4. Creating Love

3K 250 75
                                    

Mark x Renjun
_
_
_
_
_

Renjun menyadari satu hal. Saat ia sampai di rumah, melempar tubuhnya yang masih berbalut seragam ke atas ranjang. Menatap langit-langit kamarnya yang dihinggapi cicak. Daripada cicak, bayangan seseoranglah yang ia tangkap di manik gelapnya. Dia sadar, dia bahagia. Bertemu dengan Lee Minhyung dia menyadari fakta bahwa dia memiliki seseorang untuk dicintai.

Di kepala lelaki manis itu muncul berbagai pertanyaan. Melihat usianya yang masih 17 tahun, dia belum mengerti benar apa itu cinta. Apakah cinta itu manis? Lalu ciuman itu seperti apa? Apakah hal yang dilakukan di dalam gang yang gelap? Langit-langit akan menjadi putih dan tiba-tiba suara bel menggema? Akankah cinta seperti itu?

Membicarakan cinta, membicarakan kecocokan satu sama lain. Renjun satu tahun di bawah Minhyung yang terkenal dengan nama Mark. Ia juga dari jurusan ilmu pasti sedangkan Mark anak IPS. Mereka berbeda. Namun yang Renjun tahu, dengan cintalah sebuah kecocokan terbentuk. Perbedaan bukan masalah ada cinta yang memaklumi.

Kedua sudut bibir lelaki manis ini terangkat. Hatinya berdebar menyerukan nama Mark dalam kesunyian. Di tangkapan retinanya hanya terbayang wajah Mark. Bagaimana dia bisa jatuh cinta pada lelaki itu?

"Ya, aku mencintainya." Gumamnya pada diri sendiri. Ia bangkit dan tersenyum pada dirinya di pantulan kaca yang langsung berhadapan dengannya.

___Creating Love___

"Ka Mark," lelaki yang lebih tinggi menoleh. Di sebelahnya sudah tersenyum sosok Renjun yang manis. Dengan senyuman yang membiusnya untuk turut tersenyum.

"Ada apa?" Tanya lelaki itu yang merubah posisinya dari melihat ke arah bawah membelakangi tembok atap sekolah. Renjun mengcopynya.

"Ingin bertemu denganmu," pernyataan jujur itu menggelitik perut Mark. Dia jadi tersanjung.

"Rindu padaku?" Timpalnya percaya diri.

Tapi jawaban Renjun adalah sebuah gelengan. Kepercayaan diri Lee Minhyung terkikis.

"Aku ingin tersenyum." Itu jawaban lain dari Renjun. Membuat Mark penasaran apa maksudnya. "Tanpamu aku tidak bisa tersenyum."

Hati Mark bergetar. Lelaki manis ini memang sudah bisa mencuri atensinya sejak pertama kali mereka bertemu di halte sekolah. Tapi dia tidak berpikir kalau hatinya bisa sampai tercuri lelaki dengan senyum yang memabukkan ini. Senyumnya candu lebih manis dari madu.

"Mungkin Kakak akan speechless. Tapi aku baru sadar kalau aku jatuh cinta."

Mark tidak menunjukkan ekspresi keterkejutannya atas pengakuan mendadak Renjun. Ya, hatinya berdebar juga, sih.

"Padaku?"

Renjun mengangguk. Mark menutupi mulutnya yang tertawa. Ia terkejut tapi memungkiri hatinya yang diterbangkan. Dia juga senang ditambah tidak menyangka juga kalau dialah yang ditembak.

"Ya sudah kita pacaran!" Mark menarik tangan Renjun untuk mempersingkat jarak di antara keduanya. Netra mereka bersitatap dengan kembangan senyum di wajah masing-masing. "Kamu juga sudah mencuri hatiku." Tutur Mark yang membuat blushing Renjun. Jarak sedekat itu bisa membuat Mark melihat perubahan warna di pipi Renjun.

___Creating Love___

Dua remaja itu jatuh cinta. Meski awalnya mereka hanya dua orang asing pun cinta mendatangi mereka. Menyelusup ke dalam hati masing-masing dan mempertemukannya kembali lalu diikatkan. Cinta. Karena cinta Mark tidak ingin melepaskan Renjun.

Dia tidak main-main saat mengatakan bahwa hatinya tercuri oleh Renjun. Lelaki itu manis. Tubuhnya mungil, Mark suka merengkuhnya. Bibirnya semerah ceri, membuat Mark tergoda untuk mengecupnya. Tangan mungil dengan jari-jari lentik yang pas untuk Mark genggam.

Keheningan malam menyelimuti. Kedua insan berbeda nama itu saling berpandangan. Namun yang lain risih dalam kesunyian yang menyerang mereka. Mark, dia berdiri dan menarik Renjun bersamanya. Ia meletakan lengannya di pinggang Renjun. Menatap manik gelap kekasihnya, dalam.

"Bilang padaku kalau kamu akan selalu di sisiku!" Tiatahnya mutlak. Tak membuang padang pada manik gelap Renjun.

Renjun tidak memiliki jawaban lain selain mengangguk, "Aku akan."

"Aku deg-degan, Renjun." Mark menyatukan dahi mereka.

"Kamu bisa lihat aku blushing, kan?" Renjun bertanya balik padanya.

"Im comfortable when Im with you. When you next to me. I want to keep you in my sight. I love you the way you love me."

Kata itu diakhiri dengan sebuah kecupan dalam di bibir Renjun.
Mereka dua insan yang membuat cinta yang memabukkan bagi mereka dalam sebuah kebahagiaan.

_____kkeut_____

■180816■

[bl] hrj.Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