My Earnest Love Comedy (JaemRen)

9.2K 579 51
                                    


Warning: Typo and this is a BXB story if you don't like it, please don't read it!!

Don't forget to vote and comment, thank you! 


Renjun POV

Aku berlari masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa, mengabaikan Doyoung hyung yang berteriak melihat sepatuku yang berserakan di ruang keluarga.

Hal pertama yang aku hampiri sesaat setelah memasuki kamarku yang rapi adalah lemari.

Ya, lemari.

Membongkar beberapa pasang baju, melemparkannya ke tempat tidur. Membongkar tumpukan rapi celanaku tanpa tau Doyoung Hyung berdiri tegak dengan aura mencekam di depan pintu.

"Yak!! Kim Renjun, kau mau cari mati, kenapa kau membongkar semuanya??!" Aku sepenuhnya tuli, melanjutkan destinasiku pada tumpukan kotak sepatu di samping lemari.

Bongkar dan bongkar.

Jika bukan yang aku cari? Maka lempar sembarangan. Melayang entah kemana-

DUKK

Namun sepertinya aku terlalu bersemangat.

"KIM RENJUUUUN!!!!!"

"Hyung Mianhae!"

Posisiku sekarang duduk manis di tempat tidur Doyoung Hyung. Menunduk takut-takut karena dihadapanku berdiri seseorang yang bagaikan malaikat -pencabut nyawa, menurutku- dengan rambut acak-acakan dan sedikit benjolan di pelipis kirinya. Doyoung Hyung itu merupakan arti dari sebuah keganasan, ini masih menurutku tentunya.

Tapi memang begitu kenyataannya, sekarang saja dia berdiri berkacak pinggang memegang moomin kesayanganku ditangan kiri dan gunting di tangan kanan. Menatapku dengan tajam hingga membuatku terkadang berpikir apa yang disukai Jaehyun Hyung dari kelinci jadi-jadian ini.

"Katakan kenapa kau bertingkah bar-bar seperti tadi?!"

"Ada sesuatu," cicitku pelan.

Doyoung Hyung mengangguk, "Kau mau kupotong telinganya atau ekornya?"

"Aish, Hyung!!" aku berteriak spontan yang langsung dihadiahi cubitan di pahaku.

"Eoh, Aish?!"

Aku menggeleng kuat sambil mengucapkan maaf, "Mianhae Hyung!"

"Jawab dengan benar kalau begitu."

"Itu.. sesuatu.."

"Baiklah kakinya lebih dulu," Doyoung Hyung mengarahkan gunting tajam itu ke kaki moominku membuatku melotot. 

"OKE! Oke.. jauhkan gunting itu, Hyung!"

"Cepat jelaskan,"

"Jadi.. tadi siang itu, si.. si.. siapa.. dia, itu.. pergi.." 

TAK

"Hoo.. sepertinya tidak perlu gunting-" aku terdiam melihat Doyoung Hyung melempar gunting ke atas meja kerjanya.

Setelahnya aku melotot ingin menangis rasanya melihat Doyoung Hyung menarik kepala dan kaki moomin berlawanan arah.

"HYUNG!!! Hentikan! Aaaaakkhh baiklah, baiklah, dengarkan aku Hyung!" Aku memegang lengan Doyoung Hyung, syukurlah dia berhenti memperlakukan moomin dengan tidak berperikemoominan.

Aku masih memegang kedua lengan Doyoung hyung, menatapnya dalam-dalam, menarik nafas.

"Jaeminmengajakkuberkencanmalamini."

Centred On RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang