DUAPULUHTUJUH

12K 432 21
                                    

Arsen menyandarkan sebagian badan atasnya di kursi kebesarannya.
Senyuman bahagia tak pernah enyah dari bibirnya.
Siang ini,Arsen harus kekantor nya,karena ada meeting mendadak dengan klien besar nya.
Padahal,Siang ini Arsen ingin bermanja-manja pada liana.
Namun,Gagal.

"Ehemmmm,Pak bos kenapa nih? Kayanya bahagia amat,Baru dapet jatah?"Ucap Ricky,Membuat Arsen menghilangkan senyum nya.

"Heh,ganggu orang lagi bahagia aja loh"

"Kenapa si pak bos,baru dapet jatah!"

Pletak

"Adowwww"Ricky mengaduh sakit ketika tangan kekar Arsen ralat telunjuk Arsen menyentil keningnya.

"Kepo loh, mending Lo siap-siap Siapin berkas buat meeting nanti."Ricky tersenyum kecut.

"Iya deh,tau lagi bahagia mah kaga mau di ganggu"Ricky melangkah meninggalkan Arsen yg tertawa, Akibat ucapan Ricky tadi.

--

Liana membuka pintu utama, melihat siapa yg tadi mengetuk pintu itu.

"Aidan!"Liana tersentak kaget tiba-tiba Aidan memeluknya, Kemudian mencium bibirnya.

Liana hanya diam,Bukan karena ia menikmati.Ia diam karena kaget atas perlakuan Aidan.

Aidan menahan tengkuk Liana ketika Liana menarik paksa ciuman itu.

Liana berhasil menarik bibirnya.

"Aidan,Lo apa-apaan sih!"Liana mengelap sisa-sisa Saliva Aidan di bibirnya.

"Lancang Banget loh"Lanjut Liana.

Aidan hanya diam,dan menanggapinya dengan senyum tipis.

"Heh, Ngomong dong lo"

"Kenapa si emang?kan aku calon SUAMI kamu,Salah ya calon suami cium calon istri sendiri."Aidan menekankan kata suami di hadapan Liana, Berharap wanita itu sadar,bahwa sekarang ia adalah calon suaminya.

"Lo bukan calon suami gue! mending sekarang Lo pergi!"Liana mendorong tubuh Aidan dengan kasar.
Membuat senyum devil laki-laki itu keluar.

"It's okey,Good bye,my girl"Aidan melangkah meninggalkan Liana..

"Cowok gila!"Dengus liana.

..

Arsen mengeraskan rahangnya ketika mendapat pesan berserta foto ciuman Liana dan Aidan.
Tangannya mengepal kuat, Matanya mengkilat dan berapi-api.
Emosinya benar-benar memuncak.
Bibir itu hanya miliknya,tidak ada Satupun laki-laki yg boleh menyentuh bibir itu selainnya.

Arsen mengebrak meja didepannya.
Membuat para Karyawan dan Kliennya tersentak kaget.

"Sen,Lo kenapa?"tanya Ricky,pelan.

"Gue ada urusan mendadak,Lo handle meeting ini,Gue pamit"Arsen beranjak dari duduknya.
Melangkah keluar dari ruangan meeting itu.

Orang yg berada didalam ruangan meeting itu menautkan alisnya.
Bingung dengan perubahan bosnya itu.

.

Gebrak.

Arsen membuka pintu utama mansion nya dengan kasar.
Terlihat kobaran api amarah dari matanya.

Ia melangkah menuju kamar wanita yg telah membuatnya emosi setengah mati.

Liana tersentak kaget ketika Arsen membuka pintu kamarnya dengan gebrakan.

Liana menghampiri Arsen dengan senyum nya.

Arsen mendekati Liana, kemudian langsung menyerang bibir tipis itu dengan ciuman mautnya.
Liana sempat kaget,ketika Arsen mencium nya.

Ciuman itu tidak seperti biasanya yg penuh kelembutan.
Ciumannya terkesan penuh Amarah dan nafsu.

Arsen melepas ciumannya itu kemudian melangkah meninggalkan Liana.

Liana mencekal tangan Arsen"Ka Arsen kenapa?"

Arsen melepas cekalan Liana dengan kasar.

"Jawab aku,ka arsen kenapa?"

Arsen tersenyum miring.

"Masih nanya aku kenapa?kamu pikir sendiri, kesalahan apa yg kamu perbuat ke aku!"Ucap arsen terkesan dingin dan ketus.

"Aku salah apa? jelasin,aku bingung!"Liana melembutkan suaranya.

"Enak ya,Abis ciuman sama calon SUAMI!"Arsen menekan kata suami tepat di wajah liana

Dari mana Arsen tau?

"Nggk gitu,"

"Nggak gitu apa? jelas-jelas kamu menikmati!"

"Udahlah,Cukup tau.Aku kecewa."Arsen melangkah meninggalkan Liana yg terdiam.

"Maaf ka"




MAU LANJUT?

Affair With Brother In-law#SERI 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang