06. Ngerumpi!!!

303 14 7
                                    


(Ray on mulmed💋)

*****

Np: Treat You Better - Shawn Mendes

Di kelas 11 Ips 5...

Ray, Edo, Brian, Akash, dan Dominic duduk berkumpul dimana letak duduknya paling pojok bagian kiri. Spot terindah dan ternyaman untuk menikmati tidur siang disaat guru sedang menerangkan. Jam kosong membuat mereka aktif bergerak bebas, keluar masuk kelas, kantin, bahkan hanya diam di kelas.

Dominic yang duduk di atas meja samping meja Ray dengan kedua kaki disimpan cantik di atas meja Ray,

"Berita tadi pagi booming juga, ya? gue aja yang lihat ampe kaget"  ucap Dominic sambil menatap Ray.

"Gue bingung, dia sebelumnya sama lo ada hubungan nggak sih?"

Ucap Brian membuat Ray langsung menatapnya. Bisu seolah ada sesuatu yang mengganjal mulutnya.

"Yaps, gue denger lo bakal buat dia menderita?" Lanjut Akash

"Gue nggak yakin lo bisa buat dia menderita" ucap Dominic mangut-mangut seperti anak anjing.

Ke empat cowok berandal menatap Dominic dengan penuh tanya. "Lo tau gue gimana, Dom?" Ray mengehela kasa.

"Goblok! Nggak usah panggil gue Dom!" Elak Dominic nimpuk Ray dengan buku yang telah digulung.

"Dom.. domba... mbee mbeee... mbee..." Seru Brian dan Akash bareng. Seketika ketawa mereka menggema terkecuali Dominic yang hanya diam menatap mereka.

Edo mereda ketawanya, "Gue juga sependapat sama Mini. Lo ng---"

Plak! Dominic menimpuk Edo dengan buku yang tadi. "Dominic elah! D-O-M-I-N-I-C. Panggil gue selayaknya nama orang!"

"Bhawahhahaha"

"Lo nama laknat banget. Apalagi orangnya"

"Kenapa emak gue ngasi nama panjang, emak gue ngidam apa dulu" keluh Dominic

"Bwahahahaha..."

"Shut up!" Bentak Dominic tak kuat.

"Oke.. okee.. kita bahas yang tadi" Edo mereda ketawanya dan lalu menepuk meja.

Ray berdeham pelan, "Kenapa lo pada nggak yakin kalau gue nggak bisa bikin dia menderita di sekolah ini?"

"Alasannya, lo sama dia sama-sama punya tingkah kayak iblis. Lo pikir gue nggak liat, dia nggak ada takut-takunya sama lo" jawab Akash.

Ray terdiam dia menatap Akash lalu menghela nafas, "Belum saatnya dan belum waktunya"

Edo mendengus, "Gue juga nggak yakin lo mampu bikin dia menderita. Lo masih inget pepatah...." Edo lalu menatap Akash, Brian, dan Dominic bergantian. Mereka bertiga seolah mengerti apa yang dipikirkannya

"Benci beda tipis dengan cinta!" Serempak mereka ber empat.

"Ishh!" Ray meringgis, "Dan lo nggak pada tau kalau gue nggak akan jatuh cinta ke dia!"

"Belum saatnya dan belum waktunya" ucap Brian mengikuti gaya bicara Ray.

"Si anjing ngikut-ngikut" Ray mendengus kesal.
"Kita lihat saja nanti. Gue nggak terlalu percaya kalian akan saling menderita. Sebentar lagi juga kalian akan go public"

"Go public?"

"Iya. Pacaran geblek!" Brian menjiplak jidat Ray.

Ray terdiam dia beberapa kali menghela nafas. Dia bodo amat sama semua bacotan para temannya. Dia cuma mikirkan bagaimana cara buat bikin Ayla menderita.

"Nggak usah dipikirin. Let it flew aja" ucap Akash menepuk bahu Ray. "Baru pertama kali ini ada yang berani sama lo, Ray"

"Dan itu ngebuat gue bingung, kenapa dia nggak takut sama lo?" Lanjut Edo.

"Apa lo bikin santet ke dukun atau pelet?" Timpal Brian natap Ray kaget.

"Si bego!" Ray ngejitak Brian kenceng. "Gue nggak semurah itu!"

"Emang mau dibayar berapa sih, bang? Sini neng bayar mahal." Ucap Dominic dengan nada ala cewek kurang belaian.

"Najis! Najis!" Ray bangkit langsung pergi meninggalkan meja.

"Abang Ray.... Abanggg" suara Dominic masih terdengar.

"Bwahahahaha...."

The Couple Devil Where stories live. Discover now