5. Secret Admirer

1.3K 102 13
                                    

" Okita-san ada surat dan coklat lagi untukmu!"

Lelaki bersurai pasir itu menoleh ke pintu kelas yang menampakkan seorang pria dengan mulut penuh anpan sedang memegang sepucuk amplop. Okita Sougo—pria berambut pasir itu—menghampiri Yamazaki Sagaru
—asistennya yang di pandang nya sebagai babu—dengan langkah gontai. Kapten basket Gintama Gakuen itu langsung merampas amplop bewarna pink dengan berbagai hiasan dan juga cokelat berbentuk hati dengan bungkus berwarna merah.

" Hei, siapa pengirimnya ini?" tanya Sougo datar.

Yamazaki menggeleng, " Aku tidak tahu. Saat aku membuka lokermu tadi, surat dan cokelat itu sudah ada di dalam sana."

" Cih, aku tak perlu ini!" gumam Sougo dan tanpa ba bi bu be bo lagi pemuda dengan wajah shota itu mengoyak amplop tanpa membaca isinya terlebih dahulu.

Yamazaki dan teman lelaki lainnya di kelas menganga tak percaya. Mereka semua satu pikiran bahwa Sougo adalah iblis dengan wajah tampan yang sangat kejam menolak perasaan wanita-wanita cantik yang mereka incar.

" Zaki, ini untukmu." Sougo melempar cokelat yang di dapatnya.

Yamazaki sigap mengambilnya, dan bertanya, " Kau yakin, Okita-san? I-ini cokelat mahal loh.."

Sougo mengangguk. Lelaki dengan julukan Prince of Planet Sadistic itu melangkah keluar kelas. Namun sebelum itu, dia sempat berujar yang membuat perempuan manapun tersinggung dan meleleh hatinya mendengarnya.

" Aku tak perlu cokelat yang mahal dan surat cinta dari wanita bermuka dua. Yang aku perlukan hanyalah wanita yang dapat memasakan ku makanan bergizi, dapat mandiri dan membuat cokelat dari tangan sendiri. Wanita yang kuperlukan juga  mengerti tentangku, yang mau terus bersamaku di akhir hayat dan tidak memandang fisik dan kekayaanku. Bukan wanita yang hanya kagum dengan kekayaanku dan kekayaanku."

Tanpa dia sadari bahwa ada seseorang wanita yang tersenyum miris mendengar perkataannya.

.
.
.
.

Secret Admirer, Gintama Fanfic.

Okikagu slight KamuiSoyo.

OOC and Romance.

3-z class side!

Don't read if you don't like!

.
.
.
.

" Kau yakin ingin memberikannya cokelat dan surat ini, Soyo-chan?" tanya gadis bersurai jingga kemerahan kepada gadis bersurai hitam.

Tokugawa Soyo mengangguk dengan wajah melukis merah, " Yup, tolong bantu aku ya, Kagura-chan. Aku sudah lama ingin memberikan semua ini ke Kamui-kun, dan sepertinya"

" Baiklah," Kagura menghela napas gusar. Perempuan berambut eksentrik itu mengambil surat dan cokelat pemberian sahabatnya yang kini sudah menghilang.

" Baka aniki itu pasti senang sekali." gumamnya seraya memutar mata malas.

***
Pulang sekolah, Kagura pergi ke lapangan basket tempat dimana sang kakak, Kamui sedang latihan bersama teman-temannya untuk mempersiapkan diri melawan tim basket sekolah lain di interhigh basketball.

Dari tepi lapangan, Kagura dapat melihat Kamui sedang berbincang dengan lelaki bersurai cokelat, Okita Sougo. Perempuan itu mendecih ketika tatapannya bertemu dengan iris merah kecoklatan milik kapten basket itu.

" Woah, ada imouto-chan ternyata." Kamui dengan senyumannya menghampiri Kagura yang sedang duduk santai di tepi lapangan.

Kagura memutar mata malas, kemudian membuka tasnya untuk mengambil pesanan Soyo, " Ne, Ini buatmu, Bakamui."

" Wah, coklat dan... surat?" Kamui menjeda kalimatnya diakhir. Pemuda dengan rambut di kepang itu menatap bingung sang adik.

" Eh, ternyata kau bisa feminin juga, china." Sougo yang sedari melihat dua beradik itu akhirnya membuka suara. " Dimana cokelat dan surat untukku?"

Kagura melirik sinis, " Itu bukan buatan ku, tetapi buatan Soyo-chan. Aku tak perlu memberi orang yang kusayangi cokelat hanya untuk mengungkapkan kata sayangku."

Sougo terhenyak. Kamui yang sedari tadi heboh sendiri mendengar bahwa gadis incarannya yang memberikan cokelat dan surat langsung menghilang. Meninggalkan dua orang rival itu.

" Dan.. kau tak perlu semua ini bukan? Buktinya tadi pagi kau memberikan cokelat pemberian seseorang kepada Jimmy bodoh itu." ejek Kagura dengan suara malas. " Kau tak bisa menghargai pemberian orang ya, sadis. Aku menyesal telah membuatkanmu cokelat dan surat itu." 

Sougo melebarkan matanya. Kagura yang melihatnya tersenyum miring.

" Jadi... itu pemberianmu?"

Kagura mengangguk, " Tentu saja."

" Mengapa kau tidak menuliskan namamu disana?"tanya Sougo datar.

" Tentu saja tidak bodoh. Manamungkin seorang secret admirer sepertiku menuliskan namaku sendiri." ucap Kagura tanpa sadar membuka rahasianya.

Hening. Kagura langsung menutup mulutnya setelah sadar apa yang dikatakannya beberapa detik yang lalu. Sougo tersenyum jahil, lalu mengelus lembut kepala Kagura.

" Heh, akhirnya kau membuka kedokmu sendiri, china. Sudah kuduga dari awal kau yang menerorku dengan surat dan cokelatmu itu." ucap Sougo datar.

Kagura melebarkan matanya, " K-kenapa kau bisa tahu?"

" Karena kakakmu yang bodoh itu memberitahukan kepadaku semua tentang rahasiamu."

Kagura membeo, " Kamui?"

" Yup. Dasar, kakakmu itu memang bodoh ya." gumam Sougo tanpa melepaskan tangannya dari atas kepala jingga Kagura.

Hening.

" Jadi... Bagaimana? K-kau menerima perasaanku?" tanya Kagura dengan wajah memerah.

Sougo tersenyum datar. Lelaki itu kemudian mencium sekilas bibir gadis cantik di depannya lalu berkata,

" Tentu saja."

Fin.
 

ONE SHOOT OKIKAGU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang