Stand By Me - 2

11K 1.1K 18
                                    

"Kenapa diam saja? Kau melamunkan apa?" Tanya Taehyung sembari duduk tepat disamping Jungkook. Tak biasanya, Jungkook diam sembari melamunkan sesuatu saat banyak makanan di sekeliling mereka.

Jungkook itu tipe pria yang suka makan. Karenanya, dia tak akan bisa diam jika melihat banyak makanan di sekelilingnya. Tapi kali ini, Jungkook malah diam sambil melamunkan sesuatu hal. Bahkan makanan pun tak ia sentuh. Biasanya ia selalu memperebutkan secuil makanan dengan hyung tertua-- Jin.

"Hyung, kau masih ingat dengan gadis yang pakai masker tadi?" Tanya Jungkook. Taehyung terlihat berpikir sejenak, ia tak bisa mengingat dengan cepat. Butuh waktu lama bagi seorang Taehyung untuk mengingat suatu hal.

"Oh, gadis yang pandai berbahasa Korea?" Timpal Yoongi. Pria itu juga ikut duduk di hadapan Jungkook sambil membawa beberapa bungkus makanan.

Lapar, itu yang perut Yoongi rasakan.

"Dia juga berbicara bahasa Korea dengan hyung?" Tanya Jungkook dengan sejuta penasaran dihati. Yoongi hanya mengangguk, matanya fokus pada layar ponsel, bukannya Jungkook. Bahkan sesekali ia mengambil makanan ringan dan memakannya.

Kebiasaan Yoongi jika berbicara dengan sesama member itu adalah tak menatap mata member lainnya. Tentu saja Yoongi melakukan itu semua karena dka sudah sangat dekat dengan member.

"Kenapa? Kau penasaran dengannya?" Tanya Yoongi lagi.

"Sedikit,"

Yoongi tersenyum simpul saat mendengar jawaban Jungkook, "sedikit lama-lama menjadi bukit? Ya kan?"

Jungkook berusaha menahan senyumnya saat Yoongi melayangkan sebuah godaan untuknya. Pria itu jadi menahan malu karena kini Taehyung juga jadi ikut menggodanya.

"Berhenti menggodaku hyung. Hanya penasaran sedikit saja sudah di goda. Aku tak mau lagi bercerita dengan hyung kalau begitu!" Ancam Jungkook.

Taehyung dan Yoongi saling bertatapan sebelum akhirnya mereka tertawa keras. Bagi mereka berdua, ancaman Jungkook itu seperti ancaman seorang anak kecil. Mereka berdua tidak akan takut dengan ancaman Jungkook.

"Usia nya sudah 24 tahun, tapi dia masih memberikan ancaman yang mirip seperti anak kecil," curhat Taehyung pada Yoongi. Dan Yoongi membenarkan semua perkataan Taehyung, membuat Jungkook memberengut kesal.

Jungkook ingin mengumpat. Tapi mengingat jika Taehyung dan Yoongi adalah sosok hyung nya, Jungkook jadi tak berani mengumpat.

Biasanya jika dia mengumpat di depan Yoongi, maka Yoongi tak segan-segan untuk memarahi Jungkook habis-habisan. Persis seperti kucing liar yang ikan asinnya di curi, itu Yoongi.

"Jadi, kau tahu namanya?" Tanya Taehyung dengan senyuman penuh arti.

Jungkook menepuk dahinya sesaat setelah mendegar pertanyaan dari Taehyung, "hyung, aku lupa menanyakan namanya!"

Betapa bodohnya seorang Jeon Jungkook tadi. Kenapa dia tak kepikiran untuk menanyakan nama gadis tadi? Setidaknya itu bisa membuat Jungkook lega. Walaupun tak tahu bagaiamana wajah gadis itu, tapi setidaknya Jungkook bisa tahu namanya.

Ah, rasanya Jungkook ingin memutar balikkan waktu.

🎵🎵🎵

Naya tak sejelek yang gadis itu pikirkan. Naya selalu berpikir jika wajahnya itu tak menarik, padahal Naya melupakan satu fakta penting.

Aura kecantikan seorang wanita itu akan terpancar jelas saat dia sudah memasuki usia 20 tahun.

