II; Daehwi is not happy

1.8K 165 10
                                    

“Kau tidak mengerti,”

"Aku benar-benar akan menghajar Woojin jika dia berani menyakiti Hyungseob,"

"Dua sahabatku adalah manusia paling tolol di dunia. Tuhan benar-benar mengujiku."

°

°

°

Jihoon terbangun karena seseorang mengetuk pintunya. Ia mengerjap dan menatap plafon, mencoba mengumpulkan nyawanya, sebelum meraih ponsel untuk mengecek jam.

Awalnya ia panik ketika melihat 2:32pm sebelum menyadari bahwa hari ini adalah hari Kamis, dan tidak, ia tidak terlambat untuk shift-nya di toko buku.

Pikirannya terganggu ketika seseorang kembali mengetuk pintunya tidak sabar, mengingatkan pada alasan ia terbangun.

"Aku datang! Tolong berhenti membuat pintu kami rusak, astaga." Jihoon berjalan susah payah setengah mengantuk dari tempat tidur lalu membuka pintu dan disambut dengan Daehwi yang menggerutu sambil menerobos masuk dengan kesal. "Yeah, tentu, masuklah dan buat dirimu nyaman," Jihoon bergumam seraya yang lebih muda duduk di atas ranjang Woojin sambil menatap tajam.

"Apa-apaan yang kudengar kau mengatur kencan Park Woojin, teman sekamarmu, dengan Ahn Hyungseob, temanmu satu-satunya di kelas kimia?" Daehwi meminta penjelasan. Jihoon menguap dan menggaruk perutnya sambil kembali ke tempat tidur.

"Oke, pertama, bagaimana kau bisa tahu? Itu bahkan baru terjadi mungkin satu atau dua jam yang lalu. Kedua, bagaimana kau kenal Hyungseob?" Cara Daehwi mendapatkan informasi terkadang membuat Jihoon takut. Dirinya seperti tidak bisa menyimpan rahasia tanpa Daehwi ketahui cepat atau lambat.

"Aku bertemu Woojin hyung setelah mengantar Jinyoung," Daehwi menghela napas dan mengabaikan ekspresi jijik Jihoon yang memikirkan kemesraan mereka di publik. "Diamlah, kau harap kau punya pacar yang bisa mengantarmu ke kelas setiap hari."

Itu benar, namun Jihoon memilih diam. Dia lebih pintar dari itu.

"Juga, Hyungseob berteman dengan Euiwoong. Euiwoong temanku di kelas kalkulus, jadi tentu aku kenal Hyungseob."

"Jadi kau tahu nama dan wajahnya tapi kau belum pernah berbicara dengannya, 'kan?" Jihoon menaikkan alis. Daehwi mengabaikannya. Tipikal.

"Jawab pertanyaanku," Daehwi memaksa. "Mengapa kau mengatur kencan soulmate-mu dengan orang lain? Apa kau tidak sayang dirimu sendiri? Apa yang salah denganmu? Hyung, apa kau bercanda?”

"Woojin bukan soulmate-ku," Jihoon memutar bola matanya. "Selain itu, Euiwoong yang harusnya marah padaku, bukan kau. Aku juga tidak percaya bisa memasangkan Hyungseob, seorang malaikat, dengan iblis itu."

"Kau tidak mengerti," Daehwi membalas.

"Aku benar-benar akan menghajar Woojin jika dia berani menyakiti Hyungseob," yang malah Jihoon katakan.

"Aku tidak percaya ini," Daehwi menggumam dan berbaring di atas ranjang Woojin. "Dua sahabatku adalah manusia paling tolol di dunia. Tuhan benar-benar mengujiku."

Jihoon tak peduli dan kembali berbaring di ranjang. "Aku akan kembali tidur. Kau bisa keluar sendiri, 'kan?" Ia mengabaikan Daehwi yang memprotes sesuatu mengenai tuan rumah yang tidak sopan dan kembali tertidur.

Ia bermimpi tentang sebuah bangunan berisi ruangan yang didesain khusus untuknya dan teman-temannya, lengkap dengan sudut makanan dan karaoke. Ah, hidup yang indah.

[2Park] you're my heart shaker (i don't want to let you go) Bahasa VersionWhere stories live. Discover now