🐶

22.5K 899 151
                                    

content warning: bahasa kasar, konten dewasa❗

mohon kebijakan pembaca 🙏

•••

Empat pemuda dengan ciri khas ketampanan yang berbeda duduk berderet di atas sofa dengan wajah masam. Sudah hampir satu jam dan laki-laki cerewet di hadapan mereka belum juga selesai mengomel.

"Udah berapa kali gue bilang? Kalian itu idol! Semua pergerakan pasti dipantau media!" Laki-laki cerewet yang dimaksud menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Apa salahnya sih berkelakuan baik macem Yuto?"

Cowok yang dipanggil Yuto menegakkan punggungnya. "Nah gue kan gak salah, kenapa ikut diomelin juga sih? Gue mau pulang bang! Ngantuk!"

"Lo harus ikut denger juga, supaya gak ikut-ikutan bejat kayak mereka ini."

Ketiga orang cowok lainnya mendengus kesal.

"Bang lo kayak gak paham aja. Kita-kita ini kan cowok ya pasti ada kebutuhan yang harus dipenuhin lah." Cowok tinggi bermata cantik angkat bicara.

Yang dipanggil abang memijit pelipisnya yang terasa pening. "Ya tapi gak dengan cara main sama PSK juga Wooseok! Kalian itu punya image yang harus dijaga!"

"Ya jadi main sama siapa dong? Pacar gak punya! Kalo bang Eunkwang ga mau kita-kita main sama cewek bayaran lagi, cariin kami berempat pacar dong!"

"Gue gak butuh." Celetuk Yuto yang gak terima dirinya dibawa-bawa.

Eunkwang, manager mereka, kelihatan berpikir sebentar. "Gue gak bisa nyariin pacar buat kalian masing-masing. Tapi gue bakalan dapetin objek pelampiasan hormon kalian itu tanpa ketauan media."

Wooseok, Yuto, Shinwon dan Hongseok memandangi Eunkwang dengan pandangan ragu. Tapi yah, tak bisa dipungkiri, manager mereka itu memang selalu bisa diandalkan.

"Bukannya gue gak mau minjemin duit, tapi sekarang gue juga lagi kekurangan." Changgu memasang wajah penuh penyesalan. "Maaf ya Hyunggu."

Hyunggu menggelengkan kepalanya, dia maklum. "Harusnya gue yang minta maaf karena selalu nyusahin lo."

"Jadi sekarang gimana? Lo mau nyari duit dimana? Gue takut penagih hutang itu ngapa-ngapain lo."

Kekhawatiran Changgu juga dirasakan Hyunggu, bahkan lebih besar. Sudah sebulanan ini rentenir memburu dia supaya cepat-cepat bayar hutang.

Salahkan ayahnya yang pemabuk dan tukang judi. Salahkan ayahnya yang sekarang kabur ke luar negeri meninggalkan Hyunggu dengan segala hutang piutang lelaki tua itu.

"Gue juga gak tau. Pusing banget mikirinnya."

Obrolan serius dua pemuda itu dipotong dengan dering handphone di saku Changgu.

"Halo?"

"Hm, iya ada." Changgu bicara sambil melirik ke arah Hyunggu. Cowok itu hanya bisa mengerutkan dahinya bingung.

"Oke bang dateng aja, dia lagi disini." Setelahnya Changgu memutuskan panggilan telepon itu.

Hyunggu yang merasa panggilan tadi ada hubungannya sama dia buru-buru bertanya. "Ada apa? Itu siapa?"

"Abang tingkat gue dulu di kuliah. Kayaknya dia punya solusi untuk masalah lo."

Mata Hyunggu berbinar penasaran. "Serius?"

Changgu ngangguk walau terlihat agak ragu. "Dia otw kesini, nanti kita tanyain langsung aja ke dia."

Hyunggu mati-matian nahan diri untuk nggak jingkrak-jingkrak di tempat duduknya. Semoga kenalan Changgu itu bener-bener bisa membantu dia.

Changgu dan Hyunggu akhirnya bertemu dengan orang yang menelepon tadi setengah jam kemudian. Mereka bertiga duduk di ruang tamu kecil kediaman Changgu.

