Kise Ryouta

5.6K 453 213
                                    

Banyak yang bilang, kakak dan adik itu tak selalu sama, baik parasnya ataupun kelakuan dan yang lainnya. Tapi, sesungguhnya kamu dan kakakmu sangatlah mirip, mulai dari paras dan tingkah laku.

Yang membedakanmu dengan kakakmu hanyalah satu, yaitu kakakmu seorang model, sedangkan kamu adalah-

"Ayo ayo dibeli kakak, murah kok~ Kaos ini pernah dipakai model hits Kise Ryouta lho! Kalau beli sekarang, bonus cangcimen!"

-pedagang. Bukan bukan, bukan pedagang cangcimen atau apapun itu. Tapi bukan juga salesman yang door to door begitu. Bisa dibilang, kamu semacam saleswoman level 2.

"Kyaaaa aku mau satu!"

"Ada topi bekas Kise-kun tidak?"

"WAH! YANG INI MASIH WANGI PARFUM KISE-KUN!"

Sebetulnya, kamu tidak hanya menjual barang-barang bekas kakakmu. Kamu juga menjual minuman, makanan, tanaman, pakaian, figurine, merchandise, dan apapun itu kau jual. Bahkan, kamu juga menjual barang rongsokan. Siapa yang membelinya? Ya pokoknya ada lah.

Kamu memulai karirmu sebagai pedagang ini dengan berpegang pada prinsip, 'yang penting bisa jadi duit' ajaran kakak perempuanmu.

"(Name)-chan! Besok, aku mau kamu menjual tanda tangan Kise-kun ya! Jangan lupa tulis namaku juga!" kata seorang pelanggan setiamu.

"Aku juga mau, (Name)-chan!"

Kamu mengangguk, "Beres~ tinggal tunggu besok aja ya! Barang bisa diantar kok!"

"Uwaaaa! Terimakasih (Name)-chan!"

Saat kamu sibuk melayani para pelanggan, tiba-tiba kamu teringat janjimu untuk bertemu dengan Kise di gym. Namun, barang daganganmu masih tersisa dua buah yang belum laku. Dan itu adalah action figure super ori yang mahal.

Sebenarnya, kamu ingin langsung pergi saja ke tempat kakakmu. Tetapi, kamu teringat ajaran kakakmu yaitu 'jangan suka menunda pekerjaan ssu', maka, kamu menunggu daganganmu terjual.

Tiba-tiba saja, kakakmu datang sambil berlari-lari, "(NAME)-CCHI!"

Kamu menoleh ke sumber suara dan mendapati kakakmu yang (menurutmu) berlari dengan sangat dramatis, "Ryouta-nii!"

"Kenapa lama sekali ssu? Bukankah sudah kubilang langsung datangi aku setelah pulang sekolah ssu?" tanya Kise bertubi-tubi.

Kamu mengangguk. "Memang benar, tapi daganganku masih belum laku! Sebentar, ada dua lagi ya."

"Nanti saja dagangnya! Ikut aku ssu!"

"Tidak! Sampai laku semua, aku takkan beranjak dari sini!"

"Ayolah, ssu!"

Kamu menghela napas, "Ya sudah. Tapi sisa daganganku Ryouta-nii yang beli ya."

Kise mengernyit, "Kok aku ssu?"

"Ya...kan kau mau cepat-cepat, dan aku harus menunggu daganganku laku. Jadi kenapa tak kau saja yang beli?" katamu sambil nyengir.

"Hee? Aku kan kakakmu ssu!" protes Kise. "Lagipula, barang itu kau dapat dariku!"

"Di dalam keluarga sekalipun, perdagangan tetap berjalan," katamu. "Bisnis tetap bisnis, oke?"

Asal kalian tahu saja, otak dagangmu itu nomor satu di keluarga Kise. Entah karena faktor apa, kamu senang dengan hal-hal yang berbau uang dan perdagangan.

"Baiklah, tapi bayarnya nanti ya ssu! Uangku tinggal sedikit soalnya," kata Kise.

"Oke. Batal."

Nii-san! « Kuroko no Basuke x Reader »Where stories live. Discover now