Kala Itu

9 1 0
                                    



Kala itu,

Saat raga berjalan menapak

Saat warna hitam masih kelabu

Saat kau berdiri menghadang cahaya

Saat kau memupuk gelak tawa

Saat dimana segalanya menjadi ada

Saat kau masih bernama


Bayanganmu melingkupi jiwa ini

Terpedaya pikiranku olehmu

Poros pikiran hanya di perangaimu

Kau berdiri melebarkan tanganmu

Menyenandungkan rangkaian kata cinta

Menjadi pelita dalam buta

Yang memenuhi semua indraku


Hai! aku makhluk dengan beribu noda

Kenapa kau yang menjadi tak suci

Hai! Aku makhluk dengan jutaan dusta

Kenapa kau yang menjadi khianat

Kau berikan jantungmu tertikam

Kau biarkan ragamu terobek

Kau abaikan rangkamu patah

Hanya untuk sosok lemah

Diri dengan beribu ego

Tanpa henti memberimu cela

Yang mungkin akan menikam jantungmu

Yang mungkin akan merobek ragamu

Dan mungkin akan mematahkan rangkamu

Tapi tak sedikitpun cinta di hatimu luntur

Kau tetap berdiri tegap untukku


Ribuan detik kau disisiku

Menghilangkan semua rasamu

Melumpuhkan semua sakitmu

Meneteskan peluh lelah

Mengulurkan tangan untuk mempersilahkan hati

Menjaga cinta agar tak tersakiti

Menghadang tajamnya jalan hidup

Berdampingan untuk mendengar sebuah elegi

Ada saat kau tak di anggap ada

Semua hanya agar aku bisa mengingat,

Kala itu, ibu.


#30dwc

#30dwcjilid14

#Days2

Kala ItuWhere stories live. Discover now