• SPESIAL CHAPTER •

2.4K 319 55
                                    

"Sei-nii!!" (Name) menggedor pintu kakak tertuanya tak sabaran.

"Uh.. ada apa (Name)? Ini masih tengah malam," ucap Seijuuro dengan suara rendah dan mata yang masih mengantuk.

"Lihat tanggalnya! Ini benar 'kan?"

Seijuuro mendekatkan wajahnya ke kalender yang dibawa (Name), lalu Seijuuro mengangguk seakan jawaban (Name) benar.

"Ya. Lebih baik kau sekarang bangunkan yang lainnya, ya."

"Ha'i!"

Sebelum (Name) pergi Seijuuro sempat mengacak rambut (Name) lembut diiringi senyuman tipis.

×××

"Apa? (Name)-cchi ingin pergi ke taman setelah pulang sekolah nanti ssu?"

"Iya! Aku ingin bermain di sana, soalnya semuanya sibuk."

"Wah tentu dengan senang hati aku menerimanya! Demi (Name)-cchi ssu!" (Name) tersenyum mendengar Ryouta bersedia menemaninya.

"Tapi.. tumben mereka semua sibuk dan menolak permintaan (Name)-cchi?" Ryouta melakukan pose sok berpikirnya, sepertinya otaknya sedang jalan.

"Aku juga tidak tahu, awalnya aku sedih mendengar mereka semua sibuk. Tapi mereka punya waktu sendiri masing-masing dan aku senang bisa menghabiskan waktu bersama Ryouta-nii!"

Wajah Ryouta bersemu merah muda mendengar penuturan (Name) adiknya yang paling imut ini. Bisakah Ryouta memiliki (Name) walau mereka berstatus kakak adik?

"Aku semakin meㅡ"

"Halo (Name)-chan, halo Ryouta."

Perkataan Ryouta terpotong dengan kedatangan Ren yang tiba-tiba menyapa, niat ingin memeluk (Name) gagal.

"Halo Ren senpai!" jawab (Name) girang.

"Halo juga ssu."

"Kemana saudaramu yang lain Ryouta?" Ren duduk di samping kursi (Name) yang kosong.

"Tidak tahu, kami berpisah saat bel istirahat ku kira mereka mendatangi kelas (Name)-cchi ternyata tidak ssu."

"Aku sangat jarang melihat kalian berpencar seperti ini."

"Eh ngomong-ngomong Ren senpai ada waktu nanti setelah pulang?"

"Tidak ada memangnya kenapa?"

"Bagaimana kalau Ren senpai ikut denganku dan Ryouta-nii ke taman?" tawar (Name) dengan wajah polos.

Bagaikan petir disiang bolong, Ryouta tak bisa mempercayainya kenapa (Name) harus mengajak Ren juga? Padahal dalam pikirannya ia sudah membayangkan bagaimana nanti mereka seperti sepasang kekasih.

Dan itu hanya khayalan semata sekarang.

"Wah bolehkah?" Ren mengalihkan pandangannya pada Ryouta.

Ryouta yang merasa tidak enak mengatakan 'tidak' pada akhirnya ia menyetujuinya. "Iya tentu boleh ssu."

"Baik! Nanti setelah pulang langsung pergi ke taman!"

𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang