lost

84 9 5
                                    

Semua yang berada di dalam Van tertawa bahagia dengan lelucon yang terus keluar dari mulut mereka. Sementara itu seorang pria berkulit tan yang duduk di sebelah supir hanya tersenyum tipis sambil sesekali mengelap keringatnya.

"Hakyeon hyung ayo kita ke restoran aku lapar sekali" pinta salah satu pria sambil mengguncangkan tubuh Hakyeon dari belakang

"Kita makan di rumah saja Hyuk-ah" jawab Hakyeon

"Tapi hyunggg~~ ayolah" mohon sanghyuk sang maknae yang dijawab gelengan Hakyeon membuat sang maknae menggerang kesal lalu menatap salah satu hyungnya yang lain

"Sudah lama kita tidak makan malam di luar bersama hakyeon-ah, lagi pula beberapa hari kedepan kita tak ada jadwal kan?" Ujar Taekwoon membuat Hakyeon menghela nafas

"Tidakkah kalian lelah?" Tanya Hakyeon pelan

"Terserah kalian" ujarnya dengan suara yang masih pelan

"Yeaayyyy! Taekwoon hyung memang yang terbaik!"

Taekwoon eh?

.

.

.

Hakyeon kembali menghela nafasnya melihat kelakuan anggotanya malah kembali berisik dan semakin lincah padahal ini sudah hampir tengah malam.

"Cepat tidur, apa kalian tidak lelah?" Tanys hakyeon

"Hyung saja yang tidur kalau hyung lelah"

"Bagaimana aku bisa tidur jika kalian berisik? Cepat tidur! Walau besok kita tidak ada jadwal tetap saja harus menjaga kesehatan kita" ujar Hakyeon

"Hyung cerewet sekali!"

Hakyeon mengusap wajahnya dengan lelah

"Terserah kalian, lakukan semuanya sesuka kalian, jangan cari aku dan minta tolong padaku jika kalian sakit!" Seru Hakyeon sambil melangkah menuju kamarnya

"Ada apa dengan hakyeon hyung? Apa dia PMS?" Tanya sanghyuk yang langsung di berikan pukulan dari salah satu hyungnya yang lain

"Mungkin hakyeon lelah, sudahlah biarkan dulu dia" ujar Taekwoon yang di tanggapi gumanan tak jelas dongsaengnya

.

.

.

Jam menunjukan pukul 04.29, masih cukup pagi untuk bangun bagi seseorang yang tak memiliki jadwal dan kelelahan seperti salah satu member VIXX atau lebih tepatnya leader BoyGrup VIXX.

Hakyeon menghela nafas dan melihat ke kasur di sebelahnya yang  sudah terisi oleh sang pemilik kasur dan tak lagi mendengar suara berisik dari luar dengan kata lain semua orang sudah tertidur, lalu bangun dari kasurnya dan berjalan ke lemarinya, mengeluarkan baju hangat dan segera memakainya.

Ia keluar dari kamar setelah mengambil dompetnya. Ia melihat sekeliling dormnya yang terlihat berantakan sebelum berjalan keluar dari dorm, tanpa membawa apapun selain pakaian hangat yang dipakainya dan dompetnya.

.

.

.

Hakyeon membuka pintu sebuah Arpatemen yang pernah ia beli tanpa sepengetahuan siapapun termasuk orang tuanya. Bahkan Sasaeng Fansnya juga tak mencium keberadaan Apartemennya ini. Karena ini Apartemen ia beli saat baru pembukaan, membuat Apartemen ini cepat di beli orang yang mempunyai dompet yang tebal. Belum lagi dengan keamanan yang sangat bagus membuat Sasaeng Fans tak bisa mencium keberadaan Apartemennya ini. Ia juga membeli setelah 1 tahun debutnya dari uang yang ia kumpulkan dari orang tua angkatnya. Tidak ada yang tahu jika dia mempunyai orang tua angkat yang cukup kaya, bahkan kedua orang tuanya tidak mengetahui ini.

Hakyeon dan kedua orang tua angkatnya bertemu saat Hakyeon baru datang ke Seoul untuk menjadi idol, ia bertemu dengan mereka di jalan saat mereka akan di rampok, dengan bermodal nekat, leader vixx ini mencoba mengalahkan preman. Memang berhasil, namun dirinya juga berhasil melukai dirinya.

Kedua orang tuanya meminta dirinya untuk menjadi anak angkat mereka, karena mereka tidak dikaruniai anak kembali setelah anak mereka meninggal didalam kandungan ibu angkatnya.

Hakyeon menghela nafas lega karena ia sudah membeli semua perlengkapan untuk arpatemennya ini, termasuk bahan makanan dan baju baju, sehingga ia tidak membawa barang apapun dari Dormnya kecuali dompet dan dirinya sendiri.

Hakyeon mendudukan dirinya di sofa, ini masih pukul 5 pagi, dan ia lelah setelah menempuh waktu yang cukup lama dari Dormnya ke sini.

Sesungguhnya ia tidak ingin pergi dari Dormnya, namun ia lelah dengan semua ini. Tak pernah di dengar.

Ia hanya ingin di hargai.

Tidak lebih.

Namun selama ini yang ia dapatkan apa? Untuk apa ia menjadi Leader jika ia tidak pernah di dengarkan?

Untuk saat ini biarkan dia sendiri, dirinya tau walau dia menghilang kemanapun orang tuanya akan tahu dimana dirinya. Karena itu sebelum kemari dirinya sudah mengirim hadiah dan surat untuk kedua orang tua angkatnya agar tidak mencarinya hingga ia keluar sendiri.

.

.

.

09:26 KTS
Dorm VIXX

Tok

Tok

Tok

"Hakyeon hyung, aku lapar. Cepat bangun" ujar Hyuk sambil mengetuk pintu kamar Hakyeon dan Leo

"Hyuuuunnngggg!" Teriak Sanghyuk dengan btutal mengetuk pintu kamar leadernya membuat orang didalam kamar terbangun dan membuka pintu

"Ini masih pagi, hyuk!"

"Tapi aku lapar,hyung! Mana Hakyeon hyung? Masih tidur? Sini biar aku bangunkan!" Ujar Hyuk sambil berjalan masuk kedalam kamar

"Eh? Taekyeon hyung, mana Hakyeon hyung?" Tanya Hyuk saat menyadari kasur leadernya kosong

"Mungkin dia keluar sebentar, lihat dia tidak membawa ponselnya" ujar Taekyeon

"Aahhhhh terus bagaimana? Aku lapaarrrr"

"Bangunkan Hongbin sana! Aku masih mengantuk!" Titah Taekyeon sambil menarik keluar sang maknae vixx membuat  Hyuk memajukan bibirnya kesal.

"Awas kau hyung! Akan kuadukan pada Hakyeon hyung saat dia pulang nanti!" Ujar Hyuk yang tidak di tanggapi oleh Taekyeon

.

.

.

19:46 KST

Waktu terus berlalu, kini Dorm VIXX mengalami keheningan sangat berbeda dengan malam tadi, dimana mereka tidak mau berhenti untuk mengeluarkan suara.

"Dia benar benar tidak bilang apapun?" Tanya Manager utama VIXX

"Tidak, hyung. Aku saja baru sadar saat Hyuk masuk kedalam kamar. Kami tidur pukul 12 malam, dan saat aku kekamar dia masih ada" jawab Taekyeon membuat manager utama memijat keningnya lelah

Ceklek

Suara pintu Dorm yang terbuka membuat semua orang didalam Dorm menolehkan kepala mereka, berharap bisa menemukan sosok Leader Vixx muncul namun kenyataannya hanya salah satu Manager mereka.

"Dari cctv yang kulihat, dia keluar sekitar pukul 2 dini hari" ujarnya sambil mendudukan diri di sebelah manager utama

"Tidak ada yang lain?"

"Tidak ada"

"Apa Hakyeon hyung marah karena kita tidak mau mendengarnya semalam?" Tanya Ravi

"Jika iya, dia sudah pergi dari dulu, bodoh." Ujar Ken

"Sudahlah, kita tunggu sampai besok, jika belum kembali. Kita terpaksa harus bilang pada direktur, kalian istirahatlah" ujar Manager utama

Tbc

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lost Where stories live. Discover now