XXIV

3.9K 713 18
                                    

aku pergi ke taman untuk menemui jaemin. saat kutanya pada jeno, dia mengizinkanku pergi. dia yakin jaemin tidak akan menyakitiku.

tapi, dia berpesan padaku untuk tetap waspada.

jaemin sudah tiba lebih dulu. dia tertunduk di kursi taman. saat aku menghampirinya dari belakang, dia menoleh dan tersenyum.

"kamu datang," katanya. "aku kangen."

"jaemin..."

tatapannya masih sama. tapi, kali ini lebih hangat dari sebelumnya. jaemin tampak berbeda.

"ngga bisa panggil aku nana lagi, ya?"

aku tidak mau basa basi lagi.

"maaf membuatmu menunggu lama."

jaemin menggeleng. "aku baru aja datang kok."

untuk apa kamu berbohong, jaem? aku tahu gerak-gerikmu saat jujur atau berbohong.

bahkan, buku-buku jarimu mulai membiru.

"jaemㅡ" saat aku hampir menarik tangannya, dia memotong ucapanku.

"ada yang mau kukatakan."

"apa?"

jaemin berjalan dua langkah mendekat padaku dan tiba-tiba mendekapku erat. aku terbelalak dan berontak, tapi jaemin semakin mengencangkan dekapannya.

"jaem, tungguㅡ"

"ikut aku ke Amerika, al." []

metanoia ✓Where stories live. Discover now