hari ini. Ia duduk di bangku lipat yang selalu asistennya bawa. Sambil bersandar, ia memejamkan matanya. Mengambil napas sedalam-dalamnya dan menghembuskannya kemudian.

"Yama-chan, sebenernya kau kenapa hari ini?" tanya seorang pria sambil menghampiri Ryosuke dan menyerahkan minuman kaleng padanya dan duduk di bangku sebelah Ryosuke.

"Terima kasih," ujar Ryosuke sambil menerima minuman kaleng itu. "Entahlah. Mungkin aku bosan," jawabnya setelah ia meminum minuman kalengnya.

"Kau tidak biasanya seperti ini. Lihatlah mereka merasa kecewa dengan kerjamu hari ini," kata pria itu sambil mengedarkan pandangannya. Ryosuke mengikuti pandangan si pria tadi.

"Aku juga tidak ingin membuat mereka kecewa. Tapi aku bosan, Hikaru-san. Sungguh. Aku lelah dengan pekerjaan ini," balas Ryosuke. "Aku merasa seperti... Entahlah," lanjutnya menerawang.

"Yama-chan, dengarkan aku," pinta pria yang memiliki nama lengkap Yaotome Hikaru itu sambil mengubah duduknya menjadi berhadapan dengan Ryosuke. Ryosuke diam menatap. "Kau adalah salah satu model yang tengah digandrungi. Banyak photographer di luar sana yang menginginkan untuk memotretmu. Bahkan banyak pemilik sebuah produk yang menginginkanmu menjadi ambasador mereka," katanya panjang lebar. "Aku mohon, fokus lah. Jika kau menginginkan sebuah liburan, aku akan memberikannya asal kau dapat menyelesaikan sisa pekerjaanmu dengan baik," lanjutnya memohon.

Ryosuke hanya menghembuskan napas, tidak mengeluarkan kata-kata apapun. Benar kata Hikaru, saat ini dia adalah salah satu model yang sedang digandrungi banyak orang. Perjuangan Ryosuke ke level seperti sekarang ini tidaklah mudah. Lantas, apakah Ryosuke rela untuk merusak karirnya sendiri dengan alasan bosan dan lelah?

NEW HOPEWhere stories live. Discover now