Prolog

6 1 0
                                    


2033.

Keheningan berhembus dalam ruangan tesebut, dua lelaki dewasa duduk berhadapan namun tanpa suara terlarut dalam pikiran masing-masing. Seolah dapat membaca pikiran lelaki di depan nya, lelaki yang menyandang jabatan Direktur itu memecah keheningan diantara mereka.

"Bicaralah, Kara" sahut lelaki tersebut.

"Direktur, apakah keputusan anda sudah di perhitungkan dengan matang? Bagaimana jika Rhodes memutuskan untuk mengubah masa depan anak itu nantinya ?" terdengar ada kegetiran di setiap kata yg diucapkan lelaki akhir 30an itu.

"Saya percaya jika memang takdir mereka, alam tetap akan berpihak pada mereka, tenangkan dirimu Kara." jawab lelaki tua itu.

"Rhodes sudah sangat menderita selama ini, tidak mudah baginya, dan kita semua tau. Semoga anak itu dengan otaknya yg cerdas dapat membaca suasana dan menyadarkan Rhodes akan sisa hidupnya." lanjut lelaki tua itu.

Kara, tahu apa yang sudah diputuskan oleh atasannya tersebut tidak bisa di bantah memilih diam dan larut dalam pikirannya.



/* Halooo, ini cerita pertama Gigi di Wattpad, mohon bantuan nya ya teman-teman. kritik dan saran yang membangun sangat amat Gigi butuhkan. Terima Kasih */

another chanceWhere stories live. Discover now