2

19.1K 909 11
                                    

Author Pov.

Tahun demi tahun berlalu tak sadar jika Bella semakin tumbuh menjadi gadis cantik dan kemampuan otak yang patut dibanggakan. Satu-satunya keturunan Crawfield yang menjadi kebanggaan, satu-satunya aset Crawfield yang sangat berharga, satu-satunya gadis yang selalu merindukan kehadiran seseorang yang sudah begitu lama ia nanti-nanti. Berbohong jika Bella tidak merindukan sosok pemuda yang telah menolongnya ditaman 10 tahun yang lalu adalah sebuah kebohongan yang terbaca jelas karena jujur saja sampai saat ini Bella bertanya-tanya dimana pria yang telah berjanji akan bermain bersamanya, kenapa pria iti tidak pernah muncul lagi setelah hari itu, apakah pemuda tampan itu telah melupakan Bella dan janjinya? Ohhh Bella dibuat bimbang dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggantung tentang pemuda tampan itu.

Entah kenapa sejak bertemu Dastan, Bella langsung mengidolakan Dastan sebagai Hero yang mampu membuatnya berhenti menangis lebih cepat dari biasanya, Bella sadar itu dan ia mulai merasa konyol ketika mengingat begitu ambigunya diri Bella ketika kecil dan lebih parahnya lagi Bella meminta Dastan berjanji untuk mau bermain bersama tapi seakan terhempas oleh kenyataan Bella sadar pemuda seperti Dastan terlalu sibuk untuk menuruti permintaan Bella dan bisa saja Dastan sudah benar-benar melupakan Bella tapi tidak dengan Bella. 10 Tahun berlalu ia masih menanti kedatangan Dastan, masih berharap pria itu akan bermain bersamanya.

"Bella."

Bella hampir melompat dari tempat tidur ketika suara serak tua yang familiar menyapanya, Anthony menatap geli pada reaksi Bella.

"Kamu pasti melamun lagi." Ucap Anthony.

Bella tersenyum kikuk ia mengulurkan tanganya kebelakang menyembunyikan sesuatu dibawah bantalnya.

"Maaf Papa." Lirih Bella.

Pria yang tak lagi segagah dan setampan 10 tahun yang lalu itu menghampiri Putri sematawayangnya duduk menyamping menatap sayang pada Bella.

"Papa kenapa menatap Bella? apa ada salah?." Bella menyentuh wajahnya. Anthony terkekeh ia meraih wajah Bella.

"Tidak ada yang salah, sekarang kamu sudah semakin dewasa dan semakin terlihat seperti Mama....Tapi tentu saja kalian orang yang berbeda." Ucap Anthony lirih dibagian Mama.

Tatapan sarat akan kerinduan yang sendu terpatri diwajah Anthony saat menatap Bella dan Bella pun menyadarinya. Mau tidak mau kenangan tentang kepergian Medinah untuk selamanya kembali terkuak dan menjadi duka lara sepanjang hidup Anthony dan Bella. Medinah meninggal dunia akibat tabrakan maut yang terjadi 5 tahun yang lalu dimana Medinah berniat menjemput Bella sekolah, kecelakan itu terjadi begitu saja, sebuah truck bermuatan besar tak terkendali dari arah berlawanan menabrak mobil Medinah sampai terpental jauh jatuh kedalam jurang, Medinah terjepit tidak sempat menyelamatkan diri ketika akhirnya mobilnya meledak menghanguskan Medinah, kematian Medinah yang tak terduga dan begitu tragis menyisakan luka batin yang tak dapat disembuhkan terkhususnya pada Anthony.

"Papa." Ucap Bella, Anthony tersenyum menyembunyikan kesedihanya.

Bella meraih kedua tangan Anthony yang menangkup wajahnya untuk ia genggam menyalurkan kehangatan kasih sayang seorang anak kepada Ayah-nya.

"Papa masih memiliki Bella, Papa tidak sendiri ingat itu. Mama mungkin pergi untuk selamanya tapi percayalah Mama akan selalu ada untuk kita, memang tidak terlihat tapi Bella bisa merasakan kehadiran Mama setiap kali Bella merindukan Mama...Papa pasti merasakanya iya kan?. Bella yakin Mama pasti tengah mengawasi kita dan Mama pasti sedih jika melihat Papa bersedih seperti ini." Papar Bella. Benar, apa yang dikatakan Bella memang benar. Medinah ada disekitar mereka sebagai wujud yang tak terlihat hanya bisa dirasakan kehadirannya yang begitu nyata seakan-akan ingin menampakkan diri.

SIDE TO SIDE (PLAY STORE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang