THIRTEEN

79.1K 5.4K 268
                                    

CHAPTER 13

Jealous

***

"Aku tak cemburu. Aku tak suka kau bersamanya"

***

Pangeran Nicolas mengatarkan ku pulang ke rumah Molly. Kami bercerita banyak. Pangeran Nicolas terlihat menyenangkan dan nyaman untuk kuajak berbicara. Dia sangat ramah dan baik, jika sudah mengenalnya. Tetapi jika melihatnya dari luar, pangeran Nicolas terlihat dingin dan tegas. Aslinya sangat hangat dan lembut.

Sampai didepan rumah Molly, pangeran Nicolas mengantarkan ku. Pangeran Nicolas bercanda yang membuatku tertawa sedikit keras. Membuat Molly keluar dari rumah. Molly langsung memeluk ku erat. Molly terlihat habis menangis.

"Kau pergi kemana saja? Aku mencarimu Quilla. Kau membuatku khawatir. Tadi aku meninggalkan mu untuk pergi mencari makanan ringan, tetapi saat aku kembali kau malah menghilang" ucap Molly.

"Aku tadi pingsan dan--

Molly memotong perkataanku, "Kau pingsan? Apa kau baik baik saja. Chris marah besar kau hilang tiba tiba"

"Aku baik baik saja. Dimana Chris?"

"Dia berada di kamarnya"

Pangeran Nicolas berdehem, dan berpamitan pulang. "Sepertinya aku harus pergi. Aku pulang Aquilla. Senang bertemu denganmu"

"Pangeran Nicolas? Kau kemari mengantar Quilla?" Tanya Molly.

Pangeran Nicolas menggangguk. "Iya saya mengantar Aquilla pulang. Saya takut Aquilla kesasar. Sekarang saya ingin pulang. Ayah sudah menungguku untuk makan malam"

Pangeran Nicolas pergi, aku dan Molly masuk kedalam rumah. Tiba tiba aku melihat Chris yang terlihat sangat marah. Wajahnya terlihat menakutkan jika marah. Aku belum pernah melihatnya marah selama ini.

"Chris dari tadi aku mencarimu" ucapku sambil mencoba memeluknya. Tetapi Chris menghindar dari pelukanku.

"Kau pergi kemana saja bersama Nicolas?" Tanya Chris dingin.

"Pangeran Nicolas hanya mengantarkan ku pulang" jawabku

"Jangan bohong Quilla!" Bentak Chris.

Air mataku menetes. Bercampur dengan air laut. "Aku tak berbohong Chris. Kenapa kau begitu marah?"

"Aku tak suka melihat mu dengan Nicolas" ucap Chris dingin lalu meninggalkan ku sendiri. Molly menenangkanku.

"Chris memang begitu. Temperamen. Beristirahatlah, aku akan memasak untuk makan malam"ucap Molly.

Aku pergi ke kamar Chris. Chris tampak meringkuk diatas kerang besar yang dianggap para mermaid sebagai ranjang. Aku ikut berbaring disampingnya Chris

"Aku minta maaf" gumamku.

Chris diam. Aku memeluk tubuhnya dari belakang, memberikan kecupan kecil dipunggungnya. "Aku minta maaf. Jangan marah kepadaku. Aku tak tau kau cemburu dengan pangeran Nicolas"

Chris langsung membalikkan badannya, "Aku tak cemburu. Aku tak suka kau bersamanya" ucap Chris ketus.

"Itu sama saja. Kau kenapa malu untuk mengakui itu" ucapku sambil mengelus dada bidang Chris. Chris menarik ku dalam pelukannya. Mencium pucuk kepalaku.

"Maaf telah membuat mu menangis tadi" ucap Chris.

"Aku juga minta maaf sudah membuat mu marah. Aku berjanji tak akan bertemu dengan pangeran Nicolas lagi"

"Janji?"

"Janji"

Chris langsung mencium bibirku lembut. Menggigit bibir bawahku, memaksa lidahnya untuk masuk kedalam mulutku. Tangannya mulai melepas kerang yang menutupi dadaku.

"Kau terlihat cantik Quilla" gumam Chris.

***

Sebulan kemudian,

Kota Triton

Pagi ini, Chris mengajakku untuk berjalan jalan di kota. Membelikan ku beberapa ekor palsu di toko Alline dan Bie tentunya. Hanya mereka yang mengetahui siapa aku sebenarnya.

