[14]. Stay With Me { Painful Love } [ Krist x Singto ]

12. Ending

🎵 เจ็บที่ยังรู้สึก (Ost.U-Prince the series) - นนท์ ธนนท์

*****

Sampai detik ini, aku tidak tahu apa yang benar-benar aku mau, sampai pada detik ini aku benar-benar tidak tahu apa yang sudah aku lakukan, tetapi ketika mengingatmu dan mengingat segala kenangan kita, membuatku sadar akan sesuatu hal.

Jika aku benar-benar membuatmu kecewa, hingga akhirnya membuatku menyesal.

*****

"P'Singto..."

Suara seseorang yang sangat familiar untuknya itu tiba-tiba saja mengagetkannya, membuat Singto menengokan kepalanya ke arah belakang di mana saat ini Krist tengah tersenyum manis kepadanya.

"Apa?"

"Tidak terkejut?"

Singto menggelengkan kepalanya, melihat hal itu Krist mengerucutkan bibirnya dengan kesal, lalu berjalan ke arah sisi lain mobil, sebelum membuka  pintu samping, dan mendudukan dirinya di samping Singto.

"Bagaimana kabarmu?"

"Kau tidak melihat jika aku baik-baik saja?"

Krist menggangukan kepalanya, sepertinya dia salah bertanya. "Apa kau gugup?"

"Iya."

"Aku ingin menemani mu, tapi aku ada pekerjaan. Kau bisa sendiri? Apa aku batalkan saja pekerjaan itu dan menemanimu?"

"Kau bisa terkena masalah nanti karena itu," Ingatkan Singto pada Krist, "Aku bisa sendiri."

"Benarkah?" Singto menggangukan kepalanya, melihat itu Krist mengambil tangan Singto dan menggenggamnya, "Kau sudah berusaha semampumu, jika tidak bisa. Itu tidak akan apa-apa."

"Aku tahu."

"Jika seperti itu tersenyum, aku sedih jika melihat wajahmu murung seperti itu."

Mendengar hal itu, Singto langsung tersenyum ke arah Krist. Pria manis itu mengarahkan kedua tangannya ke arah bahu Singto dan mengarahkan Singto untuk menatapnya.

"Ini lebih baik, lihatlah sekarang. Kau terlihat lebih baik daripada tadi, astaga kenapa kau begitu tampan? Membuat ku menjadi gemas."

Krist mendekatkan wajahnya ke arah Singto, dan menciumi wajah pria itu, membuat Singto langsung menahan wajah Krist untuk mendekatinya lagi.

"Hentikan."

"Kenapa biasanya juga kau suka jika aku cium."

"Iya, tapi wajahku jadi basah."

Pria manis itu hanya menyengir ke arah Singto, dan mengambil sapu tangannya lalu mengusap wajah kekasihnya itu dengan lembut.

Karena Krist sibuk membersihkan wajahnya, Singto menundukan kepalanya dan mengecup bibir Krist dengan singkat.

"Kau curang, saat aku mencium mu kau protes. Tapi kau selalu mencuri ciuman dariku."

"Aku tidak seperti itu."

"Kau mau aku pukul?"

"Jika kau memukulku, aku akan menangis."

Bibir Krist langsung mengerucut lagi. "Tidak bisakah kau mengancam ku dengan yang lain? Seperti jika aku memukul kau akan membalas ku, kenapa kau justru mau menangis. Akukan jadi tidak berani memukul."