Musim Semi Kala Itu

1.1K 165 171
                                    

Sejauh apa pun kau pergi, nyatanya kau tetap di sini, di hatiku.

Sejauh apa pun kau pergi, nyatanya kau tetap di sini, di hatiku

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Musim semi

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Musim semi. Tidak yakin bagaimana itu. Banyak yang mengatakan bagaimana indahnya detik itu ketika bunga sakura mulai bermekaran menghiasi indahnya sudut kota. Kelopaknya yang berjatuhan menambah kesan manis dan romantis yang berlebihan. Yah terlalu berlebihan, menurut seorang pemuda bernama lengkap Kim Mingyu.

Ada alasan di balik itu. Mingyu memiliki kenangan manis di musim semi dua tahun lalu —kurang lebih. Namun, disaat bersamaan pada musim semi kala itu pemuda yang memiliki lesung pipi itu merasa semakin menjauh dengan cinta pertamanya.

Ya, cinta pertama dengan seorang wanita yang sedikit apatis dan juga galak namun mampu membuat seorang Kim Mingyu semakin menyukainya. Bahkan sifat dan sikap penjaganya melebihi wanita itu. Tidak banyak laki-laki yang ingin mendekatinya, harus berpikir berulang kali.

Kini, di kamar yang bernuansa modern sosok Mingyu terlihat sangat lesu di balik meja belajarnya. Pasalnya, ia tidak tidur semalaman karena mengerjakan tugas deadline yang akan dikumpilkan hari ini.

Laki-laki itu mengambil ponselnya dan terlihat foto seorang wanita musim seminya di tampilan lockscreen. Seutas senyum tersungging di ujung bibirnya.

"Terima kasih, hanya melihatmu melalui foto sudah membuatku semangat," gumamnya pelan sambil memandangi fotonya.

Mingyu tersenyum, seketika teringat sebuah kejadian diawal ia mulai memasuki dunia perkuliahan dan bertemu dengan wanita musim seminya itu.

-----

Pemuda bermarga Kim itu baru saja duduk di bangku panjang di sebuah taman masih dalam kawasan kampusnya. Saat itu adalah musim semi ke delapan belas dalam hidupnya. Angin berembus semakin membawa pemuda itu ke dalam sejuknya.

Ia adalah mahasiswa baru tahun itu. Sesekali ia melirik jam di pergelangan tangannya —seperti sedang menunggu seseorang, padahal tidak! Ia hanya ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai sebelum kembali ke rumah.

L'autre Côté | Kim Doyoung ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora