Bab 1

7.4K 230 1
                                    

Kabar-kabar yang tidak mengenakan datang dari berbagai mulut. Kabar-kabar itu tidak pernah membuatnya khawatir ataupun khawatir. Pria yang sudah menginjak kepala lima itu tidak pernah takut pada ancaman apapun. Bahkan dia masih sanggup membunuh seseorang jika mengganggu kehidupannya. Hanya saja ada satu yang sangat mengganggu pikirannya. Memiliki keluarga dengan tiga anak yang sangat membanggakan membuatnya tidak ingin terjadi apapun pada mereka. Dua putranya sudah ia ajarkan bela diri dan itu sangatlah berguna bagi mereka. Hanya saja satu putri kesayangannya ia jadikan putri kerajaan dengan segala kebutuhan yang tercukupi. Namun ia lupa, gadis kecilnya itu tidak memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri. Sudah sewajarnya seorang ayah tidak ingin terjadi sesuatu pada putrinya bukan? Bahkan dia tidak ingin gadis itu meneteskan air matanya. Tapi keadaan saat ini sangatlah membuatnya merasa kesal.

"Mereka masih mengancam kita secara diam-diam. Beberapa hari lalu mereka memberikan ancaman dengan mengirimkan... maaf tuan, bangkai anjing," lapor seorang pria yang bertugas sebagai kepala keamanan mansionnya.

"Perketat keamanan," ucap pria itu dengan tegas.

"Baik tuan." Pria itu sudah berniat untuk mundur dan pamit. Tapi kepala keamanan itu kembali berhenti saat mendengar suara tuannya kembali berbicara.

"Carikan pengawal yang terbaik untuk menjaga putriku," ucap tuan. Kepala keamanan itu menganggukkan kepalanya dan kembali pamit pergi. Dalam kesendirian pria itu menyandarkan kepalanya di bangku kerjanya dan menghela napas. Keinginannya adalah keamanan untuk keluarganya, tapi seakan malaikat maut berulang kali bermain pada keluarganya. Seakan tidak ingin melihatnya merasa tenang bersama keluarganya. Pria itu menyisir rambutnya yang sudah separuh memutih, tapi tidak menghilangkan ketampanan di wajahnya. Bahkan tubuhnya semakin terlihat kokoh dengan berjalannya waktu. Ketukan pintu membuat pria itu menghilangkan wajah khawatirnya. Dan memasang senyum pada wanita cantik yang sudah menjadi teman hidupnya lebih dari dari tiga puluh tahun.

"Adrel, sampai kapan kamu akan mengurung diri di ruangan ini? Anak-anak sudah menunggu kamu untuk makan malam," suara lembut yang selalu dapat menenangkan dan menghilangkan seluruh kekhawatirannya. Pria itu berdiri dan berjalan mendekati wanita yang merubah seluruh kehidupannya. Merangkul istrinya ia pun menutup seluruh masalahnya agar wanita ini tidak ikut khawatir. 

bodyguardWhere stories live. Discover now