"Besok pesawat jam berapa?" Tanya Yoona yang sibuk nyusun isi koper.
"Siang jam 2."
Yoona mengangguk.
Chanyeol gabung bareng istrinya. "Yang."
"Hmm."
"Belom ada tanda-tanda ya?" Yoona menoleh. "Dedek bayi di perut."
Gadis itu menggeleng. "Belom ada."
"Masak? Udah kerja rodi loh."
Yoona terkekeh. "Ya Allah yang. Kan bisa nanti. Kayak apaan aja."
"Ya aku kan harus antisipasi." Jawabnya sambil nutup koper. "Ngatur jadwal koasnya kamu, nyiapin susu bumilnya."
Gadis itu menyentuh pipi suaminya. "Sabar ya."
"Yaudah malem ini maen yuk." Ajaknya dengan cengiran khasnya.
"Capek Ay."
Chanyeol mencium bibir Yoona. "Ayoklah."
"Ga ah."
"Bodo amat." Ujar Chanyeol mendorong tubuh Yoona hingga terbaring di lantai lalu melumat bibir istrinya.
Yoona membalas ciuman itu membuat ciuman itu semakin panas. Keduanya menikmati kegiatan yang memang harus mereka lakukan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
yoona__lim bye Bali. See you next time😍
❤ eunhajungs, jjoyyi, nayeons and 23,393 others
yoona__lim turn off comment
&&&&&
"Gw ga terima." Seru Yuri pas masuk rumah keluarga Gunawan dan bikin yang lain noleh.
Trio kucing eyang sama duo sableng udah pada pulang dan lagi bagi-bagi ole-ole.
"Ga terima kenapa?" Tanya Jin heran.
"Kok kalian berlima pulang dari Bali ga ada yang item? Kan di Bali kalian jemuran."
Mendengar itu yang lain menggeleng. "Terkadang gila sama ga sadar diri itu emang beda tipis ya." Terang Jimin.
"Ya orang udah putih dari orok mau di apapun tetep putih." Celeteuk Diyo. "Lah elo? Air ketubannya aja item, masak mau jadi putih."
Semuanya ngakak sedangkan Yuri langsung memiting kepala Diyo.
"Mampus lo cimol!"
"Aduuh mbak.. maaf mbak. Ampuuuun."
"Ini semua ole-olenya?" Tanya Namjoon tiba-tiba
Mereka berlima ngangguk.
"Kenapa Joon? Ada yang kurang ya?" Tanya Yoona polos.
Namjoon mengangguk. "Kita butuh ole-ole yang lain."
"Apaan?"
Namjoon senyum setan.
"Woy choki-choki senyum lu biasa aja." Sahut Chen.
"Kita butuh testpack yang lambang positif." Ujar Sooyoung dan bikin pasangan itu malu.
"Ciyee yang malu."
"Eleh kintil lu Chan. Ga usah sok malu begitu. Jijik liatnya." Terang Diyo.
Chanyeol mengumpat.
"Sabar ya, lagi proses." Ujar Yoona.
"Serius nih?"
"Iya. Sperma gue masih berlarian didalem sana, rebutan jadi pemenang." Ujar Chanyeol dan langsung dapet tabokan di belakang kepalanya. "Aduuh sakit bang."
"Ngomongnya yang bener. Itu trio setan udah sange."
Semua mata noleh kearah trio boncel yang nyengir.
"Bang kalo bikin ponakan buat kita jangan lupa direkam yak." Celetuk Jeno.
"Kampreeet emang ye. Kenapa bisa elo jadi adeknya bang Dongek." Protes Chanyeol
"Baekhyun ga dateng?" Tanya Jin.
Yang lain geleng. "Ga mau ketemu Krystal."
Krystal mendengus. "Lebay. Gamon bener kayaknya."
"Ya gamon la, namanya juga cinta mati." Celetuk Kai.
"Kenapa? Lo udah ada yang baru?" Tanya Suho.
Krystal mainin alisnya dan bikin Irene geleng-geleng.
"Siapa?" Tanya Jin.
"Yang penasaran sini bayar ke gue." Ujar Chanyeol dengan senyuman lebarnya. "Murah aja kok. 50ribu satu orang."
"Yaelah. Udah bangkrut banget lu Chan sampe nagih begitu."
"Wes. Ini kerahasiaannya terjaga, cuma beberapa orang yang tau"
Krystal mendengus. "Lo lemes gue potong titit lo, biar ga bisa ngasih ponakan terus bebeb gue nyari laki baru."
"Yaelah kejem bener lu."
"Iya terus laki bebeb lu ternyata mantan lu Krys." Ujar Yuri.
"Apaan sih mbak." Celetuk Yoona. "Enggala. Gue udah tegesin sama Baekhyun kalo gue ga bisa sembarangan pergi sama dia."
"Terus tanggepannya gimana?"
"Batu. Biasa la."
Namjoon ngelirik Chanyeol. "Nah sekarang lo harus ketat jagain bini lo Chan. Takutnya Baekhyun nekat."
"Sekali lagi dia nekat gue lapor ke emaknya." Ujar Chen.