Naya itu cantik, bahkan Ve selalu bilang jika Naya itu sebenarnya cantik. Hanya saja Naya itu kurang kepercayaan diri.

"Nay, kamu tahu gak perihal Krystal yang bakal di transfer ke Korea?" Bisik Ve. Bisikan tersebut berhasil membuat Naya menghentikan aktivitas kerjanya dan menoleh ke arah Ve.

Naya tidak tahu apapun soal itu.

"Kok aku gak tahu?" Heran Naya sambil garuk-garuk kepala. Padahal ia sering bekerja dengan Krystal, tapi kenapa ia tak tahu apapun. Seolah-olah itu adalah rahasia yang harus Krystal sembunyikan.

"Ah, kamu mah gak update berita terhangat sih!" Kesal Ve sembari menepuk pundak Naya pelan.

"Kalau gitu, ceritain dengan lengkap gimana bisa si Krystal di transfer ke Korea sana?" Desak Naya. Ia penasaran, kenapa seorang Krystal bisa di transfer ke Korea.

Sebenarnya, Naya sudah pasti bisa menebak alasannya. Tentu saja karena Krystal itu berbakat dan juga bisa memproduksi banyak lagu dalam hitungan jam. Tapi, ia ingin mengetahui alasan lain.

"Kepala perusahaan transfer dia ke Korea karena dia berbakat. Kayak semacam pertukaran gitu. Ada tim produksi musik dari Korea juga yang bakal kerja disini," jelas Ve dengan mendetail.

"Jadi, dia kesana sendirian?" Tanya Naya lagi.

Ve mengerutkan dahinya, "nggak tahu juga sih. Siapa tahu juga dia sendirian kan. Lagian dia juga pinter, bisa kerja sendiri, gak perlu tim."

Naya hanya mangut-mangut mengerti. Kadang, seorang gadis seperti Naya sangat iri dengan sosok Krystal yang sempurna.

Naya mengenal Krystal sejak SMA, ya, mereka teman satu sekolah sedari SMA. Krystal bahkan sangat populer di sekolah dulu. Pernah menjadi ketua osis, pernah mengikuti lomba debat dalam segala bidang pelajaran, terlahir dari keluarga kaya raya dan juga Krystal itu cantik.

Baru saja Naya hendak melanjutkan pekerjaannya dalam membuat aransemen lagu, pintu ruangan kerjanya terbuka. Menampilkan sosok atasannya dan juga Krystal yang berjalan masuk.

Naya berusaha untuk tidak peduli dengan apa yang akan mereka berdua lakukan di ruangan ini. Terkadang, atasannya terlalu berlebihan. Ruangan kerja timnya terkadang perlu diperiksa segala. Katanya untuk meminimalisir beberapa pekerja yang tidak melakukan tugasnya.

Naya terkadang kesal karena aturan konyol seperti itu. Tim yang bekerja disini itu semuanya adalah produser musik, jadi jika orang-orang yang bekerja disini dalam suatu waktu hanya bersantai menonton video di komputer atau bermain dengan ponselnya, itu adalah suatu hal yang wajar.

Mereka juga perlu untuk mendapatkan ide dan beristirahat sejenak, itu pikir Naya.

Naya kembali menghentikan aktivitasnya saat melihat atasannya dan juga Krystal berhenti tepat di depan mejanya.

Atasannya berdehem pelan sebentar, kemudian menoleh kearah Krystal.

"Kamu, punya passport?" Tanya atasannya. Terlihat ragu karena Krystal menampakkan wajah tak sukanya saat atasannya itu bertanya pada Naya.

"Saya?"

Atasannya mengangguk pelan.

"Punya, memangnya kenapa?" Tanya Naya lagi. Heran saja tiba-tiba ditanya apakah dia memiliki passport. Memangnya dia mau dikemanakan?

"Kamu akan dipindah tugaskan di Korea. Jadi siapkan semuanya, kamu akan berangkat bersama Krystal 1 minggu lagi."

Naya rasa, dunia berhenti berputar sekarang. Korea? Benarkah? Ini bukan mimpi?

🎵🎵🎵

FANGIRL : Stand By Me [ JJK ] Where stories live. Discover now