Daydreaming

95 11 7
                                    

Jean's POV

(Name) hanya diam saja sepanjang jalan. Kayaknya jalan-jalan setelah apa yang terjadi tadi bukan ide yang bagus.

"(Name)?" Gue manggil dia. Karena dia dari tadi mandangin tong sampah pas sampai di Kokas.

"Hn?" Dia kaget.

"Lo kenapa ngelamun ngeliatin tong sampah?" gue nanya.

"Ini fase, Jean. Ntar juga gue sembuh." Dia ngejawab dengan nada orang sakit.

"Fase? Oh.." Gue sendiri baru sadar.

(Name) itu punya fase yang namanya fase daydreaming atau melamun. Biasanya habis dia baca buku filosofi yang tebal tak kepalang.

"Lo baca apa (name)?" gue nanya lagi.

"Supernova buku 1"

"Oh."

"Jean, di buku itu banyak filosofi tentang cinta. Rasanya aneh..."

"(Name). Lo cinta gak sama gue?"

"Gatau."

"Kenapa?"

"Karena gue belum tau apa itu cinta. Katanya cinta itu bebas. Dia kayak sayap yang membuat dua orang bisa terbang sama-sama."

"..."

"Gue belum bisa melepaskan. Jadi gue gak tau apakah memang cinta gue cinta yang bebas."

Gue diam. Ini salah satu bagian dari fase daydreaming-nya (name). All of the sudden, dia ngomong hal-hal bijak.

Gue mulai mikir, kenapa semua orang bilang kalau cewek melamun itu ngelamunin cowok? Padahal kan bisa aja dia lagi mikirin sejarah, masa depan, atau cuma menikmati yang lagi terjadi.

"(Name).."

"Hn?"

"I'm so proud having a girl like you."

"Hn, good then, cause I'm proud having you by my side too."

***

Kita sampai di arcade.

Gue udah nyiapin kartu buat show off bc saldonya masih cepek hundred rupiah

Tapi name duluan ngeluarin kartunya

Gesek di tempat cek saldo

GOPEK HUNDRED ASDFGHJKL

"YA'LL BROKES ON MY TREAT" (name) teriak sambil ngangkat-ngangkat kartunya terus dipuja-puja sama Connie - Sasha

Marco ft. Gue ngeliatin mereka dengan muka "anjir bukan temen gue"

Kan aneh habis selesai fase langsung jadi sedeng.

***

Gue main Time Crisis 5 (ituloh yang tembak-tembakan) sama (name). Gila tuh anak main kayak beneran perang mana teriak-teriakan pake high pitch kayak psikopat. Kan satu arcade jadi pada ngeliatin kita.

Hilih kuda, lo gitu juga kan
-av

Iye, iye, gue juga teriak-teriakan kayak orang gila. Yailah, kan kebawa suasana...

(Name) pro bet woi. Headshotnya aja sampe 50 combo. Kan w malu jadi cowo :v

***

Reader's POV

Selesai arcade kita mau pergi makan
Eh Sasha ngeliat stand baca tarot. Akhirnya dia sama Connie taruhan siapa yang masa depannya paling bagus...

Sasha minta pertama. Dia milih tiga kartu karena kita cuma ngambil  three cards reading (yang paling cheap). Sasha dapet The Fool upright, The Magician reversed, The Death upright.

"Ini artinya apa mbak?" Sasha nanya.

Sebelum mbak-mbak peramalnya jawab, si Marco udah ngomong duluan.

"Itu artinya sekarang kamu telah memulai langkah baru, dan berhasil. Tapi nanti itu akan berhenti dan kamu harus merelakan keberhasilan kamu untuk kematian yang berarti kebaikan bagi yang lain." Marco berhenti dan ngeliatin Sasha dengan pandangan ketakutan.

"Marco, sejak kapan lo belajar tarot?" Kata Jean yang dari tadi speechless

"Haha, aku cuma baca-baca aja kok." Marco senyum awkward.

Connie ngeliatin Sasha dengan pandangan horor, cukup untuk membuat Sasha menggigil.

Lalu....

Kita lari tanpa bayar mbak-mbak nya.


Ok gaes itu aja bai. maaf dah lama gak update, makasih. :'v

Never Get Enough [Jean x reader]Where stories live. Discover now