Setelah itu, kami pergi ke sebuah tempat makan. Chris mengajakku makan. Karena sejak kemarin malam, kami belum makan. Ya kalian tau lah, apa yang kami lakukan.

Tempat ini, terlihat ramai. Banyak mermaid yang makan dengan rumput laut. Aku melihat nya dengan jijik. Aku tak suka rumput laut. Chris memesankan aku makanan berupa ikan ikan kecil yang dimasak seadanya. Terlihat masih mentah.

"Benarkah ini sudah di masak dengan benar?" Tanyaku

"Para mermaid makan ikan mentah. Jika kau tak ingin makan ikan ini, kau mau makan rumput laut?"

"Aku lapar Chris. Aku tak mau makan ini, sudah sebulan ini aku memakan rumput laut. Dan rasanya sangat menjijikan. Apa aku pulang saja ke rumah?" Tanyaku

"JANGAN PULANG!" Seru Chris sambil menggebrak meja. Semua mermaid melihat ku dan Chris. Chris menatap semua mermaid yang berada ditempat ini dengan tajam. Melihat tatapan Chris yang menakutkan membuat semua mermaid kembali menyantap makanannya, tak berani menoleh ke arah Chris. Sebegitu takutnya mereka dengan Chris. Siapa sebenarnya Chris?

"Kau tak boleh pulang ke rumahmu. Kemarilah ikut dengan ku"

Chris menarik ku pergi dari tempat makan ini. Mengajak ku berenang menjauh dari kota. Aku tak tau dibawa kemana oleh Chris. Yang kutahu ini adalah jalan keluar kota mermaid. Chris berenang dengan begitu cepat sehingga aku sulit untuk mengimbanginya. Aku berhenti berenang sejenak. Chris berhenti berenang, dan menatapku.

"Kau baik baik saja?"

"Aku lelah dan lapar" ucapku lirih. Tiba tiba ada segerombolan ikan lewat didepan ku dan Chris, Chris dengan cekatan menangkap ikan salah satu ikan itu. Ikan yang cukup besar. Aku yakin akan kenyang jika memakan ikan itu.

"Untuk apa ikan itu?"

"Kau akan kenyang nanti" ucap Chris. Aku langsung terdiam. Mengikuti Chris dari belakang. Chris berenang keatas permukaan air.

"Apa kau ingin ditangkap lagi jika naik ke daratan?" Tanyaku

"Tempat ini aman. Kau bisa makan dengan tenang" jawab Chris.

Yang benar saja, Chris mengajakku untuk pergi ke tepi pantai. Pantainya terlihat sepi tak berpenghuni. Chris berenang ke tepian pantai. "Dimana kita?"

"Ini pulau kosong tak berpenghuni. Aku sering kesini bersama Vivian dulu. Disini aman, ada mantra yang membuat tempat ini aman" jawab Chris.

"Mantra lagi?"

"Aku punya banyak mantra untuk melindungi mu"

Aku menatap wajah Chris. Menangkup wajahnya, ku cium bibir Chris lembut. Chris membalas ciumanku. Tangannya mendorong tengkuk leherku untuk memperdalam ciuman ini. Hingga ciuman ini terhenti, saat aku kehabisan nafas.

Kening kami bersentuhan. Mata saling memandang. Menyiratkan rasa cinta yang tumbuh semakin dalam. "Aku lapar Chris" ucapku

"Sekarang ayo bakar ikannya"

Aku melepaskan ekor palsuku. Membebaskan kaki ku yang putih mulus untuk berjalan. Aku mencari kayu bakar disekitar pantai. Setelah kayu bakarnya cukup aku kembali dan membuat api unggun.

Chris mengucapkan suatu mantra yang tak ku mengerti. Mantra yang itu dapat membuat api untuk membakar ikan. "Mantra lagi?"

"Banyak mantra untuk membuatmu bahagia" ucap Chris.

Aku segera membakar ikannya, setelah matang aku segera memakannya dengan lahap. Aku menawari Chris untuk makan ikan ini, tetapi Chris menolak.

"Makanlah dengan lahap. Aku senang melihat mu tersenyum manis"

Aku melanjutkan makanku sampai selesai. Setelah makan, aku dan Chris bercanda. Berbaring diatas pasir. Menatap langit biru. Aku menggunakan lengan Chris sebagai bantal. Aku peluk tubuh kekar Chris. Hingga aku merasa kantuk ku datang. Aku tertidur didalam pelukan Chris.

The Mysterious Man In The Well [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now