JEALOUS

2.1K 172 11
                                    

A hijigin fanfic
Rated: T
.
.
///

  Ia memperhatikan telepon didepannya, berharap seseorang yang ia tunggu tunggu menelponnya. Sudah lama ia menunggu dan mulai tak sabar hingga memutuskan untuk menelpon orang tersebut, namun ia berpikir ulang bagaimana jika ia malah mengganggu pekerjaannya, sungguh ia sedang dilema saat ini hingga tak ada pilihan lain selain menunggu.

  Dua remaja didepannya sampai bosan melihat lelaki berambut perak kriting tersebut memandangi telefon didepannya, mereka tahu siapa yang ia tunggu, hijikata toshiro sang wakil komandan shinsengumi tersebut dikabarkan memiliki kedekatan dengan bos dari yorozuya tersebut. Lelah melihat pemandangan didepannya sang gadis bercepol dua bernama kagura tersebut memilih mengajak sadaharu untuk berjalan jalan di taman, begitupun dengan pemuda berkacamata bernama shinpachi  yang lebih memilih untuk berbelanja persediaan makanan untuk mereka. Yang pasti kedua remaja tersebut berharap pria berambut perak tersebut memdapat telepon secepatnya dari sang wakil komandan shinsengumi tersebut.

  Dering telepon berbunyi, dengan sigap pria berambut perak bernama gintoki tersebut mengangakat telepon yang sejak tadi berdering, jantungnya berdegup kencang, akhirnya telepon yang ia tunggu tunggu datang juga. Ia mengangkat gagang telepon tersebut dan menempelkan ditelinganya. Namun alangkah terkejutnya dia bahwa yang menelponnya bukanlah orang 'itu' namun orang lain dengan suara berat yang membuat gintoki bergidik ngeri.

"Paako, mengapa akhir akhir ini kau bolos kerja, dasar tak berguna, banyak pelanggan yang menanyakanmu, pokoknya kau harus bekerja hari ini, tak ada kata tidak, atau akan ku pecahkan kintama mu!!"

  Gintoki mengenali suara tersebut, ia adalah saigo okama dari kabukicho. Gintoki mengenali saigo dari katsura, salah satu teman gintoki. Salahkan katsura yang selalu menyeret gintoki ke dalam masalahnya hingga terjebak pada situasi ini. Tak ada pilihan lain untuk gintoki selain mengikuti keinginan okama tersebut, daripada kintamanya dibuat pecah.

  Gintoki meninggalkan pesan kepada kagura dan shinpachi pada sobekan kertas kecil, sepertinya ia akan pulang agak larut malam ini. Gintoki juga memperbolehkan kagura menginap dirumah shinpachi. Dan sebelum gintoki keluar dari rumahnya ia menoleh pada telepon diatas meja kerjanya sambil bergumam,

'Sepertinya ia sedang sibuk sampai tak sempat mengabariku'
.
.
"Irashaimase", sambut gintoki kepada para pelanggan yang memasuki tempat kerjanya untuk malam ini. Gintoki nampak manis dengan setelan kimono merah muda bermotif stroberi dan tak lupa rambut palsu dengan model twintail yang menambah kesan manis pada gintoki, tak heran jika banyak pelanggan yang lebih tertarik jika ditemani gintoki.

"Paako, kau nakal sekali menarik perhatian pelanggan pelangganku, ahh aku iri padamu", ujar salah seorang okama. Gintoki hanya bergidik ngeri, mana mungkin kan ia mau melakukan pekerjaan ini, andaikan saigo tak mengancamnya ia lebih memilih membaca jump sambil tiduran di sofa bersama kagura dan shinpachi.

  Terdengar keributan dari arah pintu masuk kedai tersebut, gintoki merasa tertarik untuk mencari tahu, apa gerangan yang membuat kehebohan seperti ini.

"Lihat ada hijikata-han, apa yang membuat dia datang kemari" ucap beberapa orang di kerumunan tersebut.

  Gintoki langsung berlari menuju kerumunan tersebut dan betapa terkejutnya dia saat melihat hijikata sedang digandeng oleh seorang wanita yang dengan manjanya memeluk lengan hijikata.

"Konoyaro!!", gintoki langsung menerjang hijikata dan melayangkan tendangan tepat diwajahnya. Hijikata meringis kesakitan dan hendak mengucapkan sumpah serapah langsung terhenti saat melihat orang yang baru saja menendangnya. Ia mengenali rambut perak serta mata crimson tersebut, tak salah lagi itu gintoki.
 
  Wanita yang berada disebelah hijikata langsung marah dan mengucapkan kata kata kasar kepada gintoki, gintoki menundukkan kepalanya. Para okama yang lainnya mulai menenangkan gintoki dan meminta maaf kepada hijikata.

