2. I Don't Care

129K 4.7K 150
                                    

Pagi yang cerah, sangat cerah bahkan, hingga sinar matahari menembus kaca kamar seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Terpaan sinar matahari tak membuatnya terusik dari dunia mimpinya. Justru ia malah menarik selimutnya hingga menutupi kepala.

Tokk tokk tokk

"Non Keyra, bangun, sudah siang, Non." ucap Bi Siti dari balik pintu, sedangkan gadis itu hanya mengerang.

Tokk tokk tokk

"Non Keyra, bangun." ucapnya lagi. Masih tak ada jawaban dari dalam kamar.

Tokk tokk tokk tokk tokk tokk tokk

Lihatlah, sepertinya Bi Siti sudah tak sabar lagi.

"Non Keyra, ini udah siang Non, Non Keyra harus sekolah." teriak Bi Siti.

Gadis itu mulai bangun karna mendengar berjuta-juta ketukan pintu dari Bi Siti. Ia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Iya-iya Bi, Keyra udah bangun." ucapnya malas sembari mengucek mata.

"Langsung mandi ya, Non. Bibi udah siapin sarapan."

"Iya"

Keyra menyibakkan selimut tebalnya dan mengambil handphone kesayangannya, ternyata ada 40 pesan dari sahabatnya yang bernamanya Nabilla.

"Lah bocah ngapa yakk? pagi-pagi udah nyepam aja." Gumamnya.

Namun saat ia membaca pesan terakhir dari Nabila, matanya berhasil membulat seperti telur ceplok.

JaeNab
Keyraa!!! Lo dmn? Knpa blm brngkt? Lo lupa hari ini ada ulangan Sejarah?

"Astaga!" Keyra menepuk jidatnya dan langsung berlari ke kamar mandi.

Baru beberapa detik di dalam ia sudah keluar, "Anjir handuk gue mana lagi?!" Saking paniknya ia sampai lupa membawa handuk. Setelah ia menemukan benda itu ia kembali masuk kedalam kamar mandi.

Keyra berdiri di depan cermin besar di kamarnya. Setelah dirasanya sudah rapi, ia segera turun ke lantai bawah.

"Pagi, Bi." sapanya hangat.

"Pagi juga, Non Keyra. Loh Non nggak makan nasi?" tanya Bi Siti yang melihat majikannya langsung mengolesi roti dengan selai.

"Nggak Bi kelamaan." jawabnya sambil mengunyah.

"Kapan papa pulang, Bi?" lanjutnya mulai lesu.

"Nak Keyra yang sabar ya, Tuan di Jerman kan juga nyari uang buat Keyra. Papa Non Keyra pasti pulang kok nanti, sudah ya jangan sedih," ucap Bi Siti sambil mengelus-elus rambut pirang Keyra.

"Tapi Key gak butuh uang, Bi. Key cuma butuh papa yang selalu ada buat Key. Apalagi mama udah nggak ada. Key kesepian, Key pengen diperhatiin sama papa, key pengen kalo Key dapet surat panggilan orang tua yang dateng itu papa bukan Bibi. Apa papa udah lupa sama anaknya? Apa papa nggak kangen sama Key?" gadis itu mulai terisak.

"Sebenarnya Bi, Key nakal di sekolah itu biar Key dapet perhatian dari papa. Key pengen papa yang dateng ke sekolah, Key pengen diperhatiin kayak anak-anak lain." Keyra sudah menangis sambil memeluk Bi Siti, hanya padanyalah Keyra selalu mencurahkan kesedihannya.

Bi Siti bisa merasakan kesedihan yang dialami gadis itu. Ia tak tega melihat anak berprestasi seperti Keyra harus merasakan kurangnya kasih sayang dari orang tua. Memang pada dasarnya semua anak memerlukan kasih sayang dari orang tua.

"Sudah sudah, jangan sedih lagi, nanti cantiknya hilang loh," ucap Bi Siti tersenyum.

"Key kecewa sama papa, i." Keyra mengusap air matanya yang mengalir.

My Bad Girl Keyra! •TERBIT• (PINDAH KE DREAME)Where stories live. Discover now