berjalan kedepan tanpa harus mengambil tau tentang laki laki itu,
namu di saaat aku berpas pasan dengan laki laki itu dia menangkap tanganku yang sedang mengenggam di bagian jaketku.
aku histeris dengan sendirinya dan meronta melepaskan genggaman tangannya,tetapi tidak berhasil.
alhasil dia malah memelukku sambil membisikan sesuatu yang tidak jelas di telingaku.lalu dia malah pingsan dipelukanku,,,otomatis langsung saja aku menjatuhkan badannya ke bawah,,bunyinya seperti durian jatuh ke tanah sanking beratnya.
"laki laki tak jelas,kalau ngefens bilang saja,toh aku bisa kasi kok nomor hp ku"
karena kesal,aku melanjutkan perjalananku dengan meninggalkan laki laki itu di tengah jalan lorong yang sepi itu.
-------------
dirumahku....tepatnya rumah milik orang tuaku yang sudah lama meninggal.itusih kata seorang nenek yang menjagaku dari kecil, namun nenek itu sekarang lagi keluar kota karena urusan pekerjaan,jadi aku selalu sendirian dirumah itu.tiada alasan mengapa.
---------------------------
aku membuka semua pakaianku sekarang mulai dari baju seragam,bra,rok,dan cd dengan hati hati agar tak terkena luka jatuh tadi,lalu mandi dan berganti pakaian tidur.
-dasar semen kampret-.masih ingat kejadian tadi aku merungut kesal.
-kalau nenek tau,pasti aku tidak bisa kesekolah dan menyuruhku untuk ikut kerja di kantornya-pikirki sambil membersihkan luka dengan cengisan perih.
tanganku terus terhenti di saat pikiranku tertuju ke laki laki tadi.
-siapa dia? -kenapa dia menahanku tadi? -apa yang dibilangnya? -mengapa dia pingsan? Apa dia anak sekolahan..atau bapak bapak,atau kakek kakek..atau abang abang..atau..atau..
"ssssh au!!"tanpa sadar aku menggosok kasar kearah lukaku sendiri.
"udah ah!gak ada gunanya mikirin dia, palingan dia mungkin orang mabuk."
