Arla masuk ke kamar dengan membanting pintu, malam ini ia akan tidur di kamar tamu tempat biasa jika ia menginap di rumah Aska dan kamar tamu tersebut telah disulap menjadi kamar pengantin.
Rasa kesal masih menyelimuti dirinya. Betapa ia tidak kesal, Aska dengan mudah akan membunuhnya jika ia menemui Lucca lagi.
Dasar laki-laki posesif, seharusnya kamu menikah dengan boneka saja bukan dengan manusia, sungut Arla dalam benaknya.
Dan satu jam berikutnya, Aska membuka pintu kamar tamu dan melihat Arla sedang kesulitan membuka gaun pengantinnya.
Klek
"Perlukah dibantu?" tanya Aska menatap Arla yang sedang kerepotan membuka resleting pada bagian belakang gaun.
"Nggak perlu!!! Aku bisa sendiri." sahut Arla tegas.
Aska pun masuk ke kamar, menutup pintu dan berjalan menghampiri istrinya.
"Sini... aku bukain!!"
"Nggak perlu, aku nggak mau minta bantuan sama laki-laki arogan sepertimu," ucap Arla ketus sambil menepis tangan Aska.
"Maafin aku, Ta!!!" suara Aska kemudian duduk pada sofa di sebelah meja rias tempat Arla duduk.
"Aku cemburu."
Ketika mendengar kalimat terakhir Aska, Arla menatap Aska melalui pantulan kaca.
"Apa yang kamu cemburui, Ar? Aku sekarang sudah menjadi istrimu." jawab Arla sambil menghembuskan napasnya.
"Entahlah, Ta!! Aku merasa kamu lebih mencintai laki-laki itu daripada aku meski kamu menikah denganku."
Mendengar perkataan Aska, Arla pun terdiam lalu Aska menghampiri istrinya, ia membuka resleting gaun pengantin itu dengan perlahan dan meloloskan melewati tubuh istrinya.
Aska menatap tubuh putih istrinya, mencium pundak mulus dan tangannya membelai lembut lekuk tubuh sintal Arla.
"Emphhh...." Arla melenguh karena sentuhan Aska yang membuat geli sekaligus nikmat.
Kemudian Aska membalik tubuh Arla perlahan dan menatap payudara milik istrinya yang ranum dengan dua buah nipple berwarna pink kecoklatan yang telah menantang siap untuk disesap.
Aska membelai payudara itu, memilin lembut dan selajutnya ia mengulum lalu menyesapnya layaknya bayi yang sedang menyusu pada ibunya.
"Akhhh.... Aska....." desah Arla dengan napas tersengal.
Ia meremas rambut Aska merasakan nikmat yang menjalari seluruh pori-pori tubuhnya.
Karena selama ini Aska tidak pernah memperlakukannya seperti ini, mereka hanya berciuman biasa.
Kemudian pada menit berikutnya, Aska menciumi leher putih Arla sambil meremas pelan kedua payudaranya.
"Aska... oh... Aska..."
"Aku mencintaimu, Letta." suara Aska lalu menggendong dan membaringkannya pada tempat tidur pengantin berukuran king size itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖓𝖙𝖆𝖗𝖆 𝕶𝖆𝖒𝖚 𝖉𝖆𝖓 𝕯𝖎𝖆
Romance[21+] ~ Sebagian part diprivate. Sebelum membaca lebih lanjut, sebaiknya pikir kembali bila usia tidak memenuhi syarat. JANGAN DIBACA! ⛔ ~~~ ✔ Story END dan dibukukan ✔ Mature Story ⚘⚘⚘ Blurb "Nyettt ... aku kangen." suara Arla di seberang ponselnya...