"Apa kabar bang Eunkwang?" Changgu memeluk cowok itu dengan gaya bersahabat.

"Baik. Lo gimana? Kok kurusan?" Eunkwang memperhatikan Changgu dari atas sampai bawah.

"Diet." Jawaban bercanda dari Changgu dibalas tawa oleh yang lainnya.

"Jadi, ini temen lo?" Eunkwang mengalihkan pandangannya ke Hyunggu yang duduk canggung di kursinya.

"Kang Hyunggu." Dia mengulurkan tangan yang segera disambut oleh Eunkwang.

"Seo Eunkwang." Sahut laki-laki itu dengan senyum ramah.

Mereka berbasa-basi sebentar sebelum benar-benar masuk ke topik utama.

"Jadi bang, lo bilang bisa bantu temen gue. Lo ada kerjaan buat dia?"

Eunkwang memperhatikan Hyunggu dari rambut sampai ke kaki, lalu tersenyum puas. "Iya gue ada kerjaan buat dia. Tapi gue harus ngomong berdua aja. Lo gak keberatan kan?" Pertanyaan Eunkwang ditujukan ke Changgu.

Cowok itu sebenernya keberatan banget karena dia lah perantara pertemuan dua orang di depannya ini, tapi malah tak diizinkan untuk mengetahui isi pembicaraan.

"Oke." Changgu berdiri dari duduknya. "Gue ke kamar dulu. Panggil aja kalo udah selesai."

Hyunggu bergerak nggak nyaman di kursinya. Dia agak gugup ditinggalin berdua sama orang gak dikenal gini.

"Oke Hyunggu, lo butuh duit kan?"

Sekitar 15 menit waktu yang dihabiskan Eunkwang untuk menjelaskan pekerjaan macam apa yang ditawarkannya kepada Hyunggu.

Mata Hyunggu mengerjap beberapa kali. Rasanya dia ingin mencongkel semua kotoran dalam telinganya supaya tak salah dengar.

"M-maksud abang..." Hyunggu menengguk ludahnya, membasahi kerongkongan yang tiba-tiba terasa kering. "Gue kerja beres-beres apartemen mereka sekaligus melayani mereka?"

Hyunggu tau betul apa maksud kata 'melayani' yang dilontarkan Eunkwang beberapa waktu lalu.

Eunkwang mengangguk mantap. "Mereka itu idol, gue gak bisa biarin mereka keliaran di kelab terus nyewa cewek sembarangan. Makanya gue mau memperkerjakan lo untuk memenuhi kebutuhan mereka." Cowok itu membentuk tanda kutip saat mengatakan kebutuhan.

Seharusnya Hyunggu ngamuk. Sialan, dia cowok baik-baik. Beraninya Eunkwang menawari dia untuk jadi pemuas nafsu idol-idol kelebihan hormon itu.

Tapi kenyataannya Hyunggu terdiam. Dia terlalu shock.

"Jangan tersinggung. Gue cuma mau kasih solusi karena kata Changgu lo lagi butuh duit." Eunkwang mengedikkan bahunya dengan gaya cuek.

"G-gue butuh waktu mikir." Cicit Hyunggu. Tangannya sibuk memainkan ujung kaos yang ia kenakan.

Eunkwang mengangguk paham. "Gue kasih waktu 3 hari. Inget, kalo lo setuju, gue bakalan langsung ngelunasin setengah hutang lo."

Hyunggu memang luar biasa tergiur dengan bayaran yang ditawarkan. Tapi apa itu sepadan untuk merelakan tubuh dan harga dirinya ke empat pemuda yang tak dikenal?

"Gue tunggu." Suara Eunkwang membuyarkan lamunan Hyunggu. "Ah dan satu lagi. Jangan bilang-bilang ke Changgu soal ini."

Hyunggu paham apa maksud Eunkwang. But hell no, Changgu adalah teman dekatnya sejak kecil. Hyunggu gak akan menyembunyikan apa pun dari Changgu.

Cuddle Slave ∞ [Wooki]Where stories live. Discover now