Prolog

30.2K 1.1K 11
                                    

Alzeenadine Gautama. Gadis yang barusaja menginjak 20 tahun, dengan hobi memasak dari kecil. Anak kedua dari pasangan Bobby Gautama dan Haura Salsabila.

Zeeze, itulah panggilan akrabnya. Ia anak kedua dari tiga bersaudara.

Algifari Gautama, kakaknya yang sekarang sedang menempuh pendidikan akhir militernya di Akmil (Akademi militer : semacam sekolah untuk para calon Perwira Tentara), yang letaknya di Magelang, Jawa Tengah. Setahun lagi ia dinyatakan lulus dari pendidikannya. Ia terpaut dua tahun lebih tua dari Zeeze.

Dan

Syifaniza Gautama, adik bungsunya yang sekarang menginjak kelas 1 SMA.

Zeeze bekerja di salah satu cabang restoran milik keluarganya di daerah Ibukota. Semenjak lulus dari Sekolah Menengah Atas, ia memutuskan untuk langsung bekerja di restoran milik keluarga. Dengan alasan, tidak ingin kuliah karena ribet, tidak ingin membuang uang Orangtua dan merasa bahwa kemampuan memasaknya sudah tidak lagi diragukan.

Toh, untuk apa dia kuliah? Lebih baik langsung kerja. Capek deh sekolah 12 tahun, TK 2 tahun, nah jadi sekolahnya 14 tahun, itu katanya.

Restoran itu adalah milik keluarga Mamanya. Dunia kuliner memang sudah jadi daya tarik seorang Haura Salsabila sejak masih duduk di bangku SMA.

Sedangkan Bobby? Ia adalah seorang Petinggi TNI Angkatan Darat. Dengan pangkat dua bintang dipundaknya yang berarti Mayor Jenderal. Ia sekarang menjabat sebagai Pangdam (Panglima Kodam) didaerah Ibukota.

Kehidupan Zeeze awalnya begitu-begitu saja. Bekerja direstoran Mamanya sesuai shift yang diberikan. Menghabiskan waktu memasak didalam kitchen restoran sampai jam shift nya selesai. Pulang kerumah lalu beristirahat. Begitu terus sepanjang harinya.

Tak ada yang istimewa. Rutinitas itu ia lakoni sudah sejak 2 tahun terakhir. Bukan tidak ingin membuka hati, hanya saja ia masih betah sendiri. Entah karena apa, ia seperti tidak berselera untuk jatuh cinta. Mungkin.. Karena sakit hati dimasa lalu.

Ia bahkan tak pernah keluar rumah hanya untuk shopping atau menghabiskan waktu akhir pekan bersama teman-temannya. Ia lebih senang dirumah, menghabiskan waktu dengan menonton TV atau menjajal resep baru yang ia pelajari.

Dan ombak kehidupan akhirnya tertuju pada dirinya yang selama ini tak pernah keluar dari Zona Nyaman nya itu. Ketika sang Papa menyatakan bahwa ia akan dijodohkan dengan anak dari sahabat karib Papanya.

Dari yang ia dengar, anak sahabat Papanya itu adalah seorang Tentara, sama seperti Papanya. Zeeze ingin menolak tapi hati kecilnya seakan berkata coba dulu. Satu sisi hatinya menolak untuk dikenalkan pada laki-laki manapun, namun satu sisi lagi ia seakan ingin menyembuhkan luka dari seseorang dimasa lalu.

Ia berfikir bahwa dirinya tak mungkin terus begini hanya karena seorang pria. Ia ingin seperti rekannya yang lain. Menghabiskan waktu senggang bersama orang yang mereka sayang. Kadang Zeeze merasa iri dengan kawan-kawan Chefnya yang sudah memiliki pacar. Diantar jemput oleh pacarnya, wekeend bareng pacarnya. Zeeze juga ingin merasakan situasi itu.

*****

Erlangga Damara Azegaf. Seorang pria berseragam loreng dengan pangkat 2 balok dipundaknya yang berarti Letnan Satu. Lulus dari Akademi Mikiter empat tahun lalu diusia yang ke 22 tahun.

Damara. Itu panggilan akrabnya. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Adik pertamanya adalah seorang Designer muda bernama Akrima Tissy Azegaf yang hanya terpaut 2 tahun darinya.

Adik keduanya Bara Octa Azegaf, ia sedang menempuh pendidikan Akmil tahun pertamanya.

Damara barusaja dipindahkan dari satuannya ke tempat lain. Itu karena adanya surat perintah permintaan satuan barunya untuk meminta beberapa orang Perwira yang ada di satuan lamanya. Dan karena Damara belum menikah, sedangkan semua lettingnya yang ada di satuan lamanya sudah menikah jadilah dia yang di pindahkan.

Tentara adalah cita-citanya sejak ia kecil. Dan berkat didikan serta dukungan kedua orangtuanya ia bisa menjadi seperti sekarang. Mengikuti karir Papanya dan akan disusul oleh adiknya.

Setiap Damara berkunjung ke tempat tugas Papanya di Bandung, ia selalu saja dibondong pertanyaan oleh sang Mama yang selalu sama disetiap waktunya. Pertanyaan nya itu kurang lebih seperti ini

Kamu udah punya calon belum Bang?

Kapan kamu niat buat ngasih Mama mantu?

Kamu ini sebenarnya normal ngga sih? Suka cewe kan?

Kok sendiri lagi Bang? Cewenya mana?

Kamu ini punya pacar ngga sih?

Kurang lebih pertanyaan-pertanyaan macam begitu yang selalu terlontar dari bibir cerewet Mamanya. Mamanya itu sangat ingin ia segera mengakhiri masa lajangnya. Sedangkan Damara? Ia seperti tenang-tenang saja menjalani kehidupan monoton nya sebagai seorang Tentara Lajang.

Sampai pada akhirnya sang Mama berniat untuk menjodohkan dirinya dengan anak dari kawan baik Papanya karena sudah terlalu lama menunggu Damara membawakan calon yang tidak kunjung di penuhi oleh Damara.

Selama ini Damara selalu menolak saat Mamanya menunjukkan deretan foto-foto gadis yang ingin dikenalkan kepadanya. Tak ada satupun dari mereka yang menarik perhatian Damara, sampai pada satu gadis yang merupakan anak dari sahabat karib Papanya, bisa menarik perhatian Damara.

-----

Hay readers👋

Mohon maklum atas kekurangan kekurangan yang ada pada cerita. Aku masih amatiran dan baru belajar nulis soalnya mwehehehe thankisss😙

Happy reading.
3 Juli 2018

With love,

Pinguin~

CHEFARMYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora