10

608 69 0
                                    

Saat itu, hujan turun dengan deras. Shouto memilih menatap kondensasi di kaca jendela, yang ada di sebelahnya. Sudah hampir memasuki musim gugur. Kelas ketiga, festival, ujian, dan keributan batin mengenai masa depan.

Todoroki Shouto tidak pernah merasa secemas ini sebelumnya. Suhu musim gugur membuat sekujur tubuh serasa ditusuk. Gilirannya sudah selesai dan ia hanya melihat performa perwakilan lain dari universitasnnya. Kalau tidak salah namanya Asui Tsuyu, dia adalah atlet renang dan sedang berlomba di lintasan dua ratus meter dengan gaya punggung. 

Shouto menenggak minumannya sampai tandas, daripada menganggur ia memilih membuka internet mencari bahan bacaan.

 SMA Yuuei.

Shouto ingin memaki siapapun yang mengangkat SMA-nya dulu ke urutan pencarian teratas. Katakan, siapa yang butuh berita soal SMA Yuuei yang telah terakreditasi SSS? Bagi Shouto sih, tidak.

Shouto memilih skrol dengan tekanan penuh di mesin telusur, ia tak peduli berita apapun, asalkan selain SMA Yuuei. Sebuah judul tak sengaja ia tekan. Artikel terpampang dengan titel kapital;

Kecelakaan Beruntun di Jalan xxx. Sepuluh orang meninggal dunia. Berikut adalah daftar korban tewas;

Dan nama pertama yang dibaca Shouto adalah, Midoriya Izuku, SMA Yuuei Kelas Satu. 


羽ばたいてWhere stories live. Discover now