Sweet Cake

3 0 0
                                    

Author PoV

Siang hari, dimana sang matahari tidak menampakkan wajahnya ke dunia hanya karena awan gelap menutupi cahayanya. Langit siang itu sangatlah mendung, sehingga panas matahari tidak begitu menyengat bagi para siswa yang sedang melakukan aktivitas di lapangan baseball.

Namun seorang gadis tengah duduk di kelas. Dengan perasaan yang sama dengan cuaca hari ini. Hatinya dalam keadaan mendung, wajahnya terus saja ditekuk, ekspresi kesal terlihat jelas dari wajahnya. Gadis itu tampaknya sedang memiliki pergumulan tersendiri.

Terlebih lagi, salah satu teman kelasnya tengah melakukan keributan di kelasnya sehingga membuatnya semakin kolot dengan emosinya. Dan sepertinya sebentar lagi dia akan meledak.

Minji PoV

Kepalaku sepertinya akan pecah. Hari ini benar-benar hancur, bagaimana tidak? Kakakku Kyungsoo yang sok tampan tapi memang tampan sengaja tidak mengantarku hari ini karena dia sedang sibuk? Heh dia itu sibuk apa? Dia sibuk pasti hanya karena membuat makanan atau tugas kuliah. Dan tugas kuliahnya mungkin dua atau tiga, tugas tersebut juga di kumpul paling sekitar seminggu setelah tugas itu diberikan. Yang kedua, aku terlambat dan hukumannya adalah membersihkan toilet sampai bersih, dan toilet itu adalah toilet pria yang sangat bau.

Ditambah dengan tukang onar sekaligus biang ribut di kelasku sedang bernyanyi. Dengan nada yang flas, tidak sesuai dengan petikan gitar temannya, bahkan sesekali teriak tidak jelas. Oh My God! Haruskah Do Minji ini bisa memiliki kehidupan normal walaupun dalam sehari saja?

"Minji jangan tekuk wajahmu itu," Aku menatap sengit teman sebangkuku-- Jenny. "Ja-jangan menatapku seperti itu," ucapnya kegalapan. Huh! Dasar kapan kau bersikap tegas Jenny? Namun amarahku memuncak ketika tukang onar itu bernyanyi dengan nada yang melengking dengan teriakannya yang super menganggu.

Jenny mungkin sudah merasakan hawa menyeramkan keluar dari tubuhku. Dapat kurasakan dia sedang menelan salivanya kuat-kuat. Ku gebrak meja milikku, sehingga semua tatapan tertuju padaku dan tentu saja pembuat onar itu juga berhenti bernyanyi "Yak! Lee Seung Yub! Bisakah kau tidak bernyanyi dengan nada fals seperti itu?" aku memandangnya sengit, dan dia membalasnya dengan tatapan yang sengit pula.

"Cih~ tumben sekali," Desisnya pelan "MWO?! Yak! Suaramu buruk, sangat buruk! Bahkan dapat merusak gendang telingaku!" teman-teman kelasku hanya tertunduk dan menahan tawa mereka. Mengapa? Karena mereka tahu sang pembuat onar-- Lee Seung Yub, jika menyanyi sama saja mendengar paduan suara para tokek saat hujan redah (Gomenasai fans Seung Yub A-Jax) walaupun suaranya sedikit merdu, tapi jika berada di nada yang tinggi maka suaranya akan melengking. Jiaa~ lelaki itu memang overPD

"Ini suaraku bukan suaramu! Kenapa kau ikut campur?!" dia membela dirinya sendiri. Ya, bisa dikatakan kami selalu bertengkar setiap harinya, karena pasti selalu ada topic yang selalu kami gunakan untuk perang mulut satu samalain. Ini gila bukan? Bahkan hal sepele dapat kami jadikan untuk berkelahi yang seharusnya dapat di selesaikan dengan mudah, malah menjadi sesuatu yang sangat besar.

"Memang itu suaramu! Tapi mengusik ketenangan beberapa orang!"

"Mereka tidak mempermasalahkannya bukan?" tanyanya balik padaku. Cih~ jadi kau kira kau akan menang hari ini? Bukannya jika kita berdebat yang paling banyak memenangkannya adalah aku dan bukan Seung Yub. "Memang mereka tidak mempermasalahkannya tapi mereka memendamnya! Babo!"

"K-Kau!"

"Apa?" tanyaku sengit. Belum selesai kami berdebat, guru killer kami Song soesangnim, masuk ke dalam kelasku.

Sweet CakeWhere stories live. Discover now