"Apa apaan dia, sungguh tak sopan, seenaknya saja dia menendang hijikata-han", wanita tersebut langsung memarahi gintoki

"Kau siapanya si brengsek ini?", tanya gintoki

"Aku pacarnya!, aku pacarnya hijikata-han, berani sekali kau menanyakan hal itu, dasar okama bren-", wanita tersebut melayangkan tamparan ke pipi gintoki yang berhasil dicegah hijikata.

"Oi teme, siapa yang bilang kau pacarku, bukankah aku kemari karena mendapat laporan darimu adanya pejuang joi radikal disini, dan ingat satu hal jauhkan tangan kotormu dari dia", mata hijikata berkilat tajam menatap wanita tersebut,

"Hi..hijikata-han apa maksudmu, mengapa kau melindungi okama itu, bukankah aku yang membelamu, lagipun siapa okama menjijikkan itu", ucap wanita tersebut dengan raut muka yang membuat hijikata jijik,

"Maaf saja dia pacarku", ucap hijikata sambil merangkul gintoki, gintoki yang mendapat perlakuan tersebut langsung memerah namun ia masih kesal dengan hijikata, ia pun menjauh dari hijikata.

"Gintoki aku bisa jelaskan, tadi aku sedang berpatroli dan tiba tiba wanita ini mendatangiku dan mengatakan bahwa ada pejuang joy radikal disini, dan ia mengaku bahwa pejuang tersebut adalah kekasihnya, akhirnya aku ikuti dia, dan aku tak tahu bahwa dia akan mengatakan aku adalah kekasihnya, sungguh aku tak ada hubungan apa apa dengannya", terang hijikata,

"Tak apa, aku baik baik saja kok", ujar gintoki sambil berjalan menuju arah yang berlawanan.

"Paako", para okama disana merasa kasihan kepada gintoki,

"Cih, ini semua gara gara dirimu. Cepat beritahu aku yang mana anggota joy tersebut", ucap hijikata frustasi sambil menyesap rokok yang dibawanya.

"Maaf hijikata-han, aku berbohong, aku mencintaimu dan aku ingin menjadi kekasihmu. Aku tak punya cara lain untuk mendekatimu dengan cara ini, lagipun aku jauh lebih cantik dan lebih baik daripada okama itu, dia sangat menjijikkan", ucap wanita tersebut dengan sombongnya.

Plaakk*

  Satu tamparan mengenai pipi wanita tersebut, hijikata sudah terpancing emosi

"Asal kau tau kau lah yang menjijikkan, dia jauh lebih baik darimu. Dan jangan ucapkan kata menjijikkan padanya atau aku tak segan segan menangkapmu. Sougo urus dia" , ucap hijikata yang menyadari bahwa pasukan yang ia minta datang sudah berada disana, setelah mengatakan hal tersebut hijikata langsung pergi mencari gintoki.

"Hah..kau bertindak yang aneh aneh wanita jalang, asal kau tahu danna adalah orang yang paling hijikata cintai setelah aneue, kau aneh aneh saja", okita mencibir kepada wanita tersebut.
.
.
  Hijikata menanyai pemilik bar tersebut, apakah gintoki masih ada ditempat itu atau sudah pulang. Saigo memberitahukan hijikata bahwa gintoki masih didalam dan akan ia panggilkan namun dengan syarat tidak membuat gintoki menangis lagi. Hijikata menyanggupinya, ia hanya ingin meminta maaf kepada gintoki.

  Tak lama kemudian datanglah gintoki dan duduk ke kursi yang diduduki hijikata. Gintoki sama sekali tak menoleh ke hijikata,

"Gintoki kau marah ya, maaf tentang tadi aku tak bermaksud.."

"Tak apa, aku tahu kok kau itu pria yang cukup populer dikalangan para wanita, lagipun betul jika dia lebih baik dariku", ucap gintoki dengan nada bergetar dan wajah yang masih menunduk.

  Hijikata mengelus surai perak gintoki dengan lembut dan mengecupnya,
"Sstt, kata siapa dia lebih baik darimu, dimataku kau yang terbaik tahu maafkan aku ya"

"Aku juga minta maaf aku terlalu egois, aku cemburu", gintoki memeluk hijikata dan langsung mendapat pelukan balasan dari hijikata.

"Dasar kau ini membuatku semakin gemas saja dan gintoki, kenapa kau berpenampilan seperti ini?", tanya hijikata.

"Memangnya kenapa?"

"Kau terlihat lebih manis sampai aku ingin memakanmu", hijikata menyunggingkan seringaian kepada gintoki.

"Dasar mesum!!", teriakan gintoki membuat semua orang disana memerah karena berpikiran yang tidak tidak tentang hal yang dilakukan hijikata dan gintoki.



Terimakasih buat yang sudah sempat membaca dan memberi suara, sampai ketemu di cerita yang lain ya
Bye~
😆😆😆

JEALOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang