FIRST

493 29 0
                                    

"apa kau siap kookie"

"Ne bang pdnim aku selalu siap "

Alunan musik terdengar di seluruh venue , sorak sorai menggema mengikuti alunan lagu.
Seorang namja bergigi kelinci siap untuk mengeluarkan suara merdunya

Please don't see just a boy caught up in dreams and fantasies
Please see me reaching out for someone I can't see
Take my hand let's see where we wake up tomorrow
Best laid plans sometimes are just a one night stand
I'd be damned Cupid's demanding back his arrow
So let's get drunk on our tears and

Venue dipenuhi suara fans yang ikut bernyanyi menambah keharuan panggung.

God, tell us the reason youth is wasted on the young
It's hunting season and the lambs are on the run
Searching for meaning
But are we all lost stars, trying to light up the dark?

Who are we? Just a speck of dust within the galaxy?
Woe is me, if we're not careful turns into reality
Don't you dare let our best memories bring you sorrow
Yesterday I saw a lion kiss a deer
Turn the page maybe we'll find a brand new ending
Where we're dancing in our tears

I thought I saw you out there crying
I thought I heard you call my name
I thought I heard you out there crying

But are we all lost stars, trying to light up the dark?
But are we all lost stars, trying to light up the dark?

Sorakan dan teriakan memenuhi venue saat namja kelinci tersebut selesai bernyanyi.

Hari ini adalah hari pertama dimana idol terkenal Jungkook melakukan konser perdananya, lagu demi lagu ia nyanyikan tak terasa konsernya telah berakhir.
Media terus memberitakan tentang keberhasilan seorang Kim Jungkook.

Setelah selesai konser namja bergigi kelinci itu memasuki ruangan Bang pdnim selaku manager nya
"Kookie suara mu selalu merdu, aku bangga padamu"

"Ne bang pdnim Nim karena aku sudah berlatih keras untuk konser ini"

"Baiklah, kau memang selalu begitu, kau mau langsung pulang? , Atau ada yang mau kau kunjungi terlebih dahulu?"

"Apa aku bisa pulang kerumah ku,aku ingin mengunjungi Hyung ku"

"Baiklah untuk hari ini aku mengijinkan mu, tetapi jika terjadi sesuatu tolong segera kabari aku"

"Ne bang pdnim Nim"

Setelah meminta izin Jungkook langsung melesat membelah jalanan kota Seoul yang sepi karena hari sudah larut malam, ia memang selalu begini mengendarai mobil nya sendiri tanpa pengawal yang menjaganya.

Setelah sekian lama ia sampai didepan rumah mewah berpagar besi yang menjulang tinggi menambah anggun rumah tersebut , ayah Jungkook adalah seorang duta besar Korea di Amerika jadi jangan heran jika ia jarang bertemu ayah nya ia sangat merindukan ayah nya hanya ayahnya lah yang masih menganggap Jungkook, Hyung nya pun telah berubah setelah kejadian itu, mereka tidak lagi menganggap Jungkook bahkan mereka sangat membencinya , Jungkook mempunyai enam Hyung yang dulu selalu menjaga nya tetapi sekarang semuanya telah berubah.

Setelah memasukkan mobil sport nya kedalam bagasi, ia langsung bergegas memasuki rumah itu walaupun ia tak yakin masih diterima oleh Hyung nya.

Cklekk.. ia membuka pintu disuguhi pemandangan rumah yang elegan yang sudah lama tak dikunjunginya, saat ia akan berjalan ke ruang keluarga ia menemukan keenam Hyung nya sedang menonton tv sambil tertawa bersama , hati nya sendu melihat itu andaikan kejadian itu tak terjadi pasti ia masih berkumpul bersama Hyung nya, ia sangat merindukan moment itu.

Merasa tak ada yang menyadari kehadirannya ia pun berniat untuk kedapur mengambil minum karena tenggorokan nya terasa sangat kering , saat Jungkook akan melangkahkan kakinya.

"Kenapa kau kembali, bukankah kau sudah mati bertahun-tahun yang lalu"

Deg..ternyata ada juga yang menyadari kehadirannya walaupun kata-kata kasar yang diterimanya.

"Aak..akku...hanya ingin tidur disini malam ini saja Hyung.."

Bughh.... "Akhhh"

Layangan Bogeman mentah diterimanya.

"Kau tak pantas untuk disini , aku muak melihat wajah pembunuh sepertimu"

"Maaf kan aku Suga Hyung aku bukan pembunuh sudah berapa kali aku katakan aku bukan pembunuh"

Saat akan melayangkan bogeman kedua. "Hyung cukup kenapa kau membuang tenaga mu hanya untuk anak sialan ini"

Itu hoseok Hyung yang dulu selalu membuat Jungkook ceria dan selalu tersenyum kini hoseok jugalah yang membuat hati nya selalu sedih.

"Biarkan saja Suga Hyung menghukum anak ini , dia memang tidak berguna " . Jimin yang baru datang pun tidak terima hoseok menghentikan hukuman yang Suga berikan untuk jungkook.

"Mau apa kau kemari , mau menyombongkan kesuksesan mu". Ucap jin sambil tersenyum remeh.

Jungkook berdiri merapikan pakaiannya yang sedikit kusut, perutnya pun masih sedikit nyeri , pukulan yang Suga berikan memang cukup keras.

"Tidak Hyung.. aku hanya ingin mengunjungi kalian , aku.. sangat merindukan hyungdeul.."

Bughh...

Bukan Suga kali ini namjoon melayangkan bogeman cuma-cuma nya kerahang Jungkook .

"Apa kau masih memanggil aku Hyung muu... Sudah berapa kali ku bilang aku tidak mempunyai adik seorang pembunuh sepertimu"

Darah segar mengalir di sudut bibir Jungkook.

"Hyung ... Apa kau masih tidak percaya pada ku , aku bukan pembunuh "

Jungkook merasa lelah karena terus diperlakukan seperti ini , ia lelah terus berjuang sendiri, tidak ada yang mempercayai nya.

"Apa aku harus pergi selamanya agar kau senang Hyung..."

Plakkk..

Tamparan keras didapat nya oleh sang tertua Kim Seok jin

"Itu untuk mu, agar kau menyadari kesalahan mu brengsek..."

"Kenapa kau melakukannya Hyung .. bukankah kalian semua ingin aku mati"

"Aku tak mengenal seorang pecundang sepertimu". Setelah mengatakan itu jin langsung pergi memasuki kamarnya, diikuti yang lainnya dan hanya meninggal kan Jungkook sendiri dengan luka di hatinya yang terus mendalam.

Tak ada yang menyadari seseorang tersenyum dibalik kameranya .




TBC

Haiii aku harap kalian menyukai ceritanya , ini adalah ff pertama kuu , aku buat ff ini karena seneng banget gitu liat Jungkook evil magnae di laknatin hehehehe *ketawa ngg jelas
Oke maaf ya para istrinya Jungkook oppa aku nistain.

See you again <3









Lost direction [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang