PtM ( Part 2 )

164 3 2
                                    

"Duh.. hadiah apa yang harus dikasi?? Eh, bukannya kalo ulang tahun sekolah.. yang dapet hadiah terserah kita? Ah, sudahlah!" Kataku pada diriku sendiri.

Mamoru datang ke kamarku sambil membawakan teh hangat dan cookies kismis.

"Nih, habiskan." Kata Mamoru.

Aku hanya mengangguk.

Tanpa kusadari, Mamoru mengintip lembaran kertas di atas meja belajarku.

"Sedang apa?" Tanyanya iseng.

"Sedang.. belajar." Jawabku.

"Bohong! Kau sedang memikirkan hadiah ulang tahun sekolah kan?" Tebak Mamoru.

JLEB! "I.. iya..."

"Oh." Lalu Mamoru beranjak keluar dari kamarku. "Kasih aja ke temanmu atau gurumu. Beres kan?"

"Tapi banyak yang ngasih hadiah ke pacar!!" Omelku.

"Memangnya kau punya pacar? Boro-boro punya pacar, tanggung jawab aja nggak becus. Siapa yang mau sama kamu?" Ejek Mamoru.

BRAK BRUK DOEEENGGGG

"Huweeeeeeeeeeeeeee!!!"

"Miiko!! Mamoru!! Jangan berisik!! Adikmu sedang tidur!!!" Omel mama dari ruang tamu.

"Maaf..." Jawab kami berdua.

"Miiko, bangun!!" Sorak mama dari dapur. Aku mengucek mataku yang masih ingin ditutup.

"Hoaahhm!"

Dengan sekuat tenaga aku bangkit dari tidurku. 'Rasanya masih ngantuk!' batinku.

"Miiko, hari ini mama bikin roti bakar yang enak lho!" Kata papa.

Sekejap aku langsung mandi. 5 menit kemudian aku keluar. Lalu aku mengenakan kaos putih, rok berwarna cokelat, kaos kaki putih, dan pin untuk rambut biar makin cantik!

"Mana rotinya??" Tanyaku.

"Dateng-dateng nanyain roti. Tuh liat jamnya." Kata Mamoru sambil mendengus kesal. Lalu ia berjalan ke pintu dan membawa tas jinjingnya. "Aku berangkat ma, pa." Ucapnya.

"Loh, kok udah berangkat sih Mamoru?? Emangnya jam berapa ini—? AH, AKU TERLAMBAT!!" Sorak ku.

Dengan segera aku menyambar roti bakar ke mulutku, lalu aku menggunakan sepatu khas siswi SMA. Dan pamit tanpa memperdulikan apa yang dikatakan mama dan papa nanti.

"Afu beffangkhat! (Aku berangkat)"

"Hei, Miiko! Kaos kakimu tertukar!!" Teriak mama.

Tapi aku terlanjur tak perduli.

Aku berlari tanpa perduli ada yang mengajakku bicara.

"Hei, Miiko!!" Mamoru menarik bajuku sampai aku terhenti.

"Eh— Glek! AHHKKHH!! Uhuk uhuk! Aduh, siapa..? Eh, Mamoru." Kataku blak-blakan.

"Duh, kamu ini benar-benar nggak memperdulikan perkataan orang ya? Lihat tuh kaos kakimu." Kata Mamoru sambil menunjuk ke arah bawah.

"Loh, kok kaos kakiku beda sebelah ya..? Yang kiri polkadot pink dan kanan putih?" Kataku ling lung.

"Itu karena kecerobohan mu, Miiko! Cepat ganti sana!" Seru Mamoru.

"Duh, keburu telat!!" Keluhku.

"Kamu mau ditertawakan semua murid SMA?" Ancam Mamoru. Akhirnya aku kembali ke rumah dengan wajah cemberut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 05, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Present to MiikoWhere stories live. Discover now