Kushina, dia menatap Foto usang di tangannya, foto yang di ambil dua puluh dua tahun lebih itu, di saat ia berhasil melahirkan dua bayi kembar perempuan.
Namun salah satunya harus hilang, sesaat setelah di beri nama. Air matanya tiba-tiba turun, gara-gara pesaing bisnis suaminya, mereka harus kehilangan putri bungsu mereka yang tak pernah di ketahui keberadaannya sampai saat ini, Namun pertemuannya dengan gadis yang serupa dengan putrinya, membuat harapan itu kembali, harapan di mana mereka bisa berkumpul kembali.
Minato masuk, dan melihat istrinya yang menatap Foto puluhan tahun itu.
"Apa yang kau pikirkan koi. "Tanya Minato, sambil memeluk Kushina dari belakang.
"Anata, beberapa minggu yang lalu, aku bertemu dengan seorang gadis cantik. "Jawab Kushina, sambil menyeka air matanya.
Minato,hanya diam dia menghapus air mata Kushina, tanpa menyela ucapannya.
Kushina terisak, lalu melanjutkan lagi sesi curhatnya.
"Dia mirip sekali dengan putri kita, rambutnya matanya, begitu mirip denganmu dan Naruko. Dan aku yakin, jika dia putri kita. "
Minato, hanya tersenyum dia menenangkan Kushina, ia merasa bersalah karna gara- gara saingannya dia jadi kehilangan salah satu putrinya.
"Baiklah, kamu tahu siapa namanya Koi, aku akan menyuruh anak buahku untuk menelusurinya. "Ujar Minato, membuat mata Kushina berbinar dengan antusias .
Naruto, menatap cermin di depannya, ia tak menyangka jika waktu pernikahan mereka begitu cepat.
Tak lama Shikamaru datang dan menghampirinya.
"Kau siapkan. "
Naruto hanya mengangguk, dan segera merangkul tangan Kanan Shikamaru, dam berjalan menuju Altar pernikahan.
Keluarga Namikaze juga menghadiri pernikahan mereka sebagai, Tamu. Naruko yang menatap kemiripan di antara keduanya hanya bisa menahan isakannya, saat melihat betapa cantiknya gadis itu dengan gaun pengantin rancangannya.
Jika memang dia adik kembarannya yang hilang, Naruko tak bisa menahan air matanya lagi, bersama Kushina, mereka telah memutuskan untuk tes DNA.
Sedangkan Naruto dia Menahan kedutan kesal di bibirnya, agar tak mengacaukan acara pernikahannya, ketika melihat Itachi mengumbar senyum tipis dan menawannya.
Acara potong kue pernikahan pun dimulai, dengan terpaksa Naruto pura -pura bahagia, karna banyak wartawan di depan sana, ia tak mau di cap wanita serakah, yang menghalalkan segala Cara untuk bisa menikahi artis idola para gadis masa kini.
Sedangkan Itachi dia berbisik di telinga Naruto, dengan senyum yang terlihat tulus dan tak pernah Naruto lihat, selama ia tinggal dengan pria yang sekarang berstatus suaminya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lensa kamera menyorot kemesraan mereka, yang tercipta tanpa sengaja,bahkan ada beberapa tamu yang mengabadikan moment mereka.
Dan di sosmed berita pernikahan mereka jadi trending heboh, apalagi saat Itachi, tiba- tiba menggendongnya saat akan berganti pakaian, Naruto gak berbohong ia sedikit berharap jika Itachi itu memperlakukannya dengan tulus, bukan hanya drama di hadapan keluarganya.
Satu persatu para tamu menyelamati mereka, mulai dari artis sampai pengusaha dan teman- teman Itachi, sedangkan teman Naruto tak jauh dari kariawannya Shikamaru .
Temari yang paling pertama menyalaminya dan Itachi.
"Selamat ya Naru chan, pernikahan kalian harus langgeng dan menghasikan banyak keturunan yang lucu- lucu dan mungil. "
"Tentu kau doakan saja, Nara- san. "Ini Itachi yang menjawab, sedangkan Naruto dia hanya diam.
"Ingat ya Naru, perlakukan suamimu itu dengan baik, agar dia tidak berpindah hati. "Pesan Temari.
"Aku akan memperlakukannya dengan baik, selama ia baik juga padaku. "
"Tentu saja sayang, aku akan selalu baik padamu dan akan selalu. Menghangatkanmu. "Bisik Itachi di kalimat terakhir, membuat Temari terkekeh geli.
Di acara resepsi pernikahan itu, di adakanpesta dansa. Dan Itachi mengajak Naruto untuk berdansa , dan menjadi sorotan para tamu undangan , tanpa di duga Naruto , Itachi menciumnya di sela-sela dansanya, membuat Naruto terkejut bak tertimpa baja seribu kg.
Ia tak bisa bergerak, dan ikut menikmati ciumannya Itachi. Keduanya saling terdiam dan berpandangan di bawah lampu yang terus menyorot mereka yang menjadi bintang malam itu.
Itachi menatap Naruto yang tengah bersusah payah membuka gaunnya.
Iya diam sambil senyum-senyum sendiri melihat istrinya itu.
"Perlu bantuan? "Tanya Itachi.
"Tidak usah. "Jawab Naruto.
"Yakin? "Tanya Itachi.
"Hm, aish susah sekali sih, di mana relsletingnya coba. "Gerutu Naruto membuat Itachi tertawa geli, kemudian dia menghampiri Naruto dan tanpa di minta Itachi membuka relsletingnya dengan lembut dari belakang membuat Naruto merona karna malu.
"Itachi. "
"Hm, "
"Jangan terlalu bawah, nanti melorot."
"Apanya? "
"Relsletingnya. "Balas Naruto.
"Melorot juga tak apa, toh di hadapan suami sendiri. "Ucap Itachi yang sengaja membuat relsletingnya semakin bawah hingga belahan bokong Naruto hampir terlihat.
"Itachi, Ero. "
"Ya gak apa-apa, jangan malu-malu. "Ujar Itachi, sambil menatap Naruto di cermin.
"Itachi, tolong. "
"Apa lagi, hm. "
"Tutup matamu. "
"Buat apa,"
"Ini-
Belum selesai Naruto bicara gaunnya sudaj melorot, sehingga membuat Naruto merah padam karna malu sedangkan Itachi merona meski samar.